Timnas Mesir Gagal Juara Piala Afrika 2022, Carragher Pertanyakan Urutan Penalti Moh Salah
Jamie Caragher yang berstatus sebagai legenda Liverpool mempertanyakan keputusan Salah yang memilih menjadi eksekutor kelima.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Timnas Mesir harus mengubur impiannya untuk bisa meraih gelar juara dalam gelaran Piala Afrika 2022.
Kepastian Timnas Mesir gagal mengangkat Piala Afrika untuk kedelapan kali dalam sejarah didapatkan setelah dikalahkan Senegal di Stadion Olembe, Kamerun, Senin (7/2/2022) kemarin.
Timnas Mesir harus kalah menyakitkan lewat adu penalti dengan skor 4-2 atas Senegal.
Mesir pun harus rela melihat Senegal mengangkat trofi Piala Afrika untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka.
Bintang Timnas Mesir, Mohamed Salah tampak menangis setelah timnya gagal mengalahkan Senegal di partai final.
Baca juga: Pengalaman Ini Bikin Mane Bangkit, Semangat Lagi Usai Gagal, Rekannya Bilang Begini di Ruang Ganti
Baca juga: Sadio Mane Persembahkan Gelar Piala Afrika 2022, Pelatih Senegal: Ini Penantian Selama 60 Tahun
Salah tampaknya juga menyesal lantaran tidak ikut ambil bagian dalam urusan sebagai algojo penalti timnya pada laga final tersebut.
Salah kemungkinan ditempatkan sebagai algojo kelima Timnas Mesir dalam adu tos-tosan tersebut.
Hanya saja nasib apes tampaknya menghampiri Salah lantaran Senegal sudah terlebih dahulu memenangkan laga sebelum pemain Liverpool itu mendapatkan kesempatan mengeksusi penalti kelima Mesir.
Baca juga: Sadio Mane Mendedikasikan Gelar Juara Piala Afrika untuk Pelatih Aliou Cisse karena Ini Alasannya
Menyikapi hal tersebut, Jamie Carragher yang berstatus sebagai legenda Liverpool mempertanyakan keputusan Salah yang memilih menjadi eksekutor kelima.
Padahal secara kualitas tentu Salah punya tendangan penalti yang tidak diragukan lagi potensi besarnya berbuah gol.
"Itulah mengapa penendang penalti terbaik anda tidak boleh berada pada urutan kelima," kritik Carragher melalui akun twitter pribadinya.
"Mo Salah tidak mengambil bagian penalti untuk MEsir dalam adu penalti laga final adalah sebuah kegilaan,".
"Itulah yang pernah terjadi pada diri Ronaldo beberapa tahun lalu saat Portugal melawan Spanyol," tambahnya.
Lebih lanjut, Carragher sebenarnya tidak sepenuhnya menyalahkan Salah lantaran tidak mengambil kesempatan pada awal saja.
Hal ini dikarenakan penempatan Salah sebagai eksekutor kelima barangkali merupakan taktik dari Timnas Mesir.
"Saya tertarik untuk mengetahui apakah itu keputusan manajer atau pemain," tanyanya.
"Hal penting soal penalti, tim yang memenangkan undian dan membiarkan lawan mengambil kesempatan pertama akan menjadi keputusan krusial," tambahnya.
Seperti diketahui Salah memang tidak ambil bagian dalam adu penalti lantaran dua algojo Timnas Mesir sama-sama gagal.
Alhasil kegagalan dua pemain tersebut dalam mengeksekusi penalti membuka kesempatan bagi Senegal untuk memenangkan laga tepat sebelum jatah Moh Salah mengambil penalti.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)