Solusi Balotelli, Mancini Tak Merasa Putus Asa saat Pilih Pemain, Panggil 35 Pemain untuk Play-off
Roberto Mancini Mancini membela keputusannya memanggil kembali Mario Balotelli ke skuat Italia hanya dua bulan sebelum playoff Piala Dunia digelar.
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
Direct Points
- Balotelli masuk tim Italia setelah 4 tahun absen
- Mancini disebut-sebut frustrasi cari striker
- Balo pernah main di kasta dua Italia
TRIBUNNEWS.COM, ROMA- Roberto Mancini Mancini membela keputusannya memanggil kembali Mario Balotelli ke skuat Italia hanya dua bulan sebelum playoff Piala Dunia digelar.
Balotelli tak pernah membela Azzurri selama hampir empat tahun. Dan nyaris terlupakan dalam dunia sepak bola Italia.
Namun, tiba-tiba diundang untuk bergabung dengan kamp pelatihan tiga hari Azzurri di Florence.
Striker 31 tahun, yang terkenal dengan tingkah kontroversialnya, saat ini bermain untuk klub Turki Adana Demirspor.
Di sana, dia tampil gemilang dengan mencetak sembilan gol dalam 19 penampilan liga musim ini.
Beberapa kritikus percaya, Mancini telah memilih Balotelli sebagai opsi solusi terakhir.
Sang pelatih ditengarai sudah putus asa dengan Ciro Immobile, dan Andrea Belotti, dua andalan selama ini, yang masih gagal menunjukkan kemampuan terbaiknya.
Namun, mantan manajer Manchester City itu menepis klaim tersebut.
"Apakah saya memainkan kartu putus asa? Tidak," kata Mancini dikutip dari Mirror, kemarin. “Tapi jika keputusasaan itu sama seperti sebelum Piala Eropa (dimana menjadi juara, Red), maka tidak apa-apa."
"Tapi bukan itu situasinya di sini. Selama beberapa hari ke depan kami akan mencoba berbagai hal dan mengevaluasi pemain yang sudah lama tidak dipanggil, seperti Mario, dan pemain baru lainnya," kata Mancini.
Balotelli dipandang sebagai salah satu pemain hebat di generasinya. Tapi dia mengalami banyak pasang surut sejak muncul di Inter Milan hampir 15 tahun lalu.
Sejak itu, dia memenangkan trofi Liga Premier, Liga Champions, dan tiga gelar Serie A . Namun, dia tidak lagi pernah mengangkat trofi utama selama hampir 10 tahun.
Dia sempat berkembang pesat di AC Milan dan Nice tetapi berjuang di Liverpool dan Brescia.