TRIBUNNEWS.COM - Chelsea dan Liverpool akan saling berhadapan di final Carabao Cup atau Piala Liga Inggris pada Minggu (27/2/2022) malam.

Pertandingan tersebut akan berlangsung di Wembley Stadium pada pukul 23.30 WIB.

Ini adalah pertemuan kedua bagi Liverpool dan Chelsea bertemu di partai final.

Baca juga: Thomas Tuchel Pecundang di Mata Jurgen Klopp, Liverpool Tatap Trofi Carabao dan Remehkan Chelsea

Sebelumnya terjadi pada tahun 2005 ketika The Blues Chelsea di bawah asuhan Jose Mourinho berhasil mengalahkan skuat Rafael Benitez melalui perpanjangan waktu dengan skor akhir 3-2.

Serbia Mateja Kezman menjadi pahlawan The Blues ketika itu saat mencetak gol delapan menit sebelum laga usai.

Dan trofi Piala Liga Inggris jadi trofi pertama Mourinho dengan Chelsea.

Sedangkan bagi Klopp, tampil di Wembley terlebih di laga final merupakan mimpi yang jadi kenyataan.

Laga ini akan menjadi final Piala Liga Inggris kedua bagi Jurgen Klopp sejak menjadi pelatih Liverpool.

Terakhir kali Liverpool melangkah ke final Piala Liga Inggris pada tahun 2016.

Namun sayang, Liverpool menelan kekalahan dari Manchester City di babak penalti.

Baca juga: Thomas Tuchel Enggan Terlibat soal Abramovich dengan Rusia, Rugikan Chelsea Jelang Lawan Liverpool

Prediksi Mark Lawrenson

Pakar sepak bola yang bekerja untuk BBC, mark Lawrenson memprediksikan laga final Piala Liga Inggris antara Chelsea vs Liverpool nanti akan berakhir dengan adu penalti.

Keduanya akan bermain sama kuat 1-1 dalam waktu pertandingan hingga babak tambahan waktu.

Dan menurut keyakinannya, The Reds asuhan Jurgen Klopp keluar sebagai pemenang dari babak tos-tosan.

Hasil itu tak lepas dari cemerlangnya kiper muda Liverpool Caoimhin Kelleher.

Kiper berusia 23 tahun itu tampil impresif untuk mengantarkan Liverpool ke partai final Piala Liga Inggris.

Termasuk ketika melakukan penyelamatan dalam adu penalti lawan Leicester City di babak perempat final.

"Saya merasa pertandingan ini akan berjalan jauh (panjang hingga penalti, red). Kiper Liverpool, Caoimhin Kelleher memiliki sejarah melakukan penyelamatan dalam adu penalti, termasuk melawan Leicester di perempat final dan saya hanya ingin tahu apakah final ini akan berakhir di final dengan cara yang sama," kata Lawrenson di kolom BBC Sports.

"Siapa pun yang menang ini akan sangat dekat. Chelsea akan memastikan itu, meskipun bentuk mereka tidak bagus.

"Mereka membawa ancaman serangan yang jauh lebih sedikit, tetapi mereka masih solid dan belum kehilangan itu.

"Liverpool dalam laju yang fantastis, sembilan kemenangan beruntun di semua kompetisi dan mencetak banyak gol juga, tapi mereka mungkin harus bersabar di Wembley saat mencoba menghancurkan The Blues," jelasnya.

Sorotan untuk Lukaku

Selain Kelleher, yang patut menjadi sorotan adalah striker seharga 97,5 juta Pounds milik Chelsea, Romelu Lukaku.

Pembelian termahal The Blues itu diistirahatkan Tuchel sejak kemenangan The Blues atas Lille di ajang Liga Champions.

Dia hanya membuat tujuh sentuhan saat Chelsea menang atas Crystal Palace.

Yang jadi pertanyaan, akankah Tuchel dimainkan saat lawan Liverpool?

Akankah striker Belgia itu mampu mengeluarkan penampilan terbaiknya di Wembley?

Menurut Lawrenson, masalah yang terjadi bukan pada diri Lukaku, namun siapa yang ada di sekitarnya.

Lukaku butuh suplai bola yang baik untuknya mencetak gol.

Namun yang terjadi selama itu suplai bola yang diharapkan masih jauh dari kata baik untuk bisa membuat Lukaku mencetak gol.

"Saya pikir masalah sebenarnya adalah layanan yang diberikan Lukaku tidak bagus," ungkap Lawrenson, dikutip dari BBC.

"Lukaku menginginkan bola dari area yang luas, memberinya peluang di depan gawang. Dia brilian ketika dia memiliki pemain bertahan di sekitarnya, tetapi dia harus sedikit lebih berpihak saat dia mendapatkannya, daripada membelakangi gawang.

"Jika mereka melakukan beberapa umpan silang yang bagus, itu akan membuat perbedaan besar," jelasnya.

(Tribunnews.com/Sina)