TRIBUNNEWS.COM - Timnas Indonesia seakan memiliki masalah klasik sejak tahun 2008 ke atas.

Timnas Indonesia kesulitan mendapatkan penyerang lokal nan ganas di kotak penalti lawan.

Padahal, Timnas Indonesia memiliki sejarah apik terkait penyerang haus gol.

Baca juga: Timnas Indonesia Absen di Ajang Bergengsi Toulon Tournament 2022, Ketum PSSI Berikan Tanggapan

Skuat Garuda dahulu memiliki Rocky Putiray, Kurniawan Dwi Yulianto, Gendut Doni, hingga Ilham Jaya Kesuma yang siap diandalkan.

Mereka juga sukses menjadi tuan rumah di kompetisi liga Indonesia.

Maksudnya, mereka berhasil menjelma sebagai penyerang top di klub-klub lokal dan menjadi top skor.

Hal serupa juga dialami oleh Budi Sudarsono hingga Bambang Pamungkas yang meraih kejayaan di timnas dan klub.

Baca juga: Jadwal Siaran Langsung Uji Coba Timnas Indonesia di Indosiar: Garuda Ladeni Timor Leste Dua Kali

Namun setelah itu, timnas paceklik penyerang lokal.

Kini, pelatih Shin Tae-yong mencoba memecahkan masalah tersebut.

Ia memanfaatkan talenta muda yang ada di kompetisi liga Indonesia untuk membentuk penyerang andal.

Shin kini mengincar seorang Ronaldo Kwateh untuk jadi bomber haus gol timnas.

Hal itu dibuktikan dengan kemauan Shin yang membawa serta sang pemain dalam TC Timnas Indonesia di Bali untuk laga uji coba dengan Timor Leste.

Ronaldo Kwateh menjadi salah satu young guns yang cukup mencolok.

Pasalnya, usia sang pemain baru menginjak 17 tahun.

Bandingkan dengan penyerang lain yang dipanggil Shin saat ini, seperti Dedik, Hanis dan Rafli.

Perbedaan usia yang cukup mencolok ini tak menghalangi Shin Tae-yong dari melaksanakan agendanya.

Ia ingin memiliki striker lokal andal sebanyak mungkin.

Kwateh sendiri memiliki modal mentereng di CV-nya.

Potensi Ronaldo Kwateh sudah terlihat ketika memperkuat Timnas U-18 Indonesia di Turki pada November 2021.

Ia menjadi top skorer Garuda Muda dengan menorehkan lima gol dari tiga laga uji coba.

Shin Tae-yong dipercaya akan memanfaatkan setiap potensi yang ada dalam diri putra Roberto Kwateh ini.

Timor Leste juga dipandang sebagai lawan yang sesuai bagi sang pemain untuk setidaknya mendapat menit bermain dan pengalaman di level yang lebiih senior.

Raihan gol akan menjadi bonus sempurna baginya.

Namun, Shin Tae-yong tak akan memaksakan itu.

Ia akan mempercayai kerja keras dan proses yang terjadi saat membentuk Kwateh sebagai penyerang idamannya.

(Tribunnews.com/Guruh)