Pratama Arhan, Replika Rory Delap yang Punya Atribut Spesial Lewat Lemparan ke Dalam
Layaknya umpan lambung, Arhan sanggup melakukan lemparan dari jarak 30 hingga 40 meter menuju ke kotak penalti lawan.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Pratama Arhan sukses menjadi bintang dalam kemenangan Timnas Indonesia melawan Timor Lesta pada FIFA match day yang digelar pada Kamis, (28/01/2022).
Arhan berperan dalam 3 dari 4 gol yang berhasil disarangkan Timnas Indonesia ke gawang Timor Leste.
Satu eksekusi penalti, dan dua kemelut yang ia ciptakan lewat umpan lambung dan lemaparan ke dalam sukses membuat pemain Timor Leste kelimpungan dan harus menjebol gawangnya sendiri.
Hal yang paling menarik untuk disorot adalah bagaimana Pratama Arhan melakukan lemparan ke dalam.
Eksekui lemparan ke dalam pemain milik PSIS Semarang itu begitu sempurna, layaknya umpan lambung, ia bisa melakukan lemparan dari jarak 30 hingga 40 meter menuju ke kotak penalti lawan.
Hal tersebut mengingatkan sebagian dari kita tentang mantan pemain Liga Inggris, Rory Delap.
Ya, nama Rory Delap memang tak semelejit bintang Liga Inggris lainnya seperti Frank Lampard dan Fernando Torres.
Baca juga: Timnas Indonesia Menang Besar Tapi Main Jelek, Jadi Penting Hasil atau Proses?
Baca juga: Cerita Kemarahan Shin Tae-yong di Ruang Ganti Timnas: Siapapun yang Main Tadi Harus Evaluasi
Namun ada satu hal yang membuat namanya begitu dikenang.
Adalah kualitas lemparan kedalamnya yang seringkali membuat tim yang ia bela saat itu Stoke City meraih hasil positif.
Bahkan juru taktik Arsenal saat itu, Arsene Wenger, dibuat kesal bukan main dengan gaya bermain Stoke City yang begitu mengandalkan lemparan ke dalam Rory Delap.
Sampai-sampai Wenger mengejek Stoke City bukanlah tim sepakbola, namun tim rugby yang menurunkan seni dari sebuah pertandingan sepakbola.
Ia pun sempat menyarankan kepada FIFA untuk menghapus lemparan ke dalam di olahraga paling populer di dunia itu.
Ya, saat di tahun 2013an ada Rory Delap dengan 'jurus' lemparan ke dalamnya, sekarang 'jurus' tersebut dimiliki oleh punggawa Timnas Indonesia yang terbukti begitu ampuh.
Pratama Arhan adalah replika dari Rory Delap yang sudah sekian lama tak terlihat di pertandingan-pertandingan sepakbola.
Atribut spesial pemain berusia 19 tahun tersebut akan selalu dipakai Shin Tae-yong di setiap pertandingan Timnas Indonesia.
Tae-yong paham betul bahwa sepakbola bukan hanya tentang bermain cantik dan kolektif, namun juga mengenai kecerdasan dalam memaksimalkan atribut pemain.
Kualitas Pratama Arhan
Faktanya, nama pemain kelahiran Blora itu sudah begitu melejit setelah gelaran Piala AFF 2020.
Selain sukses mengantar Timnas Indonesia menjadi runner up, Pratama Arhan juga menyabet penghargaan sebagai pemain muda terbaik Piala AFF 2020.
Ya, kualitas Pratama Arhan memang apik, ia tak seperti masih berusia 19 tahun, mental bertanding dan kerja kerasnya di lapangan menunjukkan ia adalah pemain yang matang.
Arhan merupakan full back kiri modern yang begitu rajin membantu serangan, kemampuan dribel dan kecepatan yang dimilikinya memudahkannya melakukan fenetrasi dari sisi tepi.
Tak hanya itu, Arhan juga memiliki akurasi passing dan crossing yang ciamik, beberapa kali umpannya dari sektor kiri membahayakan pertahanan alwan.
Pemain kelahiran 21 Desember 2001 ini juga menjadi algojo utama bola mati Timnas Indonesia terutama saat corner kick dan lemparan ke dalam.
Arhan adalah contoh dari bek kiri modern yang memiliki atribut lengkap, selain kemampuannya membantu serangan Timnas Indonesia.
Kecerdasan dan etos kerjanya dalam bertahan juga patut diberi acungan jempol.
Meski tak berbadan tambun, ia berani untuk berduel fisik, ketika terjatuh, ia akan bangkit dan merembut bola dari lawannya.
Mindset kerja keras yang ditanamkan Shin Tae-yong benar-benar membuat Pratama Arhan menjadi pemain yang berada di level tertinggi di usianya.
Kepercayaan juru taktik asal Korea Selatan itu untuk memberi jam bermain yang banyak bagi Arhan juga membuat penampilannya begitu matang.
Kini, nama Arhan akan selalu menjadi tumpuan di sektor kiri Timnas Indonesia, di usianya yang akan terus bertambah, kerja keras dan pengalaman bermain di klub akan membuatnya semakin berkembang.
Keinginan untuk dapat tampil di liga luar negeri pun disuarakan oleh masyarakat Indonesia dan para pecinta sepakbola untuk menyelamatkan karir Arhan dari Liga Indonesia yang dianggap tak mentereng.
Atribut yang Pratama Arhan miliki layak membawanya untuk tampil di kompetisi yang lebih bergengsi dibanding Liga Indonesia.
CEO PSIS Semarang, Yoyok Sukawi pun secara terang-terangan mendukung punggawanya itu untuk tampil di Liga Korea dan Eropa.
"Mereka (Arhan dan Dewangga) itu kontrak kerja tiga tahun. Tapi saya dan anaknya punya kesepakatan antar lelaki," kata Yoyok dilansir laman Tribun Jateng.
"Saya katakan kalau kamu mau keluar dari PSIS, ke klub Liga 1 di Indonesia tidak boleh," lanjutnya.
"Tidak saya lepas. Minta satu trilyun pun tidak saya lepas." terangnya.
"Tapi kalau kamu mau main di atas liga Indonesia, di Korea Selatan, atau Eropa, kita antar ke sana gratis," pungkasnya.
Ya, nama Arhan memang terus dikaitkan dengan sejumlah klub tanah air, namun dari komentar sang CEO, sudah jelas Arhan tak akan berpindah ke klub Indonesia.
Lebih dari itu, kita akan melihat Arhan tampil di Liga Eropa menyusul Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman yang sudah lebih dulu mencicipi kerasnya persaingan liga di benua biru.
Bahkan, legenda Timnas Singapura dan mantan pemain Persib Bandung, Baihakki Khaizan begitu kagum dengan penampilan Pratama Arhan.
Ia tak segan untuk memposting foto Pratama Arhan dengan kata-kata pujian yang mengindikasikan Arhan layak untuk tampil di luar negeri.
"dik (Pratama Arhan) kamu ini akan menjadi pemain kelas di Asia dik," tulis Baihakki di akn Twiternya.
"Jaga dirimu baik-baik, mainlah di luar negeri jika bisa untuk menambah pengalaman, luar biasa!," lanjut pemain yang pernah membela Persib Bandung di tahun 2010 itu.
Apa yang dikatan Baihakki memang tak berlebihan, kualitas Prama Arhan akan membawa namanya melejit hingga panggung sepak bola Eropa dan Asia.
Kini, nama Arhan terus dikaitkan dengan tim asal Korea Selatan yang bermain di kasta kedua (K League 2), Daejeon Hana dan Seongnam FC.
Nampaknya, Pratama Arhan sebentar lagi akan terbang menuju Negeri Gingseng untuk berganung bersama salah satu klub di atas.
Pasalnya, sang komisaris PSIS Semarang telah mengucapkan salam perpisahan dengan Pratama Arhan lewat instagram pribadinya.
"Sebuah janji yg harus di tepati, tidak semua perpisahan itu menyakitkan tapi untuk yang satu ini justru membanggakan, tetap membumi Pratama!," tulis komisaris PSIS, Junianto, di akun Instagram pribadinya.
"Sebelum berangkat ke luar negeri sempatkan membela panji MAHESA JENAR di Denpasar Bali bersama teman-temanmu yang lain untuk merebut poin di Liga 1," lanjutnya.
Ya, salam perpisahan telah disampaikan, dalam waktu dekat kita akan segera mengetahui kemana tujuan Pratama Arhan bermain di Korea.
Entah bergabung bersama Daejeon Hana ataupun Seongnam FC, doa dan dukungan untuk Arhan selalu diberikan oleh pecinta sepak bola tanah air.
(Tribunnews.com/Deivor)