Barisan Striker Elite yang Moncer di Usia Senja, Pemain AC Milan Terdepan, CR7 di Bawah Benzema
barisan striker yang masih ganas di usia yang tak lagi muda dengan indikator: jumlah gol mereka saat berusia 30 tahun ke atas
Penulis: deivor ismanto
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Mencetak gol adalah tujuan utama dari permainan sepak bola, segala taktik dan ide strategi dari pelatih tujuannya adalah untuk mencetak gol.
Untuk itu, pemain yang berposisi sebagai striker selalu menjadi bintang dan orang yang paling disorot dalam permainan sepak bola.
Dari musim ke musim, selalu bermunculan nama-nama pemain muda yang mampu menunjukkan tajinya dalam urusan menggetarkan jala gawang lawan.
Sebut saja, Erling Haaland (21), Dusan Vlahovic (21), Karim Adeyemi (20), Moise Kean (21), Ferran Torres (21), hingga striker milik Chelsea yang mendapatkan transformasi posisi dari Tuchel, Kai Havertz (22).
Baca juga: Deretan Bek Tangguh di Liga Inggris, Kumpul di Chelsea dan Liverpool, Ada Harry Maguire?
Baca juga: Abramovich Lanjutkan Petualangan di Lapangan Hijau, Tinggalkan Chelsea, Berkelana ke Turki
Namun, di tengah bermunculannya striker-striker elit berusia muda, masih ada deretan goal getter berusia senja yang masih eksis dan menjadi tumpuan di lini depan klubnya masing-masing.
Pertanyaannya, siapakah deretan striker tersebut?
Berikut Tribunnews rangkumkan barisan striker yang masih ganas di usia yang tak lagi muda dengan indikator: jumlah gol mereka saat berusia 30 tahun ke atas dan torehan mereka di musim ini.
Zlatan Ibrahimovic (40 tahun)
“Saya tidak tua, saya seperti Benjamin Button, saya mengawali karier di usia tua dan mati muda,'' Ucap Zlatan sambil tertawa saat wawancaranya bersama Milan TV.
Sebuah candaan dari Zlatan Ibrahimovic yang sepertinya bukan candaan belaka, ia tetap berada di levelnya meskipun sudah tak lagi muda.
Zlatan baru saja berusia 40 tahun pada Minggu, (3/10/2021). Dengan usianya, ia menjadi pemain tertua ketiga di Liga Italia 2021/2022.
Hanya ada Gianluigi Buffon (43) dan Gianluca Pegolo (40 tahun 7 bulan) yang berumur lebih tua dari pemain asal Swedia tersebut.
Namun mereka berdua adalah seorang seorang kiper, mobilitas mereka di lapangan tentunya berbeda dengan Zlatan.
Zlatan yang bermain sebagai seorang goal getter berhasil membuktikan bahwa pertambahan usia tak terlalu berpengaruh dalam karirnya.
Apa yang Zlatan tunjukkan di lapangan bersama Milan adalah sebagai bukti bahwa dirinya belum habis.
Semenjak kembali bermain untuk Rossoneri pada Januari 2020, Ibrahimovic seperti menjadi juru selamat.
Milan yang sebelum kedatangannya masih terseok-seok, dibawanya menjadi tim yang berada di level mereka.
Saat usianya 38 tahun, Zlatan memutuskan untuk kembali bermain bersama Milan pada musim 2019/2020, saat itu, ia didatangkan Milan dari LA Galaxy secara gratis.
Pria dengan tinggi 195 cm ini meneken kontrak berdurasi 6 bulan dengan opsi perpanjangan satu musim bersama Rossoneri.
Sebelum Zlatan datang, Milan adalah tim yang tercecer diperingkat ke-11 Liga Italia di musim 2019/2020.
Hadirnya Juru Gedor asal Swedia tersebut lantas diharapkan dapat mendongkrak posisi Milan agar naik dan bersaing di papan atas.
Dan benar saja, sejak kedatangan Zlatan, Milan berhasil tampil membaik hingga finis di urutan ke-6 klasemen akhir Liga Italia.
Dengan sumbangan 10 gol dan 5 asis dari 18 laga untuk Milan di Liga Italia, Zlatan mampu membawa Rossoneri kembali berkompetisi di liga Europa.
Lalu, di musim selanjutnya (2020/2021), prestasi lebih mentereng pun diukir.
AC Milan dibawanya kembali berkompetisi di Liga Champions setelah tujuh tahun lamanya.
Rossoneri mampu tampil bertaji dengan finish di peringkat kedua dibawah Inter Milan yang meraih Scudetto.
Zlatan yang saat itu berusia 39 tahun, memberi kontribusi 15 gol dan 2 assist dari 19 pertandingan bersama tim yang bermarkas di San Siro tersebut.
Lalu bagaimana dengan musim ini? di usia yang sudah berkepala empat, Zlatan tetap rajin bermain untuk Milan, torehan 8 gol dan 3 assist dari 22 pertandingan berhasil ia catatkan.
Dilansir Transfermarkt, Zlatan lebih rajin mencetak gol saat berusia di atas 30 tahun. Sebelum menginjak usia 30, Zlatan tampil dalam 528 pertandingan di semua kompetisi dengan mengemas 232 gol. Dengan begitu, rata-rata gol per pertandingan Zlatan hanya 0,44.
Catatan itu melonjak hampir dua kali lipat setelah ia berusia 30 tahun. Dalam 10 tahun terakhir, Zlatan sudah melakoni 404 pertandingan dengan koleksi 321 gol. Rata-rata golnya pun menjadi 0,81 per pertandingan.
Robert Lewandowski (34 tahun)
Striker milik Bayern Munchen ini berhasil memuncaki daftar top skor Bundesliga dengan torehan 31 gol.
Jika dikalkulasi, Lewandowski telah menciptakan 45 gol dari 37 penampilannya bersama Die Rotten musim ini.
Itu menjadikan dia sebagai top skorer sementara di daratan eropa, mengungguli striker-striker mentereng lainnya.
Lewandowski memang dikenal sebagai stiker haus gol, catatan golnya bahkan lebih banyak Ronaldo dan Messi di musim lalu dan sekarang.
Musim lalu, di usia 32 tahun, pemain asal Polandia itu berhasil membawa pulang Sepatu Emas Eropa dengan torehan 41 gol.
Lewandowski melampaui para pesaing-pesaingnya, seperti Lionel Messi, Cristiano Ronaldo, Erling Haaland sampai Romelu Lukaku.
Berkat torehan 41 gol itu juga, Lewandowski mampu melewati rekor Gerd Mueller yang mencetak 40 gol di Bundesliga 1971-1972.
Sang striker memang dikenal tajam di dalam kotak penalti, ia mampu mencetak gol lewat kaki kiri, kanan ataupun sundulan kepala, atributnya sebagai juru gedor utama Bayern begitu lengkap.
Pujian setinggi langit pun diberikan oleh mantan pelatihnya di Bayern Munchen, Hansi Flick.
“Apa yang dia lakukan tahun lalu sudah luar biasa. Robert (Lewandowski) ada di depan untuk mencetak gol, dia melejit diantara striker lainnya," Kata Flick dilansir Twenty3sport.
"Anda akan duduk tenang ketika memiliki sriker seperti dia, tak akan khawatir tim anda kesusahan mencetak gol," lanjut juru taktik yang sekarang menukangi Timnas Jerman tersebut.
Karim Benzema (34 tahun)
Pemain asal Prancis tersebut merupakan tulang punggung lini serang Real Madrid dari musim ke musim, catatan gol dan assistnya untuk tim yang bermarkas di Santiago Bernabeu tersebut begitu mentereng.
Musim ini saja, Benzema sudah terlibat dalam 45 gol untuk Real Madrid, lewat catatan 32 gol dan 13 assist.
Itu membuatnya berada dalam daftar puncak top skor dan top assist Liga Spanyol hingga pekan kesepuluh.
Lalu bagaimana perannya untuk Timnas Prancis?
Dari 11 caps bersama Les Bleus, striker yang juga memiliki darah Aljazair tersebut sukses menyumbangkan 6 gol, Catatan tersebut merupakan torehan terbaiknya sepanjang membela Timnas Prancis.
Dengan kegemilangannya, Benzema menjadi pemain Favorit untuk meraih Ballon d'Or tahun ini, seperti apa yang dikatakan oleh idolanya sejak kecil, Ronaldo.
Karir sang pemain bersama Real Madrid adalah yang paling sempurna.
Pada musim lalu saja, Benzema mampu menyamai rekor yang ditorehkan oleh Cristiano Ronaldo.
Dilansir Marca, saat usianya menginjak 30 tahun, ia berhasil mencetak rata-rata 22 gol di kompetisi La Liga Spanyol dalam tiga musim terakhir.
Dengan rincian 21 gol di musim 2018/2019, 21 gol di musim 2019/2020, dan 23 gol di musim 2020/2021.
Berkat catatan tersebut, nama Benzema sejajar dengan top skor sepanjang sejarah Real Madrid, Cristiano Ronaldo sebagai pemain Real Madrid yang sukses mencatatkan setidaknya 20 gol di La Liga Spanyol selama tiga tahun beruntun.
Tak hanya sukses menyamai, mantan pemain Lyon itu juga sukses melampaui catatan assist yang ditorehkan Ronaldo.
CR7 hanya mampu menorehkan 87 assist untuk Real Madrid sepanjang karirnya, sedangkan catatan assist Benzema mencapai angka 95.
Cristiano Ronaldo (37 tahun)
Pemain berusia 37 tahun tersebut tercatat sebagai manusia dengan jumlah gol terbanyak di dunia dengan torehan 803 gol, lebih banyak 44 gol dari saingan terdekatnya, Lionel Messi.
Ronaldo adalah mesin pencetak gol yang tak pernah kehabisan bensin. Dia fantastis.
Gelontoran gol selalu sukes ia ciptakan baik untuk negara ataupun klub yang dibelanya.
Berhasil meraih segalanya bersama Real Madrid membuat Ronaldo memilih untuk mencari tantangan baru untuk hijrah ke tim raksasa Italia, Juventus.
Datang di Juventus dengan usia yang sudah menginjak 34 tahun tak membuat CR7 kehilangan tajinya untuk mencetak gol.
Justru sebaliknya, di tiga musimnya bersama La Vecchia Signora, Ronaldo selalu menjadi top skor klub.
Jika dikalkulasi, torehan sang peraih 5 Ballon d'Or tersebut sukses mencetak 101 gol dari 134 penampilannya bersama Juventus.
Kemudian, kejutan datang di musim 2021/2022. Di usianya yang ke 36 tahun, Ronaldo direkrut kembali oleh The Red Devils dari klub yang ia bela sebelumnya, La Vecchia Signora.
Penggemar Manchester United di seluruh dunia pun dibuat senang bukan main atas kepulangannya ke tim yang membesarkan namanya tersebut.
Tak perlu menunggu waktu lama bagi Ronaldo untuk membuat publik Old Trafford kembali tercengang atas aksi menawannya.
Dalam debutnya bersama Setan Merah, Ronaldo langsung tampil bringas dengan mencetak dua gol ke gawang tim yang sekarang menjadi orang kaya baru, Newcastle United.
Hingga 33 penampilannya bersama United, CR7 sukses menyumbangkan 18 gol, dan membawanya sebagai top skor Setan Merah saat ini.
Di usianya yang begitu uzur, atribusi Ronaldo lebih mengandalkan kecerdikannya dalam mencari posisi serta finishingny yang fantastis.
Ia tak banyak berlari, apalagi merebut bola. Tugasnya fokus mencetak gol, rutinitasnya dari musim ke musim.
Meski mengalami paceklik gol saat melawan Atletico Madrid pertandingan terakhir, Setan Merah tak perlu khawatir akan hal tersebut.
Ronaldo sebagai pencetak gol ulung paham betul bagaimana cara mengembalikan performa terbaiknya untuk kembali menggetarkan jala gawang lawan.
(Tribunnews.com/Deivor)