BRI Liga 1 Pulihkan Ekonomi Para Pelaku Sepakbola
Kompetisi sepakbola kasta tertinggi di Indonesia, BRI Liga 1 2021/2022 telah memasuki paruh musim kedua tepatnya pekan ke-23.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kompetisi sepakbola kasta tertinggi di Indonesia, BRI Liga 1 2021/2022 telah memasuki paruh musim kedua tepatnya pekan ke-23.
Hadirnya BRI Liga 1 ini mulai dirasakan sangat berpengaruh terhadap peningkatan ekonomi bagi para pelaku di dalamnya seperti pemain, wasit hingga UMKM.
Salah satu pemain pilar Bhayangkara FC, Teuku Muhammad Ichsan bercerita saat liga terhenti selama satu tahun lebih, hal itu sangat mempengaruhi ekonomi pemain terlebih mereka yang menggantungkan hidup hanya sebagai pesepakbola saja.
Tapi begitu Liga 1 resmi digulirkan kembali pada Agustus tahun lalu dengan didukung sponsor utama Bank BRI, ekonomi pemain mulai membaik apalagi sudah adanya kontrak dengan durasi minimal satu musim.
“Ya sampai saat ini Alhamdulillah yang ichsan rasain sudah ada pengaruh baik buat ekonomi Ichsan. Pastinya ini juga dirasain sama pemain lainnya juga,” kata Ichsan kepada Tribunnews, Rabu (9/2/2022).
“Tapi menurut Ichsan bukan cuma pemain dan para pelaku sepakbola lainnya. Hadirnya BRI Liga 1 juga dirasakan senang sama usaha-usaha kecil kaya yang jual jersey, sepatu kan mereka juga merasakan dampak hadirnya kompetisi,” jelasnya.
Sebelum dirasakan para pelaku sepakbola lainnya, pada acara pembukaan BRI Liga 1 2021/2022, Menteri BUMN Erick Thohir sempat mengatakan hadirnya BRI Liga 1 akan jadi penggerak ekonomi.
Ia pun turut mengapresiasi Bank BRI yang mau menjadi pendukung utama dari gelaran kompetisi Liga 1.
“BRI Liga 1 juga adalah penggerak roda perekonomian dimulai dari UMKM, pelaku usaha, atlet, wasit serta ofisial di Industri olahraga yang kemudian bergulir memberi dampak positif lebih luas,” kata Erick Thohir.
“Apresiasi saya untuk BRI yang berperan besar sebagai pendukung utama. Ini adalah wujud nyata komitmen BUMN untuk masyarakat,” pungkasnya.