Ketajaman Kai Havertz di Chelsea: Solusi Mandulnya Romelu Lukaku, Penyempurna Skema Thomas Tuchel
Dalam tujuh pertandingan terakhir, Havertz sukses berkontribusi untuk tujuh goal yang diciptakan Chelsea lewat torehan 6 gol dan 1 assist.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Chelsea berhasil mengatasi perlawan Newcastle United dalam pekan ke-28 Liga Inggris pada Minggu, (13/03/2022).
Gol tunggal yang diciptakan Kai Havertz pada penguhujung laga menjadi satu-satunya gol yang tercipta dalam laga yang digelar di Stamford Bridge tersebut.
Kai Havertz adalah satu nama yang patut disorot dalam kemenangan Chelsea tersebut dan rangkaian hasil positif yang ditorehkan The Blues musim ini.
Dalam tujuh pertandingan terakhir, Havertz sukses berkontribusi untuk tujuh gol yang diciptakan Chelsea lewat 6 gol dan 1 assist.
Dirinya pun menjadi pilihan utama Tuchel untuk menjadi striker utama The Blues dengan menggeser Romelu Lukaku untuk duduk manis di bangku cadangan.
Baca juga: Perjudian Lampard di Everton: Ingatkan Masa Kelam di Chelsea dan Predikat Pelatih Gagal Liga Inggris
Baca juga: Hasil Liga Inggris Tadi Malam: Chelsea & Arsenal Kompak Menang, Paceklik Gol Lacazette Berakhir
Faktanya, dari sistem permainan yang Tuchel usung, Chelsea lebih apik bermain menggunakan striker palsu yang diisi oleh Kai Havertz yang mulai menunjukkan ketajamannya di depan gawang.
Tuchel dengan pakem 3-4-2-1 maupun 4-3-3, sering menduetkan Lukaku bersama Werner. Masalahnya adalah, Werner bukanlah pemain yang nyaman berada di kotak penalti.
Itu membuat Lukaku lebih dioptimalkan oleh Tuchel untuk lebih banyak berdiri di kotak 16, tentu hal tersebut berpengaruh pada ketajaman sang pemain.
Musim ini, dilansir FBref, shots total Lukaku berada di angka 2.45 per pertandingan.
Jauh turun dibandingkan musim lalu saat dirinya bermain untuk Inter, shots total Lukaku mencapai angka 3.78 per pertandingan.
Itu statistik terkait individu, statistik lain berdasarkan permainan kolektif di lapangan, terlihat rekan Lukaku di lini depan Chelsea begitu jarang memberi umpan kepadanya.
Catatan Sky sports per (15/9/2021), menunjukkan bahwa belum satu kali pun seorang Kai Havertz mengirimkan umpan kepada Lukaku.
Bahkan asumsi liar beredar bahwa Havertz sengaja melakukan hal tersebut agar ia mampu menggeser posisi Lukaku di lini depan Chelsea.
Faktanya, progesi skema Thomas Tuchel lebih efektif ketika Chelsea bermain tanpa striker murni atau false nine.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.