Prediksi Liverpool vs Benfica di Liga Champions: Panggung Mo Salah Kejar Torehan Gol Karim Benzema
Liverpool akan ditantang tamunya dari Portugal, Benfica dalam pertandingan leg kedua babak 8 besar Liga Champions pada Kamis, (14/04/2022).
Penulis: deivor ismanto
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNNEWS.COM - Liverpool akan ditantang tamunya dari Portugal, Benfica dalam pertandingan leg kedua babak 8 besar Liga Champions pada Kamis (14/04/2022).
Bermodal kemenangan 3-1 pada leg pertama, jelas Liverpool berada di atas angin untuk menuntaskan perlawanan Benfica dengan kepala tegak.
Sang juru taktik, Jurgen Klopp pun menatap laga dini hari nanti dengan percaya diri dan penuh semangat, ia ingin memberi efek kejut ke Benfica dan membuat mereka kapok bermain di Anfield.
"Kami harus berada di puncak permainan. Kami bermain bagus di Benfica pada leg pertama, saya suka permainan yang Liverpool tampilkan," kata Klopp dilansir laman resmi Liverpool.
"Target utamanya adalah, sekali lagi, tujuan kami, menjadi satu-satunya tim yang tidak ingin dilawan siapa pun," tegas Klopp.
"Kami ingin membuat Benfica kejutan dan efek jera sehingga mereka tidak ingin melawan kami lagi," lanjut pria asal Jerman itu dengan yakin.
Baca juga: Bedah Peluang Liverpool Sapu Bersih Gelar Juara, Ujian Konsistensi & Mentalitas Pasukan The Reds
Baca juga: Hasil Liga Champions, Real Madrid Kalahkan Chelsea, Skor Agregat 5-4, Lolos Semifinal Liga Champions
Ya, Jurgen Klopp bukanlah tipe pelatih yang senang mengumbar omong kosong, pernyataannya di atas kemungkinan besar akan ia buktikan nanti malam.
Bermain dengan skuat penuh dan tampil di hadapan pendukungnya sendiri, membuat semangat Liverpool berlipat ganda.
Panggung pun nampaknya akan menjadi milik Mohamed Salah yang menjadi top skor Liverpool di ajang Liga Champions.
Torehan 8 gol Mo Salah hanya kalah dari Karim Benzema dan Robert Lewandowski yang telah mencatatkan 12 dan 13 gol.
Jelas pria asal Mesir itu tak akan tinggal diam, menghadapi Benfica, Salah berpotensi besar untuk mengejar torehan gol dua striker ganas di atas.
Dan Mohamed Salah memiliki kemampuan untuk tampil melejit layaknya Benzema dan Lewandowski.
"Saya tak meragukan sama sekali permainan Mo Salah, dia berhasil menciptakan gol dan assist di saat yang tepat. Dia fantastis," Puji Klopp dilansir BBC.
Ya, seperti kata Klopp di atas, penampilan Mohamed Salah selalu melejit dari musim ke musim, ia tak ada habisnya!
Sejak didatangkan Liverpool dari AS Roma pada 2017 silam, Salah menjelma menjadi salah satu penyerang terbaik di dunia.
Di musim pertamanya bersama Liverpool (2017/2018), pemain asal Mesir itu langsung tampil bertaji dengan mencetak 32 gol di Liga Inggris untuk The Reds.
Salah pun berhasil membawa pulang gelar Sepatu Emas atas torehan golnya tersebut.
Sekaligus memegang rekor sebagai pencetak gol terbanyak dalam satu musim Liga Inggris, melewati torehan Cristiano Ronaldo, Luis Suarez dan Alan Shearer.
Orang-orang pun dibuatnya tercengang, sekaligus meragukan konsistensi Salah untuk Liverpool di musim selanjutnya.
Keraguan itu wajar, memang Salah tidak terlalu bersinar saat membela AS Roma dan Fiorentina di Liga Italia.
Apalagi jika menengok karier Salah bersama Chelsea, ia dipinggirkan Mourinho, dan tak masuk rencana pelatih asal Portugal tersebut. Sangat tidak meyakinkan.
Tetapi, Salah mampu menjawab keraguan tersebut lewat kualitasnya. Naluri mencetak gol Salah tak mati.
Di musim selanjutnya, (2018/2019) Salah kembali mampu menjadi top skorer Liga Inggris dengan torehan 22 gol bersama Sadio Mane dan striker Arsenal, Pierre-Emerick Aubameyang.
Dari situ, kualitasnya pun diakui, Salah masuk dalam jajaran striker elit Eropa yang namanya mendunia.
Bahkan, ketenaran Salah mampu memberi dampak pada cara pandang orang tentang agama islam.
Selebrasi sujud Salah setiap kali mencetak gol ramai dibicarakan.
Pemain berusia 29 tahun itu mengatakan bahwa cara itu dilakukannya sebagai ungkapan terima kasihnya pada Tuhan.
Baca juga: Liverpool Vs Benfica: The Reds Tampil dengan Kekuatan Penuh, Bebas Rotasi, 3 Pemain Benfica Cedera
Apa yang dilakukannya di atas lapangan takkan berarti apa-apa tanpa izin dari Tuhan.
Berkat ketenaran dan selebrasi positif yang dilakukan Salah, sebuah riset World Economic Forum mengungkapkan bahwa Islamophobia yang lama berbelit di Inggris, termasuk di daerah Merseyside Liverpool mulai menurun intensitasnya.
Semakin banyak gol dan selebrasi sujud yang dilakukan Salah, semakin banyak pula ia memberi dampak positif.
Ya, kegemilangan Mo Salah sampai berdampak pada hal sesenstif itu, dan selebrasi sujud tersebut selalu ia lakukan kembali di musim-musim selanjutnya sampai sekarang.
Di musim 2019/2020 dan 2020/2021, Salah sukses menciptakan 19 dan 22 gol untuk Liverpool, sekaligus memberi gelar Liga Champions dan Liga Inggris untuk tim yang bermarkas di Anfield tersebut.
Dan di musim ini, penampilannya lebih gila lagi, ia sukses menciptakan 28 gol hanya dari 39 penampilan bersama The Reds.
Sebelumnya, Salah juga mengukir rekor sebagai pemain sayap tercepat yang berhasil mencetak 100 gol di Liga Inggris.
Pemain berambut keriting tersebut berhasil mencetak 100 gol hanya dalam 162 laga. Mengalahkan torehan dari seorang Cristiano Ronaldo.
"Rekor Mo Salah benar-benar gila. Dia masih lapar dan saya benar-benar tidak tahu berapa banyak rekor yang masih bisa dia pecahkan lagi," puji Jurgen Klopp dilansir Sky Sports.
"Sejak dia bergabung dengan kami, dia telah menjadi pemain yang sempurna. Dia pemain kelas atas,” lanjutnya.
Mohamed Salah pun masuk dalam urutan ke tujuh dalam daftar pemain terbaik dunia (Ballon d'Or) yang di rilis pada (30/12/2021).
Baca juga: Liverpool Vs Benfica: The Reds Tampil dengan Kekuatan Penuh, Bebas Rotasi, 3 Pemain Benfica Cedera
Andil Klopp dalam kegemilangan Salah
Kunci salah mampu mencetak gelontoran gol untuk Liverpool adalah sistem yang diterapkan Jurgen Klopp dan kemampuan finishing-nya.
Klopp mengandalkan dua penyerang sayapnya untuk mencetak gol, yaitu Mohamed salah dan Sadio Mane.
Mereka berdua, tak fokus untuk memberi umpan ataupun merepotkan pertahanan lawan dari sisi sayap.
Lebih dari itu, Salah dan Mane lebih banyak menusuk ke dalam kotak penalti lawan, agresivitas serangan dari tepi lapangan banyak didukung oleh dua full-back Liverpool, Andrew Robertson dan Trent Alexander-Arnold.
Itulah alasan mengapa seorang Salah dan Mane mampu menjadi penyerang sayap yang produktif untuk mencetak gol.
Hingga pernah menyabet gelar top skor secara bersamaan di musim 2018/2019 dengan torehan 22 gol.
Catatan assist dua full-back Liverpool juga mentereng, khususnya Arnold, Di musim 2019/2020, ia berhasil mengukir rekor sebagai pemain belakang dengan jumlah assist terbanyak dalam satu musim dengan torehan 13 assist dari 36 pertandingan.
Selain itu, salah satu alasan paling mencolok kenapa Mo Salah rajin mencetak gol adalah pada kemampuan finishing-nya.
Dilansir FBref, Dari 39 pertandingan yang ia jalani bersama The Reds, Salah hanya mencatatkan 17.5 xG untuk 28 gol yang sudah ia ciptakan.
Itu menunjukkan bahwa Salah tak terlalu membutuhkan peluang besar untuk mencetak gol, ia mampu mencatatkan namanya di papan skor dengan peluang seminimum mungkin.
Apalagi ditambah dengan kemampuan dribel dan kecepatannya, itu menguntungkan Salah untuk menciptakan peluangnya sendiri dan tak bergantung pada peran rekan-rekannya.
Prediksi Susunan Pemain:
Liverpool (4-3-3):
Alisson; Arnold, Van Dijk, Konate, Robertson; Fabinho, Thiago, Keita; Diaz, Jota, Salah.
Benfica (4-2-3-1):
Vlachodimos; Gilberto, Otamendi, Vertonghen, Grimaldo; Weigl, Taarabt; Goncalves, Ramos, Everton; Nunez.
(Tribunnews.com/Deivor)