Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Inter Milan vs Salernitana, Saatnya Simone Inzaghi Lakukan Kontra Strategi untuk Nerazzurri

Inter Milan akan ditantang Salernitana dalam giornata ke-27 Liga Italia pada Sabtu, (05/03/2022) dini hari.

Penulis: deivor ismanto
Editor: Drajat Sugiri
zoom-in Inter Milan vs Salernitana, Saatnya Simone Inzaghi Lakukan Kontra Strategi untuk Nerazzurri
FILIPPO MONTEFORTE / AFP
Pelatih kepala Inter Milan Italia Simone Inzaghi bereaksi selama pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Inter dan Napoli, di Stadion San Siro di Milan, pada 21 November 2021. 

TRIBUNNEWS.COM - Inter Milan akan ditantang Salernitana dalam giornata ke-27 Liga Italia pada Sabtu, (05/03/2022) dini hari.

Raihan tiga angka adalah harga mati bagi Inter Milan untuk menjaga asa mereka meraih gelar Liga Italia.

Nerazzurri saat ini berada di peringkat 3 klasemen Liga Italia dengan torehan 55 poin dari 26 pertandingan.

Kemenangan akan membawa mereka kembali menuju puncak klasemen untuk menggeser AC Milan dan Napoli yang duduk di posisi dua dan puncak.

Namun, Inter Milan saat ini dalam kondisi yang pelik, pasukan Simone Inzaghi itu tak pernah mencetak satu gol di empat pertandingan beruntun,

Jika dikalkulasi, Inter Milan telah gagal mencetak gol di empat laga beruntun saat melawan Liverpool, Sassuolo, Genoa, dan AC Milan.

Gelandang AC Milan Italia Alessandro Florenzi berebut bola dengan gelandang Inter Milan Kroasia Ivan Perisic pada pertandingan sepak bola leg pertama semifinal Piala Italia antara AC Milan dan Inter Milan di Stadion Giuseppe Meazza di Milan pada 1 Maret 2022.
Gelandang AC Milan Italia Alessandro Florenzi berebut bola dengan gelandang Inter Milan Kroasia Ivan Perisic pada pertandingan sepak bola leg pertama semifinal Piala Italia antara AC Milan dan Inter Milan di Stadion Giuseppe Meazza di Milan pada 1 Maret 2022. (MIGUEL MEDINA / AFP)

Baca juga: Inter Milan vs Salernitana, Liga Italia: Momen Sempurna Nerazzurri Putar Roda Nasib

Baca juga: Simone Inzaghi Menyebut Penyebab Menurunnya Performa Inter Milan Akhir-akhir Ini, Karena Masalah Ini

Namun sang juru taktik, Simone Inzaghi tak terlalu memusingkan hal tersebut, ia beranggapan bahwa anak asuhnya telah bermain menekan dan tampil dominan.

Berita Rekomendasi

“Saya sadar akan ada berita besar, jika kami tak mencetak gol pada empat laga. Tetapi, kami tengah mengerjakannya. Kami memiliki striker bertalenta yang segera berada dalam kondisi bagus,” kata Inzaghi dilansir Football Italia.

“Tentu ada efek psikologis, karena kami terus menekan dengan intensitas tinggi selama November, Desember, dan Januari," lanjutnya.

"Kami kalah di laga derby Liga Italia, tetapi tampil dominan. Kami kurang tajam di laga ini, tetapi babak final ada di depan mata dan kedua tim ingin meraihnya,” pungkas juru taktik asal Italia itu.

Ya, paceklik yang dialami Nerazzurri memang menjadi hal yang mengejutkan, pasalnya mereka selalu tampil agresif dan menjadi tim produktif sejak awal musim.

Inter Milan hingga saat ini menjadi tim dengan jumlah gol paling banyak di Liga Italia dengan dulangan 55 gol dari 26 pertandingan.

Pertanyaannya, apa yang membuat torehan gol Inter Milan turun drastis hingga gagal mencetak gol di empat laga beruntun?

Simone Inzaghi dikenal sebagai pelatih idealis dengan skema yang ia usung, di seluruh pertandingan Nerazzurri musim ini ia selalu bermain dengan skema 3-5-2.

Tak pernah ada kontra strategi yang ia lakukan dengan bermain memakai empat bek ataupun menggunakan 3 striker di depan.

Lawan pun mulai mampu membaca permainan dan titik lemah Inter Milan, permainan kolektif yang diusungnya diakali lawan dengan bermain lebih menekan di area tengah.

Dilansi FBref, dari empat pertandingan Inter saat mengalami paceklik gol, mereka hanya mampu mengumpulkan rata-rata penguasaan bola sebanyak 52.12%.

Jauh turun dibanding pertandingan yang sudah dijalani Nerazzurri dalam partai-partai sebelumnya. Pasukan Inzaghi itu mengumpulkan rata-rata penguasaan bola sebanyak 59.33%.

Dengan ditekannya lini tengah Inter Milan maka kesempatan mereka untuk mengalirkan bola ke depan pun makin sedikit.

Kombinasi yang biasa dilakukan Barella dan Calhanoglu untuk melayani dua striker di depan pun mulai menurun intensitasnya.

Gelandang Inter Milan Nicolo Barella (tengah) berebut bola selama pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Inter Milan dan Venezia di stadion Giuseppe-Meazza (San Siro) di Milan pada 22 Januari 2022.
Alberto PIZZOLI / AFP
Gelandang Inter Milan Nicolo Barella (tengah) berebut bola selama pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Inter Milan dan Venezia di stadion Giuseppe-Meazza (San Siro) di Milan pada 22 Januari 2022. Alberto PIZZOLI / AFP (Alberto PIZZOLI / AFP)

Baca juga: Mohamed Salah Butuh 3 Bulan Bahas Hasil Ballon dOr, Bintang Liverpool Akui Syok

Baca juga: Ngebet Boyong Erling Haaland, Barcelona Kirim Xavi dan Cruyff ke Munich

Striker yang paling sering dimainkan Inzaghi adalah Edin Dzeko dan Lautaro Martinez, keduanya merupakan pemain yang memiliki tipikal target man dan membutuhkan pelayan untuk mencetak rentetan gol.

Jika tak ada kreativitas dan sumber umpan yang matang dari lini tengah, maka torehan gol mereka pun juga ikut menurun.

Masalah seperti ini tak boleh dibiarkan Inzaghi jika ingin mempertahankan gelar Liga Italia dan membawa Nerazzurri lebih berprestasi di musim pertamanya menjadi juru taktik.

Apa yang dialami Inzaghi hampir mirip dengan apa yang akhir-akhir ini sedang menjadi masalah Thomas Tuchel di Chelsea.

Sama-sama bermain dengan pakem tiga bek, Chelsea juga sempat terseok-seok di pertengahan musim Liga Inggris.

Namun, Tuchel pun segera peka dengan hal tersebut dan mengubah sistem tiga beknya (3-4-3/3-5-2) dan lebih sering bermain menggunakan pakem 4-3-3 dan 4-2-2-2.

Kedalaman skuat yang dimiliki Chelsea memang membuat Tuchel tak pusing untuk bermain menggunakan sistem apapun sesuai rancangannya.

Hal tersebutlah yang sulit untuk dilakukan Inzaghi, dari skuat yang ia miliki, tak ada nama winger mentereng yang mampu mendongkrak lini serang dari sisi tepi.

Praktis hanya ada Alexis Sanchez dan Angel Correa yang mampu berperan menjadi pemain sayap yang apik.

Namun, Sanchez tidak lagi dalam usia emasnya, tahun ia telah berusia 34 tahun, untuk bermain agresif lewat sisi tepi jelas akan menguras tenaga pemain asal Chile tersebut.

Apesnya, Joaquin Correa yang paling berpotensi untuk bermain sebagai seorang winger tengah mengalami cedera serius yang membuatnya harus menepi hingga satu bulan ke depan.

Nampaknya faktor tersebutlah yang membuat Inzaghi tak berani melakukan kontra strategi seperti yanf sudah Tuchel lakukan bersama The Blues.

Ya, apapun itu, Inzaghi harus segera mencari obat penawar dari paceklik gol yang sedang dialami Inter Milan.

Pelatih kepala Inter Milan Italia Simone Inzaghi memberi isyarat selama pertandingan sepak bola leg pertama babak 16 besar Liga Champions UEFA antara Inter Milan dan Liverpool di stadion Giuseppe-Meazza (San Siro) di Milan, pada 16 Februari 2022. (Photo by Filippo MONTEFORTE / AFP)
Pelatih kepala Inter Milan Italia Simone Inzaghi memberi isyarat selama pertandingan sepak bola leg pertama babak 16 besar Liga Champions UEFA antara Inter Milan dan Liverpool di stadion Giuseppe-Meazza (San Siro) di Milan, pada 16 Februari 2022. (Photo by Filippo MONTEFORTE / AFP) (AFP/FILIPPO MONTEFORTE)

Pakem tiga beknya tak boleh usang, kecerdasannya dalam meracik strategi harus mampu ia tunjukkan di laga-laga Nerazzurri selanjutnya.

Raihan scudetto dan gelar Coppa Italia yang di depan mata tak boleh terlewatkan begitu saja hanya karena inkonsistensi di akhir musim.

Melawan Salernitana yang merupakan tim juru kunci di Liga Italia musim ini adalah momentum bagi Inzaghi untuk meraih kemenangan dan mencoba strategi lain.

(Tribunnews.com/Deivor)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Napoli
19
14
2
3
30
12
18
44
2
Atalanta
18
13
2
3
43
20
23
41
3
Inter Milan
17
12
4
1
45
15
30
40
4
Lazio
19
11
2
6
33
27
6
35
5
Juventus
18
7
11
0
30
15
15
32
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas