Nasib Pilu Persebaya Usai BRI Liga 1 Berakhir, Tertikung Arema FC hingga Ditinggal Bruno & Marukawa
Tiga nasib pilu mengiringi Persebaya Surabaya setelah mengakhiri BRI Liga 1 2021 dengan menempati papan klasemen posisi kelima.
Penulis: Rochmat Purnomo
Editor: Husein Sanusi
TRIBUNNEWS.COM - Persebaya Surabaya harus puas mengakhiri BRI Liga 1 2021 dengan menempati papan klasemen posisi kelima.
Klub berjuluk Bajul Ijo terakhir kali bertanding pada pekan penutup 34 BRI Liga 1 2021 meraih kekalahan 1-2 dari musuhnya Borneo FC di Stadion I Gusti Ngurah Rai.
Hasil kekalahan di atas sekaligus memutus 10 laga unbeaten Bajul Ijo sebelumnya yang mendapatkan 5 kemenangan dan imbang.
Bajul Ijo pun harus puas mengantongi poin akhir sebanyak 63, hasil dari 18 kemenangan, 9 imbang dan sisanya 7 kekalahan.
Selain menelan kekalahan pada partai terakhir BRI Liga 1 2021, Bajul Ijo nyatanya masih ada tiga hal berikutnya yang harus dirasakan.
Baca juga: Pemenang Penghargaan BRI Liga 1: Spaso Top Skor, Persebaya Borong 3 Gelar, Arema FC Diwakili Fortes
Baca juga: Hasil BRI Liga 1: Komentar Aji Santoso setelah Unbeaten 10 Laga Persebaya Dihentikan Borneo FC
1. Disalip Rival Arema FC
Hasil kurang bagus yang menyertai Persebaya berhasil dimanfaatkan Arema FC untuk menyalipnya dari segi peringkat.
Seperti diketahui, Arema FC mengakhiri BRI Liga 1 2021 dengan kemenangan satu gol tanpa balas atas PSM Makassar.
Gol kemenangan Singo Edan ke gawang PSM Makassar dilesakkan oleh Carlos Fortes.
Striker Arema FC asal Portugal ini membuatnya mengoleksi 20 gol. Raihannya sama dengan bomber Persikabo 1973, Ciro Alves.
Tambahan tiga angka ini membuat Arema FC menyalip Persebaya Surabaya dengan merebut posisi keempat.
Anak asuh Eduardo Almeida mengakhiri BRI Liga 1 2021 dengan koleksi 65 poin.
2. Ditinggal Bruno Moreira ke Yunani
Berakhirnya BRI Liga 1 2021 membuat Persebaya Surabaya bergerak cepat untuk mengamankan beberapa pemain untuk digunakan pada musim depan.
Hal itu diakui langsung oleh Aji Santoso selaku pelatih Persebaya Surabaya.
Salah satu langkah terdepan Bajul Ijo adalah menawarkan kontrak anyar kepada para pemain asingnya.
"Saya memberikan kebebasan kepada pemain." buka Aji Santoso dikutip dari laman Bolasport.
"Yang jelas pertama ada beberapa pemain asing yang sudah kami tawarkan untuk bertahan," jelasnya.
Juru taktik berusia 51 tahun itu lantas menyebut Bruno Moreira yang musim depan tidak berseragam Bajul Ijo.
Menurutnya, Bruno tertarik untuk mencari tantangan baru dengan keluar dari Indonesia.
Winger asal Brasil itu memilih Yunani sebagai perjalan berikut selepas meninggalkan klub kebanggaan Bonek.
"Mungkin seperti Bruno Moreira dia akan bermain di Yunani." ucap Aji.
"Sudah mendapatkan tawaran dari Yunani," lanjutnya.
"Sepertinya dia mengambil ke Yunani karena mungkin dia butuh tantangan baru," ungkap pelatih asal Kabupaten Malang itu.
3. Taisei Marukawa Ucapkan Perpisahan
Playmaker asal Jepang itu berpamitan dengan para penggemar Persebaya Surabaya melalui instagram pribadinya @Taiseimarukawa.
Ia mengaku sulit untuk mengabarkan mulai musim depan tidak lagi berseragam Persebaya Surabaya.
Pemain berusia 25 tahun itu menjelaskan penyebab keputusannya meninggalkan klub kebanggaan Bonek tersebut.
Menurutnya tidak adanya kesepakatan terkait nilai kontrak baru jadi penyebab utama.
"Pesan ini sangat sulit untuk saya tulis karena Saatnya mengucapkan selamat tinggal pada Green Force." buka Taisei Marukawa yang dikutip dari caption instagramnya.
"Pertama-tama saya sangat sedih kami tidak dapat menyetujui kontrak baru dengan Persebaya." lanjutnya.
"Tetapi inilah sepakbola dan saya mengerti bahwa situasi ini bisa terjadi." jelas Marukawa.
Eks pemain FC Noah Jurmala itu sejauh ini termasuk salah satu rekrutan tersukses Persebaya Surabaya pada BRI Liga 1 2021.
Dirangkum dari laman Transfermarkt, Marukawa berhasil mencatatkan 32 penampilan dengan durasi waktu bermain sebesar 2757 menit.
Marukawa juga menjadi bomber yang ditakuti para lawan Persebaya Surabaya selain penyerang Bali United Ilija Spasojevic selaku pemenang top skor BRI Liga 1 2021.
Buktinya, Marukawa telah membuat 17 gol dan 10 asisst pada musim pertamanya merasakan atmosfer kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Mewahnya statistik itu tentu menjadi pertimbangan khusus untuk Marukawa dalam negosiasi kontrak dengan Persebaya.
Sayangnya kedua belah pihak tidak menemui kata sepakat dan akhirnya kata pisah menjadi solusi terbaik.
(Tribunnews.com/Ipunk)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.