Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Prediksi Norwich vs Chelsea di Liga Inggris: Thomas Tuchel Lebih Sayang Havertz Ketimbang Lukaku

Chelsea akan bertandang ke markas Norwich City dalam pekan ke-28 Liga Inggris pada Jumat, (11/03/2022) dini hari.

Penulis: deivor ismanto
Editor: Dwi Setiawan
zoom-in Prediksi Norwich vs Chelsea di Liga Inggris: Thomas Tuchel Lebih Sayang Havertz Ketimbang Lukaku
Instagram @Chelseafc
Selebrasi pemain Chelsea, Kai Havertz setelah membobol gawang Lille dalam lanjutan leg pertama babak 16 besar Liga Champions di Stamford Bridge, Rabu (23/2/2022) dini hari. 

TRIBUNNEWS.COM - Chelsea akan bertandang ke markas Norwich City pada laga pekan 30 Liga Inggris, Jumat, (11/03/2022) dini hari.

Pasukan Thomas Tuchel sedang dalam performa apik menyambut laga yang akan berlangsung di stadion Carrow Road nanti.

Chelsea memenangkan tiga kali pertandingan beruntun di Liga Inggris dengan rekor tak pernah kebobolan.

The Blues sukses menggunduli Burnley dengan skor 0-4, menaklukkan Tottenham Hotspur 2-0, dan mengalahkan Crystal Palace dengan skor tipis 1-0.

Sedangkan sang tuan rumah, Norwich, sedang dalam kondisi yang begitu pelik, mereka berada di dasar klasemen dengan hanya mengumpulkan 17 poin dari 27 pertandingan.

Dalam empat laga mereka terakhir, Norwich City juga tak pernah sekalipun merasakan kemenangan. Salah satu kekalahan mencolok mereka alami kala bersua Manchester City.

Pasukan Dean Smith dipaksa menyerah dengan skor empat gol tanpa balas.

Berita Rekomendasi

Dengan fakta tersebut, jelas Chelsea berada di atas angin untuk mampu mengandaskan perlawanan Norwich City.

Gelandang Chelsea AS Christian Pulisic (kiri) merayakan setelah mencetak gol keempat timnya selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Burnley dan Chelsea di Turf Moor di Burnley, barat laut Inggris pada 5 Maret 2022.
Gelandang Chelsea AS Christian Pulisic (kiri) merayakan setelah mencetak gol keempat timnya selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Burnley dan Chelsea di Turf Moor di Burnley, barat laut Inggris pada 5 Maret 2022. (Oli SCARFF / AFP)

Baca juga: Mengapresiasi Inter Milan, Pecahkan Rekor Liverpool di UCL, Modal Capolista AC Milan di Liga Italia

Baca juga: Norwich vs Chelsea: Uji Daya Tahan Tim Chelsea, Masuki Periode Tersibuk, Jalani 4 Laga dalam 10 Hari

Thomas Tuchel pantas untuk mempertahankan skemanya dalam empat laga terakhir untuk meraih poin penuh dan mengamankan posisi mereka di zona Liga Champions.

Kai Havertz yang sebelumnya mencetak brace ke gawang Burnley akan menjadi pilihan utama bagi Tuchel untuk mengisi plot penyerang tengah, dan mencadangkan Lukaku yang berada dalam performa buruk.

Faktanya, dari sistem tiga bek yang ia usung, Chelsea lebih apik bermain menggunakan striker palsu yang diisi oleh Kai Havertz yang mulai menunjukkan ketajamannya di depan gawang.

Tuchel dengan pakem 3-4-3 dan 3-5-2 andalannya, sering menduetkan Lukaku bersama Werner. Masalahnya adalah, Werner bukanlah pemain yang nyaman berada di kotak penalti.

Itu membuat Lukaku lebih dioptimalkan oleh Tuchel untuk berada lebih banyak berdiri di kotak 16, tentu hal tersebut berpengaruh pada ketajaman sang pemain.

Musim ini, dilansir FBref, shots total Lukaku berada di angka 2.45 per pertandingan.

Jauh turun dibandingkan musim lalu saat dirinya masih bermain untuk Inter, shots total Lukaku mencapai angka 3.78 per pertandingan.

Itu statistik terkait individu, statistik lain berdasarkan permainan kolektif di lapangan, terlihat rekan Lukaku di lini depan Chelsa begitu jarang memberi umpan kepadanya.

Catatan Sky Sports per (15/9/2021), menunjukkan bahwa belum satu kali pun seorang Kai Havertz mengirimkan umpan kepada Lukaku.

Bahkan asumsi liar beredar bahwa Havertz sengaja melakukan hal tersebut agar ia mampu menggeser posisi Lukaku di lini depan Chelsea.

Faktanya, progesi skema Thomas Tuchel lebih efektif ketika Chelsea bermain tanpa striker murni atau false nine.

Meski tak rajin mencetak gol di tiap pekan, Havertz mampu membuka ruang bagi Mount dan winger Chelsea lainnya untuk bermain lebih menusuk dan fleksibel.

Gelandang Chelsea asal Maroko, Hakim Ziyech (kanan) merayakan mencetak gol pembuka bersama rekan setimnya, gelandang Chelsea asal Jerman Kai Havertz (kiri) dan gelandang Chelsea asal Inggris Callum Hudson-Odoi (tengah) selama pertandingan sepak bola grup H Liga Champions UEFA Malmo FF v Chelsea FC di Malmo, Swedia pada 2 November 2021.
Gelandang Chelsea asal Maroko, Hakim Ziyech (kanan) merayakan mencetak gol pembuka bersama rekan setimnya, gelandang Chelsea asal Jerman Kai Havertz (kiri) dan gelandang Chelsea asal Inggris Callum Hudson-Odoi (tengah) selama pertandingan sepak bola grup H Liga Champions UEFA Malmo FF v Chelsea FC di Malmo, Swedia pada 2 November 2021. (Jonathan NACKSTRAND / AFP)

Baca juga: Persiraja vs Bali United, Satu dari Empat Tangga Serdadu Tridatu Menuju Juara BRI Liga 1

Baca juga: Arsenal Menjadi Tim Dengan Performa Terbaik Di Lima Liga Top Eropa

Havertz yang sering bergerak ke lini tengah dan samping membuat Mount bebas bergerak untuk mengisi pos yang ditinggalkan pemain asal Jerman tersebut.

Pun dengan keleluasaan para wing back The Blues, ketiadaan Lukaku yang sering berada di kotak penalti membuat para wing back Chelsea bebas untuk masuk ke kotak penalti tanpa bertabrakan dengan striker Chelsea.

Sistem yang dipakai Tuchel pun sempat mendapat kritik dari Antonio Conte yang meraih kesuksesan bersama Lukaku di Inter Milan musim lalu.

"Jika Anda memiliki penyerang tengah seperti Lukaku, anda perlu menggunakan dia, dan saya rasa Chelsea belum menemukan cara untuk menggunakannya," kritik tajam Conte dilansir Goal.

Ya, Lukaku memang dibuat garang oleh Antonio Conte, jika di Manchester United Lukaku mengalami paceklik, penampilannya di Inter Milan begitu tajam.

Sempat dianggap terlalu mahal saat mendarat di San Siro, nyatanya polesan tangan dingin Conte mampu membuat Lukaku menjadi penyerang sohor yang namanya disejajarkan bersama Ronaldo dan Immobile di Liga Italia musim lalu.

Dari 44 pertandingan bersama Inter Milan di musim 2020/2021, pria asal Belgia itu sukses mencetak 30 gol dan 10 assist untuk Nerazzurri.

Di Inter, Conte menduetkan pemain Lukaku bersama Lautaro Martinez yang lebih dominan berada di lini tengah. Hal tersebut membuat Lukaku bermain lebih fleksibel.

Striker berbadan tambut tersebut, banyak bergerak di sisi kiri, kanan, hingga menjemput bola sampai ke tengah.

Hal tersebut membuat Lukaku mampu mencari ruang-nya sendiri untuk menciptakan gol, dan hal tersebutlah yang tak terlihat di Chelsea.

Memang menjadi hal yang pelik The Blues justru mampu tampil lebih apik tanpa kehadiran seorang Lukaku di lapangan.

Striker Chelsea Belgia Romelu Lukaku (kiri) bersaing dengan bek Brighton Inggris Dan Burn (kanan) selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Brighton and Hove Albion dan Chelsea di American Express Community Stadium di Brighton, Inggris selatan pada 18 Januari 2022.
Glyn KIRK / AFP
Striker Chelsea Belgia Romelu Lukaku (kiri) bersaing dengan bek Brighton Inggris Dan Burn (kanan) selama pertandingan sepak bola Liga Premier Inggris antara Brighton and Hove Albion dan Chelsea di American Express Community Stadium di Brighton, Inggris selatan pada 18 Januari 2022. Glyn KIRK / AFP (Glyn KIRK / AFP)

Baca juga: Kunci Kebangkitan Arsenal & Kans Lolos ke Liga Champions: Magis Arteta Poles Atribut Pemain Muda

Performa buruk yang diperlihatkan pemain asal Belgia tersebut nampaknya semakin membuatnya frustasi dan menyesali kepindahannya menuju Stamford Bridge.

Jika dikalkulasi, Romelu Lukaku hanya mampu mencetak 10 gol dari 29 pertandingan bersama The Blues di seluruh pertandingan musim ini.

Dengan penampilan apik yang ditunjukkan Havertz saat dimainkan sebagai penyerang tengah, nampaknya Tuchel akan lebih sering memainkan Lukaku dari bangku cadangan.

Peduli setan dengan harganya yang selangit, sistem yang dijalankan Tuchel memang lebih baik jika diperankan oleh seorang Kai Havertz.

Prediksi Susunan Pemain:

Norwich City (4-3-3):

Krul; Williams, Zimmermann, Hanley, Aarons; McLean, Rupp, Rowe; Rashica, Pukki, Sargent.

Chelsea (3-4-2-1):

Mendy; Rudiger, Christensen, Chalobah; Saul, Jorginho, Kante, James; Ziyech, Pulisic; Havertz.

(Tribunnews.com/Deivor)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Liverpool
12
10
1
1
24
8
16
31
2
Man. City
12
7
2
3
22
17
5
23
3
Chelsea
12
6
4
2
23
14
9
22
4
Arsenal
12
6
4
2
21
12
9
22
5
Brighton
12
6
4
2
21
16
5
22
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas