Faktor Italia Gagal ke Piala Dunia 2022: Kepala Batu Mancini & Degradasi Performa Pemain Inter Milan
Juara Piala Euro 2020, Italia, dipastikan tak akan tampil di Piala Dunia 2022 Qatar usai dikalahkan Makedonia Utara di partai Play Off.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Juara Piala Eropa 2020, Italia, dipastikan tak akan tampil di Piala Dunia 2022 Qatar usai dikalahkan Makedonia Utara di partai Play Off pada Jumat (25/03/2022).
Pasukan Roberto Mancini secara mengejutkan harus menyerah dengan skor 1-0 lewat gol telat striker Makedonia Utara, Aleksandar Trajkovski.
Seperti yang diketahui bersama, Timnas Italia harus melakoni laga Play Off Kualifikasi Piala Dunia 2022 usai hanya mampu menempati posisi ketiga di grup kualifikasi.
Timnas Italia kembali harus memupus harapannya tampil di kompetisi empat tahunan tersebut, di Piala Dunia edisi sebelumnya, Italia gagal lolos ke Piala Dunia 2018 yang dihelat di Russia.
Baca juga: Kabar Milan, Si Master Dribble Pilih Rossoneri Ketimbang Arsenal-Liverpool, Minati Wonderkid Chelsea
Baca juga: Franck Kessie, Penyempurna Lini Tengah Barcelona, Pengganti Ideal Busquets & Mentor Jebolan La Masia
Dilansir Squawka, ini adalah pertama kalinya dalam sejarah, Timnas Italia tak tampil di ajang Piala Dunia di dua edisi berturut-turut.
Kepala besar sang juru taktik, Roberto Mancini di konferensi pers seakan menjadi boomerang bagi Gli Azzuri dalam kekalahan mereka di partai play off.
"Kami telah membangun dasar yang kuat. Pikiran kami positif dan harus merasa bahwa semuanya akan berjalan baik," kata Mancini dilansir laman resmi Italia.
"Kami memiliki dua laga sulit di depan. Kami tak seharusnya di sini (play off), tetapi terkadang tim ini perlu berjuang," lanjutnya.
Ya, di tengah kepercayaan diri yang berlipat dari Mancini, Italia sebenarnya dalam kondisi yang pincang.
Mereka tak akan diperkuat oleh nama-nama elite yang menjadi tulang punggung Italia saat menjadi kampion Piala Eropa 2020.
Federicho Chiesa, Spinazolla, Bonucci, hingga Di Lorenzo adalah barisan nama yang bakal absen lantaran mengalami cedera.
Baca juga: Bedah Kualitas Raphinha, Winger Leeds United yang menjadi Rebutan Barcelona dan Liverpool
Baca juga: Chelsea Bisa Jual Tiket Liga Champions, Tapi Uang Penghasilan Tiket Masuk ke Kantong Liga Premier
Itu di faktor kebugaran pemain, faktor lain yang tak kalah krusial adalah bagaimana penampilan penggawa Gli Azzuri di klub masing-masing.
Barella bersama Inter Milan tengah menghadapi penurunan performa yang drastis, ia gagal memepertahankan Inter di posisi puncak klasemen Liga Italia.
Dalam statistik, ia juga gagal tampil apik, di 9 pertandingan terakhir Barella bersama Inter, ia hanya mampu mencatatkan 78% akurasi umpan dan hanya 12 kali mampu mengirim umpan di kotak penalti.
Penurunan performa barella bersama Inter jelas merupakan suatu masalah bagi Gli Azzuri, pasalnya ia merupakan bagian penting dalam kerangka tim yang Mancini siapkan.
Penampilan gelandang lainnya seperti Marco Veratti dan Manuel Locatelli juga tak secemerlang musim lalu.
Keduanya gagal membawa klubnya masing-masing (PSG dan Juventus) melaju ke babak 8 besar Liga Champions.
Di lini depan, Timnas Italia hanya bertumpu pada penyerang gaek berusia 32 tahun, Ciro Immobile.
Memang ia masih moncer tampil di Liga Italia dengan sukses menorehkan 23 gol, namun di kompetisi eropa, Immobile seperti kehilangan tajinya.
Ia hanya mampu menciptakan 4 gol dari 8 pertandingan dan gagal membawa Lazio lolos ke babak 16 besar.
Baca juga: Mau Depak Harry Maguire, Man United Punya Masalah Besar Gaet Rudiger, Araujo Jadi Alternatif?
Baca juga: Prestasi Mentereng Diogo Jota Bersama Liverpool Musim Ini, Mo Salah dan Suarez Lewat
Mancini sempat memiliki ide untuk kembali memanggil Mario Balotelli kedalam skuat Timnas Italia.
Namun di penghujung keputusan, nama Balotelli secara mengejutkan dicoret dengan alasan tak sesuai dengan skema yang ia terapkan.
Penyesalan mungkin berada di kepala Mancini sekarang, saat Immobile mengalami paceklik, ia tak memiliki striker pengganti yang kualitasnya tak kalah jauh.
Sampai-sampai, ia memasukkan Lorenzo Pellegrini yang berposisi asli sebagai seorang gelandang menjadi striker saat kekalahan melawan Makedonia Utara.
Jelas, kontra strateginya tersebut tak membuahkan hasil, Pellegrini bukanlah goal getter yang mampu emncetak gol di situasi krusial, perannya lebih mencolok sebagai gelandang yang mampu mencetak gol dari lini kedua.
Baca juga: Barcelona Menanggapi Potensi Kembalinya Leo Messi ke Barcelona, Begini Kata Penasihat Klub Barcelona
Baca juga: Kabar Transfer, Mo Salah Enggan Bertahan di Liverpool, Terbuka Buat Barca-PSG, Ronaldo Tetap di MU
Eks juru taktik Manchester City tersebut sebenarnya bermain dengan skema yang sama seperti ia mengantar Italia menjuarai Euro 2020.
Namun faktor cedera pemain dan menurunnya performa penggawa andalannya di klub menjadi masalah utamanya.
Timnas Italia memang mampu mengurung pertahanan Makedonia Utara dengan mengjasilkan 70% ball possesion.
Namun, saat penguasaan mereka sampai di sepertiga akhir, Gli Azzuri seperti mengalami kebuntuan.
Hanya ada 4 shot on target dari 13 kali mereka melakukan tendatangan ke gawang Makedonia Utara yang dijaga Stole Dimitrievski.
Italia justru kecolongan di menit berdarah yang mengharuskan mereka mengubur impian untuk tampil di Piala Dunia tahun ini.
(Tribunnews.com/Deivor)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.