Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Kerja Keras Sadio Mane: Anugerah yang Menyenangkan untuk Timnas Senegal di Piala Afrika 2022

Kini, Senegal sudah diantarnya melaju ke babak final Piala Afrika 2022, tinggal satu langkah lagi bagi Mane untuk menciptakan sejarah bagi negaranya.

Penulis: deivor ismanto
Editor: Drajat Sugiri
zoom-in Kerja Keras Sadio Mane: Anugerah yang Menyenangkan untuk Timnas Senegal di Piala Afrika 2022
Kenzo Tribouillard / AFP
Pemain depan Senegal Sadio Mane bereaksi selama pertandingan sepak bola perempat final Piala Afrika (CAN) 2021 antara Senegal dan Guinea Khatulistiwa di Stade Ahmadou Ahidjo di Yaounde pada 30 Januari 2022. 

Sadio Mane lahir di Sedhiou, Senegal tahun 1992. Ia diberarkan di desa kecil bernama Bambali, begitu jauh dari pusat kota di Senegal.

Mane kecil hidup penuh dengan kesusahan, kedua orang tua Mane begitu miskin hingga ia harus dititipkan kepada pamannya.

“Kedua orang tua saya sangat miskin. mereka selalu kesulitan untuk memberi saya makan,” kata Mane dilansir Shereefdeen Sawe.

Tinggal bersama sang paman, membuat Mane berada di lingkungan yang tepat, ia menjadi bocah yang begitu aktif bermain sepak bola bersama teman seusianya.

Namun, ia memainkan si kulit bundar bukan di lapangan, melainkan di jalanan sekitar rumah sang paman.

Mane merupakan seorang bocah yang menggilai sepak bola, tak hanya memainkannya, tapi ia tak pernah absen untuk menonton pertandingan sepak bola di televisi.

Pemain berpostur 175 cm itu merupakan penggemar Liga Inggris, hampir seluruh pertandingan yang disiarkan di televisi selalu ia tonton.

Berita Rekomendasi

Mane juga mengaku bahwa cita-citanya dari kecil adalah menjadi seorang pesepakbola profesional yang bermain di liga terbaik di dunia tersebut.

"Saya adalah pecinta Liga Inggris, kau tahu? saya hampir tak pernah absen menonton pertandingannya," kata Mane.

"Cita-cita saya dari dahulu adalah bermain disana (Liga Inggris), mimpi yang luar biasa dan harus saya capai," lanjut kapten timnas Senegal tersebut.

Sadio Mane benar-benar mengejar mimpinya tersebut dengan tekat yang begitu besar.

Saat usianya 15 tahun, Mane yang merupakan remaja paling berbakat di desanya melakukan perjalanan sejauh 500 mil untuk mengikuti sebuah trial.

“Saya meninggalkan kampung halaman untuk pergi ke ibu kota dengan paman saya, di sana ada sebuah trial sepakbola,” Ungkap Mane.

Sesampainya di tempat trial, Mane mendapatkan sambutan yang sinis dan kurang mengenakan dari para pemandu bakat.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Liverpool
18
14
3
1
45
17
28
45
2
Arsenal
19
11
6
2
38
17
21
39
3
Nottm Forest
19
11
4
4
26
19
7
37
4
Chelsea
19
10
5
4
38
23
15
35
5
Newcastle
19
9
5
5
32
21
11
32
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas