Kesehatan Dan Keselamatan Pemain Merupakan Hal Utama Yang Harus Dipikirkan Kata Dokter Tim Borneo FC
Muhammad Yusuf Zulfikar mengatakan faktor kesehatan dan keselamatan pemain merupakan hal utama yang harus dipikirkan.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dokter tim Borneo FC, Muhammad Yusuf Zulfikar mengatakan faktor kesehatan dan keselamatan pemain merupakan hal utama yang harus dipikirkan.
Ia pun berharap kompetisi BRI Liga 1 bisa dihentikan sementara guna mensterilisasi dan menunggu beberapa pemain yang positif covid-19 kembali pulih.
Setelah pemain yang terpapar Covid-19 pulih kompetisi bisa kembali bergulir.
“Saya sih ke kesepakatan kita semua yang terpenting kan memang kesehatan pemain, keselamatan pemain. Ini juga jadi tanggung untuk melanjutkan kompetisi dengan kondisi seperti ini tapi riskan karena ada beberapa pertandingan yang ditunda, klub yang tidak bisa main jadi harus mundur lagi jadwalnya,” kata dokter Yusuf saat dihubungi Tribunnews, Sabtu (12/2/2022).
“Jadi untuk cegah itu ya bisa dihentikan beberapa waktu untuk memulihkan semua pemain di klub, setelah itu mulai lagi bukan berhenti beberapa lama tapi cuma menyembuhkan beberapa pemain yang isoman setelah itu dilanjutkan lagi,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan sebelumnya menjelaskan bahwa kompetisi BRI Liga 1 2021/2022 yang kini tengah memasuki pekan ke-24 harus tetap bergulir.
Mengenai pemain di klub yang terpapar Covid-19, menurutnya itu sudah ada dalam regulasi untuk bisa menggunakan pemain mudanya.
Soal opsi penghentian sementara Liga dikatakan Iriawan itu justru akan berpengaruh pada jadwal Liga, kontrak pemain hingga jadwal Liga musim depan.
“Semuanya harus jalan seperti di Liga kan ada regulasinya apalagi sudah ada managers meeting. Kalau ada pemain yang kena covid-19 ada pemain berikutnya, pemain cadangan. Kalau tidak ada yang bisa pakai pemain mudanya,” kata Iriawan di Kemenpora, Senayan, Jakarta, Kamis (10/2/2022).
“Kalau sampai tidak ada (pemain) itu risiko dalam pertandingan. Jadi apalagi yang kena covid pelatih, kan ada asistennya. Jadi tetap jalan,”
“Jangan sampai berhenti karena kalau sampai berhenti terlalu panjang eksesnya. Apalagi nanti mau lebaran, berarti mundur lagi nanti. Nanti kapan lagi kita mau mulai liga berikutnya,” jelasnya.