Persib vs Persela Diakhir Keributan
Begitu wasit Agung Setiawan meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan, gelandang Persib M Rashid terlihat langsung mengejar wasit.
Editor: cecep burdansyah
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Langkah Persib Bandung untuk menuju puncak semakin berat setelah dipaksa berbagi poin dengan Persela Lamongan pada pertandingan lanjutan Liga 1 di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali semalam.
Seperti diduga, Persela yang kerap memberi kejutan saat bertanding dengan tim besar, benar-benar membuat Persib kesulitan.
Persela bahkan lebih dulu unggul lewat gol yang dibuat Rahel Rahadiansyah menit 55, sebelum akhirnya bisa disamakan David da Silva menit 67.
Tambahan hanya satu poin membuat Persib tak jadi menyalip Arema FC yang berada di peringkat dua klasemen sementara.
Persib tetap berada di posisi tiga klasemen dengan 54 poin, sementara Singo Edan di peringkat dua dengan 55 poin, dua poin di Bawah Bali United yang kini menjadi pemuncak klasemen.
Pelatih Persib, Robert Alberts, mengakui timnya tak dapat menampilkan permainan seperti yang sudah direncanakan sejak pertandingan dimulai.
Perbandingan waktu pemulihan yang dimiliki kedua tim, ujarnya, turut mempengaruhi performa para pemain.
"Kita hanya memiliki waktu dua hari untuk melaksanakan pertandingan ini, sementara Persela Lamongan memiliki jeda waktu (persiapan) yang lebih panjang, karena mereka bertanding melawan Barito Putera di tanggal 18 Februari lalu. Perbandingan ini terlihat sekali mempengaruhi kondisi pemain dalam pertandingan malam hari ini," ujarnya dalam konferensi pers virtual usai pertandingan, Jumat (25/2).
"Terlihat sekali beberapa pemain mengalami sedikit kelelahan karena masa recovery yang kurang. Meski kami mencoba memasukkan beberapa pemain yang lebih segar, akan tetapi kita hanya bisa menghasilkan sat," lanjut Robert seraya mengatakan bahwa hujan lebat yang turun sepanjang pertandingan juga mempengaruhi performa pemain.
Namun, Robert mengatakan, kedua tim memiliki peluang yang sama untuk dapat mencetak gol melalui skema permainan terbuka.
Bahkan, para pemainnya sebetulnya memiliki peluang untuk mampu memenangkan pertandingan, terutama saat David da Silva dilanggar oleh salah seorang pemain Persela di kotak penalti. Sayangnya, wasit tak melihat itu sebagai pelanggaran.
"Saya enggak tahu bagaimana, tapi menurut kacamata kami, itu jelas penalti," ujarnya.
Asisten Pelatih Persela Lamongan, Ragil Sudirman, mengaku gembira para pemainnya mampu bermain all-out sepanjang pertandingan. Meski hanya meraih hasil imbang, ia mengaku sangat bersyukur.
"Bahkan, sebetulnya tadi kami juga punya cukup banyak peluang, yang sayangnya belum berhasil menjadi gol kemenangan bagi kami," ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.