FIFA Akan Menyelidiki Penggunaan Pointer Laser dan Insiden Lainnya dalam Pertandingan Senegal-Mesir
Senegal lolos ke Piala Dunia Qatar setelah menang adu penalti atas Mesir, tapi pertandingan antara Senegal vs Mesir menimbulkan kontroversi.
Penulis: Muhammad Barir

Kualifikasi Piala Dunia dikelola oleh enam konfederasi FIFA — dalam hal ini, Konfederasi Sepak Bola Afrika (CAF) — dan bukan oleh FIFA sendiri, tetapi peraturan menyatakan bahwa peraturan tersebut berlaku untuk kualifikasi, dan harus berfungsi sebagai "pedoman" untuk "untuk semua pertandingan internasional."
Namun, penunjuk laser bisa sulit diidentifikasi di pos pemeriksaan keamanan.
FIFA dan CAF tidak segera menanggapi pertanyaan tentang bagaimana laser pointer diizinkan masuk ke stadion, dan tentang potensi disiplin.
Kode disiplin FIFA menyatakan bahwa federasi sepak bola nasional "bertanggung jawab atas perilaku yang tidak pantas dari satu atau lebih pendukung mereka," termasuk "penggunaan laser pointer atau perangkat elektronik serupa," dan "dapat dikenakan tindakan disipliner dan arahan bahkan jika mereka dapat membuktikan tidak adanya kelalaian."
Di masa lalu, federasi telah didenda karena penggunaan laser pointer oleh penggemar.
El Salvador, misalnya, didenda 12.500 Franc Swiss ($ 13.431) karena kurangnya ketertiban dan keamanan [melempar benda, penggunaan laser pointer pada kualifikasi Piala Dunia melawan Meksiko pada bulan Oktober. Federasi Senegal kemungkinan akan didenda juga.
Biaya itu akan terasa sangat kecil dan tidak ada harganya jika dibandingkan dengan kesempatan mereka lolos ke Piala Dunia, yang dimulai pada bulan November.
Sportivitas dalam dunia olahraga sepak bola kembali tercoreng saat fans Senegal melakukan aksinya berusaha menggangu pemain Mesir. Senegal menaklukkan Mesir 3-1 lewat adu penalti, Rabu (30/3).
Saat adu penalti, penonton berusaha mengganggu Mohamed Salah. Terlihat dari rekaman video dan beberapa foto yang beredar.
Saat akan mengeksekusi tendangan penalti, wajah Salah tampak penuh dengan sinar laser berwarna hijau.
Tidak hanya Salah, para penendang penalti dari timnas Mesir lainnya pun mendapat perlakuan yang sama. Mereka harus menghadapi sorotan pointer laser yang menggangu.
Kiper Mesir, Mohamed El Shenawy adalah pemain yang paling sering mendapatkan sorotan gangguan pointer laser saat menjaga gawang dari eksekusi penendang-penendang penalti Senegal.
Tidak hanya itu, Salah dan para pemain sepak bola Mesir lainnya mendapatkan perlakuan kasar dari pendukung Senegal.
Mereka melempari Salah saat Salah berjalan ke ruang ganti. Sehingga Salah harus dikawal petuga keamanan.