Fakta Hasil Chelsea vs Al Hilal: Keistimewaan Tuchel & Momentum The Blues Basuh Luka Masa Lalu
Berbagai fakta menarik mewarnai hasil laga antara Chelsea vs Al Hilal di babak semifinal Piala Dunia Antar Klub, Kamis (10/2/2022) dinihari tadi.
Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Berbagai fakta menarik mewarnai hasil laga antara Chelsea vs Al Hilal di babak semifinal Piala Dunia Antar Klub, Kamis (10/2/2022) dinihari tadi.
Chelsea berhak keluar sebagai pemenang dalam laga tersebut setelah mengalahkan Al Hilal dengan skor satu gol tanpa balas.
Gol tunggal kemenangan Chelsea dicetak oleh Romelu Lukaku tepatnya pada menit 32.
Kemenangan satu gol tanpa balas sudah cukup bagi Chelsea untuk melaju ke partai final.
Chelsea dijadwalkan akan menjadi penantang utama bagi Palmeiras di final Piala Dunia Antar Klub, Sabtu (12/2/2022) mendatang.
Berikut ini beberapa fakta menarik yang mewarnai hasil laga Chelsea kontra Al Hilal yang dirangkum Tribunnews:
1. Catatan Istimewa Thomas Tuchel
Keberhasilan Chelsea melangkah ke final ternyata memiliki kesan istimewa khususnya bagi Thomas Tuchel sebagai pelatih The Blues.
Meskipun dirinya tidak bisa mendampingi Chelsea lantaran masih menjalani isolasi karena positif Covid-19.
Keberhasilan Chelsea melangkah ke final tak bisa dilepaskan dari tangan Tuchel di balik layar The Blues.
Ia beberapa kali menjalin komunikasi staff kepelatihannya untuk memberikan instruksi sepanjang laga melalui alat bantu.
Kelolosan Chelsea ke partai final pun menyisakan fakta luar biasa bagi eks pelatih PSG dan Borussia Dortmund tersebut.
Dilansir Squawka, Tuchel kini tercatat telah mencapai babak final dari setiap kompetisi yang ia ikuti semenjak ditunjuk sebagai pelatih Chelsea.
Ia mampu membantu Chelsea melangkah ke partai final dalam lima kompetisi berbeda mulai dari Liga Champions, Piala FA, Piala Carabao, Piala Super Eropa dan Piala Dunia Antar Klub.
Hebatnya, Tuchel hanya butuh 379 hari saja untuk menuntaskan catatan luar biasa tersebut.
Hal itu menandakan bahwa Tuchel menjadi sosok pelatih yang tepat menangani Chelsea sejak memecat Frank Lampard pada musim lalu.
2. Kesempatan Chelsea Basuh Luka Masa Lalu
Keberhasilan Chelsea melangkah ke partai final secara tidak langsung menjadi momentum yang tepat bagi The Blues untuk membasuh derita luka pada masa lalu.
Seperti diketahui Chelsea tercatat sudah pernah mencicipi ajang sekelas Piala Dunia Antar Klub, tepatnya pada tahun 2012 silam.
Kala itu, Chelsea berhak menjadi wakil benua biru setelah menjadi juara Liga Champions, tepat sepuluh tahun silam.
Setelah mampu melewati hadangan semifinal, Chelsea justru keok pada partai final 2012 lalu.
Chelsea dipaksa mengakui keunggulan Corinthians yang menjadi juara pada edisi tahun tersebut.
Kekalahan menyakitkan itu seakan menjadi kenangan buruk The Blues.
Chelsea kini memiliki kesempatan untuk menuntaskan balas dendam guna memenangkan gelar juara Piala Dunia Antar Klub untuk pertama kalinya dalam sejarah.
Syaratnya hanya satu yakni Chelsea bisa mengalahkan Palmeiras dengan skor berapapun di babak final.
3. Pekerjaan Rumah Bagi Lukaku
Datang kembali dengan banderol yang tinggi membuat ekspetasi tinggi berada di pundak Lukaku.
Hanya saja memang performa Lukaku semenjak bergabung dengan Chelsea musim ini belum sepenuhnya impresif.
Keinginan Chelsea untuk melihat performa Lukaku seperti musim lalu bersama Inter Milan tampaknya butuh waktu yang tidak sebentar.
Hal itu terlihat bagaimana penampilan Lukaku bersama Chelsea musim termasuk dalam laga melawan Al Hilal.
Berbagai peluang emas yang didapatkan Lukaku kerapkali mentah begitu saja lantaran kurangnya penyelesaian akhir sang pemain.
Beruntung, Lukaku bisa menebus berbagai kesalahannya dengan cara mencetak gol kemenangan Chelsea pada menit 32.
Gol tersebut menjadi satu-satunya gol yang akhirnya mampu mengantarkan Chelsea ke partai final Piala Dunia Antar Klub.
Lukaku tampaknya harus mau bekerja keras lagi untuk bisa mendapatkan performa terbaiknya bersama Chelsea di sisa musim ini.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)