Timnas Jerman dan Inteligensi Hansi Flick: Calon Kuat Juara Piala Dunia 2022 Qatar
Setelah menghabiskan hampir seluruh karirnya di Jerman, pemahaman Hansi Flick tentang bakat yang dimiliki dalam lingkup sepakbola Jerman sangat banyak
Penulis: deivor ismanto
Editor: Claudia Noventa
Pengalamannya menukangi Timnas Jerman selama hampir 10 tahun, dan keakrabannya dengan sitem yang diterapkan Low, membuat Flick tak kesulitan untuk meracik strategi yang pas untuk Der Panzer.
Mayoritas pemain yang saat ini mengisi skuat Jerman adalah pemain-pemain yang dibawa Low sebelumnya.
Flick telah memahami karakter dan atribut para pemain tersebut, sehingga tak perlu adanya proses adaptasi.
Ditambah, mayoritas pemain yang dipanggil Flick berasal dari tim Bayern Munchen.
Pengalamannya menukangi Munchen dengan raihan treble winner di musim 2019/2020 adalah poin plus untuk Flick agar mampu membawa Jerman berjaya seperti apa yang ia tunujukan saat menahkodai Die Rotten.
Pemahaman Taktik dan Kemampuan Beradaptasi
Pengalaman tak ternilai yang dikumpulkan Flick selama menjadi manajer, asisten pelatih, dan direktur di berbagai entitas sepak bola adalah bukti pemahaman hebat yang ia miliki tentang permainan.
Pengetahuannya yang brilian tentang permainan dan kemampuannya untuk mengubah taktik terbukti sangat berguna.
Terutama ketika mereka menghadapi tim dengan permainan low block yang tangguh dan kualitas mumpuni dalam hal melakukan serangan balik.
Kekalahan Jerman saat menghadapi Inggris di gelaran Euro 2020 bisa dihindari ketika Flick berada di pinggir lapangan, ia sangat pandai dalam membaca situasi permainan dan menerapkan kontra strategi.
Bersama Bayern Munchen, ia mampu menembus pertahanan low block yang diterapkan Lyon pada babak semi final Liga Champions 2020.
Saat itu, Lyon bermain dengan 3 bek di belakang, sama apa yang diterapkan Inggris ketika mengalahkan Jerman.
Ia memanfaatkan kecepatan pemain sayap Munchen untuk keluar dari tekanan pertahanan Lyon.
Flick melakukan kontra strategi dengan melakukan direct football, para pemain belakang dan tengah Munchen, langsung mencari sisi sayap Die Rotten untuk melakukan penetrasi, itu membuat Die Rotten mampu melewati banyaknya pemain Lyon yang menumpuk di tengah.