Aroma Kejanggalan dari Absennya Ronaldo Saat Man United Dihancurkan Man City, MU Menyerah Duluan?
Ketidakhadiran Cristiano Ronaldo pada laga itu memicu spekulasi adanya kejanggalan yang terjadi di internal Man United saat dibantai Man City
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Scott McTominay menanggapi tuduhan yang menyebut para pemain Manchester United menyerah sebelum peluit akhir kala dibantai Manchester City.
Pada laga tersebut, Manchester City tampil dominan dengan mencatatkan 69 persen penguasaan bola.
Tim asuhan Pep Guardiola itu juga sukses melepaskan 24 tembakan dengan 10 di antaranya tepat sasaran.
Sedangkan Manchester United, yang tidak diperkuat Cristiano Ronaldo, hanya mencatat lima tembakan.
Bahkan, Manchester United tidak mampu mencatat satu pun tembakan di babak kedua.
Tak ayal, penampilan para pemain Manchester United menuai kritik dari legenda Setan Merah, Roy Keane.
Baca juga: Berita Milan, Giroud Ogah Bicara Scudetto, Pioli Sebut Capolista Hadiah Sepadan, Favorit Tetap Inter
Mantan kapten Manchester United itu menuding Bruno Fernandes dkk sudah menyerah sebelum peluit akhir dibunyikan.
"Dalam permainan apa pun, menyerah sungguh tidak bisa dimaafkan, keindahan olahraga tingkat atas adalah tidak ada tempat persembunyian," katanya kepada Sky Sports.
"Kami melihat semua kekurangan United hari ini, kami semua pernah kalah dalam pertandingan sepak bola, tetapi cara United kalah hari ini, mereka berhenti berlari, mereka menyerah."
"Ada pemain yang tidak berlari mundur, itulah yang saya tidak mengerti, ketika Anda bermain untuk Man United, itu benar-benar tidak dapat diterima, mereka melempar handuk yang memalukan," tambah Keane.
Senada dengan Keane, Gary Neville juga mempertanyakan semangat para pemain Manchester United, terutama di 25 menit terakhir.
Baca juga: Proyeksi AC Milan Musim Depan, Ada Empat Wajah Baru, Skuad Mewah Bernilai Rp 5,2 Triliun
"Hal pertama yang harus dikatakan adalah bahwa Manchester City luar biasa, terutama di babak kedua," ucap Neville.
"Tapi di akhir pertandingan, Manchester United selesai seperti mandi mutlak. Mereka memalukan di 25 menit terakhir."
"Papan skor bukanlah masalahnya. Ini masalah respons ketika tertinggal 1-3. Mereka telah menyerah. Sepertinya mereka memiliki sembilan pemain."