Timnas Indonesia 'Aroma' Persebaya, Bajul Ijo Resah Digembosi, Pembinaan Klub Liga 1 Jadi Sorotan
Sejak menukangi timnas Indonesia, Shin Tae-yong memang sering memanggil pemain dari Persebaya. Terbaru Bajul Ijo menyumbang 5 pemain, Persebaya gembos
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Timnas Indonesia 'Kental' Persebaya, Bajul Ijo Resah Terus Digembosi, Pembinaan Klub Liga 1 Jadi Sorotan
TRIBUNNEWS.COM - Pemain Persebaya Surabaya sepertinya menjadi 'favorit' bagi pelatih Timnas Indonesia untuk dipanggil ke skuad Garuda.
Hal ini menjadi seperti dua sisi mata uang bagi klub berjuluk Bajul Ijo tersebut.
Di satu sisi, ini menjadi kebanggaan sekaligus pembuktian atas kualitas skuad yang dimiliki Persebaya.
Baca juga: Hal Menarik Skor 3-0 Timnas Indonesia atas Timor Leste, 3 Pemain Papua Impresif, Ranking FIFA Naik?
Baca juga: Tiap Hari Tes PCR dan Prokes Ketat, Shin Tae-yong Bingung 8 Pemain Timnas Bisa Kena Covid-19
Namun, di sisi lain, Persebaya merasa terus 'digembosi' karena tak bisa menggunakan pemain mereka sendiri di kompetisi lokal.
Hal ini yang menjadi keresahan Presiden Persebaya Surabaya, Azrul Ananda.
Dia mengaku gelisah melihat pemainnya yang terus menerus dipanggil ke timnas Indonesia.
Persebaya Surabaya memang terkesan menjadi klub favorit pelatih timnas Indonesia, Shin Tae-yong, dalam mencari pemain.
Baca juga: Hal di Balik Kekalahan Memalukan Persija dari Tim yang Baru Sekali Menang, Pemain Malas Berlari
Sejak menukangi timnas Indonesia, Shin Tae-yong memang sering memanggil pemain dari Persebaya Surabaya.
Terbaru, Persebaya Surabaya menyumbangkan lima pemain untuk ikut bersama timnas Indonesia di FIFA Matchday Januari 2022.
Lima pemain itu adalah Ricky Kambuaya, Marselino Ferdinan, Ernando Ari, Rachmat Irianto, dan Rizky Ridho.
Baca juga: Hal Menarik Timor Leste Vs Indonesia Babak I, Terens Sundul Balik Badan, Shin Tae-yong Tutupi Wajah
Baca juga: Hasil Liga 1, Persija Jakarta Tumbang 0-1 dari Persiraja, Sudirman Tidak Lebih Baik dari Angelo?
Jumlah ini memang cukup mencolok jika dibandingkan dengan klub Liga 1 lainnya.
Rata-rata klub Liga 1 lainnya memang hanya menyumbangkan dua pemain untuk agenda timnas Indonesia kali ini.
Situasi ini rupanya membuat gelisah presiden Persebaya, Azrul Ananda.
Sejatinya Azrul Ananda merasa bangga Persebaya bisa berkontribusi untuk timnas Indonesia.
Baca juga: Daftar 14 Pemain Proyeksi Skuad Timnas U-23 Indonesia untuk Piala AFF U-23 2022
Namun, Azrul Ananda juga mengaku keberatan apabila Persebaya menjadi klub penyumbang pemain terbanyak ke timnas Indonesia.
"Di satu sisi, kami bangga pemain-pemain muda binaan Persebaya jadi andalan dan selalu jadi pilihan di timnaas."
"Di sisi lain, kami tentu keberatan dan menolak kalau terus menerus pemain kami yang diambil paling banyak," kata Azrul Ananda dikutip dari Kompas.com, Minggu (30/1/2022).
Kegelisahan Azrul Ananda itu sendiri bukan tanpa sebab.
Baca juga: Kata Tony Sucipto Seusai Gagal Eksekusi Penalti yang Bikin Persija Keok dari Persiraja
Baca juga: Hal Menarik Timor Leste Vs Indonesia Babak I, Terens Sundul Balik Badan, Shin Tae-yong Tutupi Wajah
Karena, agenda timnas Indonesia selalu berbenturan dengan jadwal Liga 1 2021-2022.
Persebaya sendiri sejauh ini masih bersaing di papan atas memperebutkan gelar Liga 1 2021-2022.
Azrul pun sedikit menyinggung pembinaan pemain di klub Liga 1.
Menurut Azrul, situasi ini menunjukkan betapa lemahnya sistem pembinaan di Indonesia.
Azrul juga menyoroti kebiasaan klub Liga 1 yang memanfaatkan pemain naturalisasi.
Baca juga: Hal Menarik Skor 3-0 Timnas Indonesia atas Timor Leste, 3 Pemain Papua Impresif, Ranking FIFA Naik?
"Ini menunjukkan lemah dan timpangnya sistem sepak bola di Indonesia," tutur Azrul.
"Karena mempenalti dan merugikan tim-tim yang justru melakukan investasi dan pembinaan dengan baik."
"Sementara klub lain dengan mudah mengambil saja pemain-pemain naturalisasi dan minim investasi di pembinaan," imbuhnya.
Persebaya sendiri kembali terancam kehilangan sejumlah pemainnya saat Piala AFF U-23 2022.
Adapun Piala AFF U-23 2022 akan berlansung di Kamboja bulan Februari 2022 mendatang. (Unggul Tan Ngasorake/BolaNas)