Angelo Alessio Terlalu Memforsir Latihan Persija, Sudirman Bakal Lebih Pikirkan Perasaan Pemain
Kondisi ini jauh berbeda ketika Persija ditangani Angelo Alessio. Di mana para pemain diforsir untuk terus melakukan latihan.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Angelo Alessio Terlalu Memforsir Latihan Persija, Sudirman Bakal Lebih Pikirkan Perasaan Pemain
Laporan wartawan Tribunnews.com, Lusius Genik
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pelatih baru Persija Jakarta, Sudirman mengaku bakal mengedepankan suasana senang para pemain dalam sesi latihan.
Keputusan itu diambil Sudirman karena kompetisi BRI Liga 1 musim 2021/2022 yang menerapkan sistem buble di masa pandemi Covid-19.
Di mana sistem ini membuat para pemain harus mengurangi interaksi dengan orang-orang asing di luar klub, termasuk keluarga.
Baca juga: Persija Depak Angelo Alessio, Pelatih Persib Bereaksi, Banyak Klub Liga 1 Tak Sabaran
Baca juga: Cerita di Balik Pemecatan Pelatih, Filosofi Sepakbola Angelo Alessio Ketinggian Buat Pemain Persija
"Yang terpenting adalah bagaimana pemain bisa happy. Dalam sepak bola dengan sistem sekarang ini, di mana kita meninggalkan keluarga terlalu lama, rasa kepercayaan kita pada pemain itu harus kita berikan lebih besar," kata Sudirman dalam Forum Persija, Kamis (20/1/2022).
Kondisi di mana suasana hati para pemain terpengaruh sistem buble menurut Sudirman perlu diperhatikan.
"Jadi tidak hanya terpaku dengan latihan-latihan saja, dalam latihan itu harus memberikan sesuatu yang membuat mereka gembira, melupakan rasa rindu mereka sama keluarga," ujar dia.
Baca juga: Duo CaDas Macet, Persib Punya Duet Menjanjikan di Sektor Serang Buat Gedor Pertahanan Lawan
"Itu salah satu hal yang penting untuk kita terapkan di latihan-latihan nanti," imbuh dia.
Kondisi ini jauh berbeda ketika Persija ditangani Angelo Alessio. Di mana para pemain diforsir untuk terus melakukan latihan.
"Kalau kita terlalu memforsir dan fokus pada penekanan-penekanan latihan yang terlalu over juga tidak terlalu bagus untuk pemain," kata Sudirman.
Sudirman berpendapat, suasana hati yang dimiliki pemain juga menentukan sejauh mana instruksi pelatih bisa diterapkan di lapangan.
"Karena pemain juga perlu suasana yang happy dalam tiap latihan. Sehingga akan membuat mereka bisa menerima apa yang akan kita berikan dalam latihan-latihan itu," pungkas dia.