Persikota Tangerang vs Belitong FC: Ada Nuansa Rasisme
Aksi rasisme yang terjadi di Liga 3 Nasional saat Persikota Tangerang kontra Belitong FC, menuai banyak kecaman.
Editor: Toni Bramantoro
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Aksi rasisme yang terjadi di Liga 3 Nasional saat Persikota Tangerang kontra Belitong FC, menuai banyak kecaman.
Bahkan oknum pelaku yang melalukan aksi rasis baik pemain ataupun suporter harus mendapat hukuman. Pasalnya Federasi Sepakbola Dunia atau FIFA juga memerangi aksi rasisme.
Pengamat Sepakbola, Kesit B Handoyo cukup terkejut dengan adanya rasis di Liga Indonesia pada pertandingan di Liga 3, Persikota kontra Belitong FC. Tidak hanya di Indonesia, FIFA juga terus mengkampanyekan aksis rasisme.
"Tidak mentolerir sikap rasisme di sepakbola, dibelahan dunia manapun jangan ada rasisme di sepakbola terus didengungkan. Jika terbukti ada pemain dan penonton ataupun pihak lainnya yang melakukan rasisme di Liga 3 itu benar-benar tindakan yang memalukan," ujar Kesit.
PSSI dikatakan Kesit harus berani memberikan hukuman kepada para pelaku rasis, jangan pandang bulu. Jika oknum suporter sulit dicari, klub juga harus tanggung jawab.
"Karena pertandingan itu tanpa penonton. Lalu kenapa diduga bisa ada penonton masuk," tutur Kesit.
Tidak hanya pengamat sepakbola, Deputi V Kepala Staf Kepresidenan, Jaleswari Pramodhawardani juga menyesalkan terjadinya tindakan rasisme di Liga 3.
Dalam siaran pers Kantor Staf Presiden RI, Jaleswari menegaskan, sebagai negara yang mengakui keragaman dalam konsep Bhinneka Tunggal Ika, segala bentuk tindakan rasisme tidak diterima dengan alasan apapun. Oleh karenanya, Kantor Staf Presiden (KSP) dengan tegas merespon aksi rasisme ini.
KSP, yang salah satu fokusnya mengawal isu-isu terkait Papua, tidak hanya mengecam tindakan rasisme ini, namun juga mengingatkan penyelenggara Liga 3 Indonesia agar memperhatikan dengan serius insiden rasisme yang telah terjadi dan mengambil langkah-langkah penindakan, agar kasus seperti ini tidak terulang di masa depan.
“Aksi verbal dan visual yang mengindikasikan penghinaan terhadap individu atau kelompok manapun tidak dibenarkan. Tindakan yang dilakukan dengan latar belakang perbedaan ras dan suku merupakan aksi rasisme yang harus ditindak tegas, baik terhadap pelaku maupun klub dimana pelaku bernaung,” ungkap Jaleswari.
Sebelumnya pada babak 32 besar Liga 3 Nasional di Stadion Benteng Tangerang, Kamis 24 Februari, pertandingan Persikota melawan Belitong FC terjadi aksi rasisme yang ditujukan kepada pemain Belitong FC, Rivaldo Wally dan Pelatih Ardiles Rumbiak.
Dalam jumpa pers usai pertandingan, Rivaldo Wally dan Ardiles Rumbiak mengaku mendapat hinaan rasis dari pemain cadangan dan suporter Persikota Tangerang.
"Kami tetap orang Indonesia. Kami minta dihargai. Tolong hentikan rasisme di dunia sepakbola Indonesia," ujar Ardiles.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.