Menpora Amali Bilang Tidak Akan Kirim Atlet ke SEA Games Vietnam Untuk Jalan-Jalan
Cabang olahraga yang akan menurunkan atletnya pada SEA Games Vietnam pada 12 -23 Mei mendatang terus mematangkan persiapan.
Penulis: Abdul Majid
Editor: Toni Bramantoro
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Cabang olahraga yang akan menurunkan atletnya pada SEA Games Vietnam pada 12 -23 Mei mendatang terus mematangkan persiapan.
SEA Games Vietnam dikabarkan hanya mempertandingkan 40 cabang olahraga.
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Zainudin Amali pun mengatakan untuk SEA Games kali ini pihaknya tak sembarangan menurunkan atlet.
Cabang olahraga yang akan tampil di SEA Games Vietnam bakal direviu lebih dulu mengingat untuk saat ini khususnya setelah ada Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) target prestasi olahraga Indonesia bukan lagi SEA Games ataupun Asian Games melainkan Olimpiade.
“Kita akan lihat (cabor yang diberangkatkan-red) kan kita ada tim reviu karena ini yang akan memfasilitasi pemerintah dengan biaya APBN. Kita akan sungguh-sungguh reviu, yang jelas kita akan konsentrasi kepada cabang-cabang olahraga yang akan kita dorong bisa lolos ke kualifikasi Olimpiade,” kata Menpora Amali.
“Misal ada 40 cabor yang dipertandingkan tidak semua yang kita ikuti apalagi setelah punya DBON maka target kita adalah Olimpiade, SEA Games dan Asian Games adalah sasaran antara, prestasi kita di SEA Game harus nyambung dengan Asian Games dan prestasi Asian Games harus lolos kualifikasi sebanyak-banyaknya ke Olimpiade,” jelasnya.
Bahkan Menpora Amali menegaskan tak akan sembarangan menyetujui atlet yang berangkat ke Vietnam tanpa ada target prestasi yang realistis.
Ia ingin Indonesia tak lagi mengirim atlet dalam jumlah banyak seperti periode sebelumnya akan tetapi prestasi yang diraih hanya sedikit.
Untuk itu, pihaknya bersama jajaran lain bakal mereviu secara detail kans medali dari cabor atau atlet yang berangkat ke SEA Games Vietnam.
“Sekali lagi kita tidak akan kirim atlet yang jalan-jalan. Pasti yang medali, kan tim reviu kita itu bukan dari Kemenpora saja, ada dari akademisi, praktisi, KONI, KOI. nah nanti mereka yang akan mereviu, dari kami hanya mencatat,” tegas Menpora.
“Saya hanya sampaikan tidak boleh ada suara, apalagi hak veto cabor ini harus dikirim, dulu itu ada tapi sekarang saya hilangkan. Jadi benar-benar objektif,” pungkasnya.