Tak Senang jadi Hiasan Bench AC Milan, Saelemaekers Ogah Merengek kepada Pioli
Alexis Saelemaekers berkorban menit bermainnya rela berkurang asal bisa membantu AC Milan meraih gelar juara Liga Italia.
Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNNEWS.COM - Alexis Saelemaekers mengaku tak senang melihat menit bermainnya yang terus berkurang bersama AC Milan.
Namun Saelemaekers mencoba mengerti dan lebih mengutamakan kepentingan AC Milan dibanding ambisinya.
Oleh karena itu, penggawa Timnas Belgia ini mau tak mau harus menerima jadi penghias bench pemain AC Milan.
Sebagaimana yang diketahui, Alexis Saelemaekers menjelma menjadi pilar utama dalam permainan Rossoneri dalam beberapa musim terakhir.
Baca juga: Prediksi Line-up Inter Milan vs Verona di Liga Italia: Lautaro Absen, Alamat Dzeko Bakal Kerja Rodi
Baca juga: Lautaro Diskor Karena Ini, Peluang Joaquin Correa Buktikan Diri pada Laga Inter Milan vs Verona
Di bawah sentuhan magis Stefano Pioli, pemain 22 tahun ini berhasil menemukan top performanya.
Performa ciamik dari Saelemaekers membuat Timnas Belgia memanggilnya.
Namun memasuki pertengahan musim 2021/2022, menit bermain eks Anderlecht ini mulai berkurang.
Sejauh ini, dia tampil dalam 30 pertandingan di semua kompetisi. Namun mayoritas menit bermain yang didapatkannya tak diperoleh sebagai starter, namun pemain cadangan.
Saelemaekers mengakui tidak ada pemain yang suka menit bermainnya berkurang. Apalagi seorang pemain ingin memberikan kontribusi sebanyak-banyaknya bagi klub yang dia bela.
“Tidak pernah menyenangkan untuk bermain sedikit, tetapi kami tahu bahwa momen yang kurang positif dapat terjadi. Tapi perlahan, bekerja keras dalam latihan, saya akan kembali bermain lebih banyak. Ini momen seperti ini, tapi tetap fokus dan percaya diri,” buka Saelemaekers, sikutip dari laman Sempre Milan.
Saelemaekers memiliki posisi bermain sebagai winger kanan.
Pioli lebih senang bergonta-ganti untuk pos tersebut.
Saelemaekers harus rela bergantian bersama Florenzi maupun Junior Messias.
Bagi Saelemaekers, tidak ada waktu baginya untuk mengeluh. Karena dia sepenuhnya paham bahwa keputusan semua berada di tangan Stefano Pioli.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.