Eksodus dari Klub Rusia, Daftar Pemain Setop Kontrak, FIFPro Desak FIFA Buka Bursa Transfer Darurat
Mantan pelatih Norwich City, Daniel Farke meninggalkan klub asal Rusia, Krasnodar setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Penulis: Muhammad Barir
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW- Mantan pelatih Norwich City, Daniel Farke meninggalkan klub asal Rusia, Krasnodar setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Sedikitnya ada 8 orang pemain dan pelatih sepak bola berkebangsaan luar Rusia yang baru-baru ini memutuskan keluar dari klub Rusia.
FIFPro mendesak FIFA untuk membuka bursa transfer darurat bagi pesepakbola asal Rusia.
Federasi Sepak Bola Polandia dan entitas lain telah meminta badan sepak bola untuk membantu para pesepakbola itu.
Konflik antara Ukraina dan Rusia memiliki dampak besar pada sepak bola.
Kali ini, pemain dari negara lain yang tampil di liga Rusia dan Ukraina telah meminta FIFA untuk membantu mereka keluar dari konflik dengan membiarkan mereka meninggalkan klub mereka saat ini.
Dalam sebuah surat oleh FIFPro kepada FIFA, serikat pemain dunia mendesak badan pengatur untuk membantu para pemain yang putus asa untuk meninggalkan negara-negara ini untuk mengakhiri kontrak mereka secara sepihak.
Idenya adalah untuk memberi para pemain kesempatan untuk mencari pekerjaan di tempat lain karena situasi yang tidak terduga saat ini.
FIFPro mempertimbangkan untuk memberikan kesempatan kepada para pesepakbola untuk mengakhiri kontrak mereka karena keadaan di negara-negara tersebut sejak situasi darurat, tetapi mengakhiri kesepakatan mereka untuk menemukan diri mereka menganggur tidak akan memenuhi tujuan mereka untuk terus bermain.
Oleh karena itu, FIFPro telah mendesak FIFA untuk membuka jendela transfer darurat sehingga pemain yang saat ini tampil di negara-negara tersebut dapat dipekerjakan di tempat lain.
Kondisi saat ini yang muncul dari konflik menyebabkan tim seperti Krasnodar memutuskan kontrak delapan pemain.
Sementara pelatih Lokomotiv Moskow dan Krasnodar, Markus Gisdol dan Daniel Farke juga memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya.
Selain itu, tindakan ini tidak hanya akan menguntungkan para pemain, karena tim akan bersedia untuk bernegosiasi dan menyelamatkan diri dari kebangkrutan.
Karena mereka tidak akan dipaksa untuk terus membayar pemain mereka sejumlah upah besar ketika mata uang mereka terpukul.