Konsistensi Victor Lindelof di Manchester United, Tandem Varane, Kritik Gary Neville, Kunci Rangnick
Victor Lindelof menjadi tandem Raphael Varane untuk menjadi kunci bagi Manchester United musim ini
Penulis: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Manchester United sangat limbung di lini belakang, dan sorotan terbesar tentu datang kepada sang kapten, Harry Maguire.
Bagaimana tidak, skipper asal Inggris ini, tampil inkonsisten, bahkan sangat kesulitan untuk bermain dalam skema Ole Gunnar Solskjaer ataupun Ralf Rangnick.
Posisinya, kini digeser oleh Raphael Varane atau Eric Bailly di lini belakang.
Pun, hal tersebut bukan menjadi solusi, dengan inkosnstensi dari Bailly dan Varane yang sering cidera.
Praktis, hanya Victor Lindelof yang masih bertahan sebagai kunci di lini tengah Manchester United.
Baca juga: Fabinho, Nyawa Liverpool di Lini Tengah, Konsep Klopp, Geser Thiago, Pelindung van Dijk & Matip
Baca juga: Daya Ledak Anthony Elanga di Manchester United, Opsi Rangnick, Geser Sancho & Rashford, Pujian Yorke
Bek asal Swedia ini sangat krusial, dan bahkan menjadi salah satu yang penting di balik permainan Manchester United.
Laga melawan Brentford adalah salah satu buktinya, berduet dengan Raphael Varane, Lindelof, tampil tenang di lini belakang.
Semua memuji de Gea malam itu, tetapi, Lindelof juga sangat berperan di lini belakang, ketika Fred atau McTominay melakukan kesalahan atau kehilangan bola.
Didatangkan dari Benfica dengan harga 31 Juta Poundsterling oleh Jose Mourinho pada 2017, Lindelof menjadi salah satu bek yang cukup konsisten di lini belakang United.
Dan sejatinya, duetnya bersama Harry Maguire adalah salah satu yang terbaik di Liga Inggris.
Keduanya sangat kompak, dan selalu komunikatif di tengah lapangan.
Dalam skema dasar pemain bertahan, ada posisi "dog and cat" atau anjing dan kucing.
Pemain belakang bertipikal anjing, adalah yang akan mengejar pemain depan lawan, dan akan sangat sering berduel satu lawan satu dengan lawan.
Sedangkan kucing, lebih menjaga ruang, kemampuannya membaca permainan menjadi yang utama, dan lebih melihat pergerakan lawan dan memotong umpan dibanding merebut bola.