Namun, lima gol Salah di antaranya berasal dari titik penalti.

Bagaimana efektifnya Sonny di laga kemarin terlihat dari data statistik: sepanjang 78 menit bermain, dia melepaskan tiga tendangan ke gawang, yang ketiganya akurat, dan menjelma gol.

Dahsyatnya lagi, dua gol kemarin lahir dari kaki kiri, yang merupakan kaki lemahnya.

Tapi statistik membuktikan, meski sangat mengandalkan kaki kanan, tapi Son menjadi pemain ambipedal tersubur di Liga Primer sepanjang masa.

Ambipedal adalah istilah untuk pemain dengan kemampuan kiri, dan kanan sama baiknya.

Dia sudah mengemas 87 gol di EPL sejauh ini dengan 48 gol lahir dari kaki kanan, 35 kaki kiri, dan empat gol lewat kepala.

Toh sekali pun menjadi man of the match di laga kemarin, Son tak mau jemawa.

Striker asal Korea Selatan berusia 29 tahun ini justru menyebut kiper Hugo Lloris adalah penyelamat Spurs di Villa Park, berkat penyelamatan gemilang terutama di babak pertama.

"Saya pikir tanpa Hugo kami akan kesulitan di babak pertama. Dia jadi penyelamat, dan pemenang kami hari ini. Saya sangat senang ada sang kapten di samping saya," kata Son dikutip dari Daily Mail.

Di laga kemarin, Spurs sudah unggul 1-0 saat laga baru berjalan tiga menit. Son membuka skor lewat sepakan kaki kirinya, yang mengirim masuk bola ke gawang Emiliano Martinez.

Tuan rumah langsung bereaksi, dan balik menekang. Di momen inilah kiper Lloris bekerja keras dengan membuat dua kali penyelamatan.

Di babak kedua, Tottenham kembali mencuri gol cepat. Baru lima menit babak kedua berjalan, Dejan Kulusevski memanfaatkan umpan sundulan Harry Kane dengan sontekan kaki kiri.

Spurs makin menjauh setelah Son kembali mencetak gol menit ke-66. Kali ini, gol disepak dengan kaki kanan memanfaatkan umpan terobosan Kane. Lima menit kemudian, Sonny mengemas hattrick setelah meneruskan umpan Kulusevski.

Usai laga, para fan Spurs yang gembira meneriakkan nyanyian ejekan, "Apakah Anda menonton Arsenal?." Chant itu dinyanyikan sebagai reaksi kekalahan The Gunners 2-1 di kandang dari Brighton & Hove Albion. Sebelumnya, Manchester United juga digulingkan Everton 0-1.

Sementara rival mereka dalam persaingan di zona liga Champions terus tergelincir, Spurs justru tumbuh semakin kuat. Pasukan Conte telah menyapu bersih empat laga Liga Primer.

Sejak awal Maret, mereka telah menang 5-0, 5-1 dan 4-0, dan sekarang mengincar posisi terdepan untuk kembali di antara para elite Eropa musim depan. (Tribunnews/den)