TRIBUNNEWS.COM, BUENOS AIRES- Argentina memanggil kembali pemain bintang mereka, Leo Messi untuk pertandingan kualifikasi Piala Dunia.

Lionel Messi kembali ke timnas Argentina untuk dua kualifikasi Piala Dunia akhir bulan ini.

Setelah sebelumnya, dia dimasukkan dalam skuad pelatih Lionel Scaloni diumumkan pada hari Jumat.

Pemenang Ballon d'Or tujuh kali Messi absen pada dua kualifikasi sebelumnya pada Januari setelah tertular Covid pada Desember.

Tetapi pemain berusia 35 tahun – kapten negaranya, pemain dengan caps terbanyak dan pencetak gol terbanyak – akan tersedia untuk menghadapi Venezuela di Buenos Aires pada 25 Maret dan Ekuador di Quito empat hari kemudian.

Namun kejutan besar adalah masuknya tujuh remaja yang bermain untuk tim akademi di Eropa, termasuk pemain sayap Manchester United Alejandro Garnacho.

Lahir di Spanyol dari orang tua Argentina, Garnacho yang berusia 17 tahun pindah dari Atletico Madrid ke Manchester dua tahun lalu tetapi belum bermain untuk tim utama.

Namun, ia menarik perhatian awal musim ini dengan gol solonya yang menakjubkan melawan Everton di FA Youth Cup.

Seperti pemain muda lainnya dalam skuad Scaloni, Nicolas Paz dari Real Madrid, Tiago Geralnik dari Villarreal, dua bersaudara yang main di Inter Milan Franco dan Valentin Carboni, Matias Soule dari Juventus dan Lucas Romero, dari Lazio – Garnacho memenuhi syarat untuk bermain untuk negara lain.

Scaloni dengan cepat memasukkan mereka ke dalam rencana di tim seniornya dalam upaya untuk mengikat masa depan mereka dengan pemenang Piala Dunia dua kali.

Namun, Scaloni harus tampil tanpa kuartet yang diskors, kiper Emiliano Martinez, bek Cristian Romero dan gelandang Giovani Lo Celso dan Emiliano Buendia.

FIFA menangguhkan keempatnya sebagai hukuman untuk kualifikasi Piala Dunia yang dibatalkan saat bertandang ke Brasil pada September.

Keempatnya dituduh oleh otoritas kesehatan Brasil melanggar aturan karantina ketika mereka berbaris untuk tim nasional mereka di Sao Paulo.

Otoritas kesehatan menghentikan pertandingan setelah hanya lima menit karena kehadiran empat pemain di skuad Argentina, memicu kegagalan sideline dan mengakibatkan kedua tim keluar dari lapangan.