Beda Sikap dengan UEFA, Red Star Belgrade Tetap Pertahankan Logo Gazprom di Kaus Mereka, Utang Budi
Tidak semua klub-klub Eropa menghentikan kerjasama sponsorship dengan perusahaan dari Rusia. Salah satunya adalah Red Star Belgrade.
Penulis: Muhammad Barir
UEFA tidak berniat bergerak untuk menuntut perubahan sponsor, dengan menyatakan: 'Ini adalah masalah masing-masing klub," katanya.
Manajer umum Red Star, Zvezdan Terzic menunjukkan bahwa mereka berutang kelangsungan hidup mereka kepada Gazprom dan mengecam keputusan UEFA dan FIFA untuk mengeluarkan klub-klub Rusia dari sepak bola.
"Kami belum menerima permintaan untuk menghapus logo Gazprom dan saya sangat berharap itu tidak akan terjadi. Gazprom telah bersama Red Star sejak 2010 dan bersama kami ketika kami diancam dengan masalah keuangan terburuk".
"Jika bukan karena Gazprom, pertanyaannya adalah apakah akan ada Red Star. Orang-orang yang mencintai Red Star tidak akan pernah melupakan apa yang telah dilakukan Gazprom untuk klub".
"Kami tidak menyetujui apa yang telah dilakukan FIFA dan UEFA terhadap klub-klub Rusia. Tidak ada dasar dalam hukum internasional. Ada histeria anti-Rusia di seluruh Eropa sekarang".
"Politik ikut campur tanpa alasan apa pun dalam olahraga. Orang-orang Rusia dekat dengan orang-orang Serbia dan akan selalu begitu."
Ramai-ramai Setop Kontrak dengan Klub Rusia
Sementara itu, mantan pelatih Norwich City, Daniel Farke meninggalkan klub asal Rusia, Krasnodar setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Sedikitnya ada 8 orang pemain dan pelatih sepak bola berkebangsaan luar Rusia yang baru-baru ini memutuskan keluar dari klub Rusia.
FIFPro mendesak FIFA untuk membuka bursa transfer darurat bagi pesepakbola asal Rusia.
Federasi Sepak Bola Polandia dan entitas lain telah meminta badan sepak bola untuk membantu para pesepakbola itu.
Konflik antara Ukraina dan Rusia memiliki dampak besar pada sepak bola.
Kali ini, pemain dari negara lain yang tampil di liga Rusia dan Ukraina telah meminta FIFA untuk membantu mereka keluar dari konflik dengan membiarkan mereka meninggalkan klub mereka saat ini.
Dalam sebuah surat oleh FIFPro kepada FIFA, serikat pemain dunia mendesak badan pengatur untuk membantu para pemain yang putus asa untuk meninggalkan negara-negara ini untuk mengakhiri kontrak mereka secara sepihak.