Respon Eduardo Almeida Usai Arema FC Gagal Clean Sheet Semenjak Dikalahkan Persebaya Surabaya
Catatan clean sheet Arema FC mulai putus setelah menderita kekalahan 1-0 dari Persebaya Surabaya pada pekan 27 lalu.
Penulis: Rochmat Purnomo
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Arema FC, Eduardo Almeida merespon statistik timnya yang selalu kebobolan dalam 6 pertandingan terakhir BRI Liga 1 2021.
Eduardo Almeida mewajarkan apabila di suatu laga antara dua tim ada yang harus kebobolan.
Namun arsitek asal Portugal ini juga tidak tinggal diam begitu saja, ia tetap akan mencari tahu penyebab Arema FC gagal clean sheet semenjak dikalahkan Persebaya Surabaya.
Catatan clean sheet klub berjuluk Singo Edan ini mulai putus setelah menderita kekalahan satu gol tanpa balas dari Persebaya Surabaya dalam lanjutan pekan 27 lalu.
Baca juga: Jadwal BRI Liga 1 Live Indosiar: Persikabo vs Arema FC, Persib vs Persik, Bali United vs Persebaya
Baca juga: Arema FC Gagal Juara BRI Liga 1, Rasa Penasaran Juragan 99 Belum Terjawab
Semenjak itu, gawang Arema FC yang dikawal Adilson Maringa selalu berhasil dibobol lawannya hingga laga terakhir pekan 32.
Rinciannya dalam 6 pertandingan terakhir, Singo Edan dikalahkan Persebaya Surabaya (1-0), Persik Kediri (0-1), Persib Bandung (1-2) dan Bali United (2-1).
Sementara dua laga sisanya, Singo Edan mengalahkan Barito Putera (1-2) dan ditahan imbang Borneo FC (2-2).
Alhasil, klub kebanggaan Aremania itu tersingkir dalam perburuan gelar BRI Liga 1 2021.
Kini, Singo Edan menduduki tempat kelima klasemen BRI Liga 1 2021 dengan 59 poin.
Catatan kurang baik ini harus segera diputus Singo Edan mengingat kompetisi hanya tinggal menyisakan 2 laga menuju akhir musim.
“Wajar dalam pertandingan sepak bola, kita bisa mencetak gol dan bisa juga kebobolan." buka Eduardo Almeida dikutip dari laman Wearemania.
"Kalau kita kebobolan, kami harus mengerti kenapa itu bisa terjadi. Dalam sepak bola, apa pun bisa terjadi.
“Sekarang yang paling penting kami harus mencari tahu kenapa hal itu bisa terjadi, dan mencoba membenahinya di sisa dua pertandingan,” lanjutnya.
“Tentu kalau kita bermain ada tim lawan pasti ada risiko kebobolan, itu wajar karena mereka bermain di lapangan yang sama.