Begini Kerasnya Tendangan Geledek Rafael Borre Saat Bobol Gawang Barcelona, Tim Makin Percaya Diri
Bintang Eintracht Frankfurt asal Kolombia, Rafael Borre mencetak gol indah lewat tendangan geledek saat timnya menaklukkan Barcelona 3-2 di Camp Nou
Penulis: Muhammad Barir
TRIBUNNEWS.COM, BARCELONA- Bintang Eintracht Frankfurt asal Kolombia, Rafael Borre mencetak gol indah lewat tendangan geledek saat timnya menaklukkan Barcelona 3-2 di Camp Nou di leg kedua perempat final Liga Eropa, Jumat (15/4/2022).
Dari posisi yang tidak disangka-sangka, dia melepaskan tendangan keras terarah ke pojok kiri gawang Barcelona yang dijaga Marc Andre Ter Stegen.
Gol Rafael Borre itu tercipta pada menit Ke-36 babak pertama. Berkat gol itu, Eintracht Frankfurt jadi lebih percaya diri untuk mencetak gol lagi. Golnya ini membuat timnya unggul 2-0, sebelum Filip Kostic yang mencetak gol pembuka dari tendangan penalti, mencetak gol ketiga untuk Frankfurt.
Rafael Borre melakukan tembakan tiga kali ke gawang Barcelona, 1 kali shot on target, dan 1 kali membuat umpan kunci.
Itu adalah gol kedua yang dicetak Borre di liga Eropa. Sedangkan di Bundeliga, dia telah mencetak 7 gol dan 4 asist.
Sebelum bermain di Eintracht Frankfurt, Bore adalah pemain yang berpengalaman bermain untuk Atletico Madrid, Villarreal, River Plate.
Striker Rafael Santos Borre tidak menahan diri ketika merayakan golnya di babak pertama melawan Los Culés di leg kedua pertandingan Liga Eropa.
Petualangan Liga Eropa UEFA Barcelona berakhir dengan penampilan yang cukup mengecewakan di Stadion Camp Nou.
Tetapi aksi berkelas yang sebenarnya datang setelah Eintracht Frankfurt mencetak gol kedua mereka pada malam itu.
Tim Jerman telah memimpin pada menit-menit awal pertandingan lewat gol penalti, dan mereka menambahkan satu gol lagi ketika babak pertama akan segera berakhir.
Berkat gol sempurna dari Rafael Santos Borre, memberi Eintracht kepercayaan diri untuk memastikan hasil yang mengejutkan di kompetisi kontinental saat bermain di salah satu tempat sepak bola paling terkenal di dunia.
Ada dua hal yang dipuji pengamat dan penggemar dari Borre di laga ini.
Yang pertama berkaitan dengan penampilannya melawan Los Culés, yang pasti tidak akan meremehkannya jika dia akhirnya kembali ke stadion legendaris.
Yang kedua adalah gol indahnya yang dicetak dengan tendangan spektakuler.
"Rafael Santos Borre (gol yang luar biasa) adalah pemain Kolombia kedua yang mencetak gol ke gawang Barcelona di turnamen Eropa. Yang pertama adalah Faustino Asprilla (hatrik dengan Newcastle di Liga Champions 1997-98)."
5 Hal Jadi Sorotan
Barcelona tersingkir dari Liga Europa 2021-22 setelah kalah 2-3 dari Eintracht Frankfurt di leg kedua perempat final di Camp Nou, Jumat (15/4/2022).
Meski Blaugrana sempat bangkit di akhir pertandingan tapi pertandingan tidak seketat yang diperkirakan. Tim Bundesliga itu akhirnya menang dengan skor agregat 4-3.
Leg kedua sangat mirip dengan pertemuan sebelumnya, karena Barcelona memiliki lebih banyak bola namun Frankfurt memiliki peluang yang lebih baik dan lebih banyak upaya tembakan.
Skuat Xavi menikmati 75 persen penguasaan bola tetapi Frankfurt asuhan Oliver Glasner membuat 15 percobaan menembak ke gawang dibanding 10 percobaan dari Barcelona.
Seperti di leg pertama, Frankfurt sangat membuang-buang waktu dan menyia-nyiakan banyak peluang yang datang.
Tim Jerman itu unggul 3-0 sebelum Barcelona mencetak dua gol dalam sembilan menit waktu tambahan.
Dua gol dari Filip Kostic, termasuk lewat tendangan penalti, dan gol cantik dari Rafael Borre mengirim Glasner dan kawan-kawan ke semifinal.
Sergio Busquets menyarangkan gol tendangan jarak jauh sebelum Memphis Depay mencetak gol penalti yang menjadi tendangan terakhir di pertandingan.
Berikut adalah lima hal yang jadi sorotan dari malam dramatis di Camp Nou seperti dirangkum dari Sportskeeda:
- Kesalahan Fatal Eric Garcia
Eintracht Frankfurt memulai mimpi mereka menaklukkan Barcelona berkat kesalahan konyol bek tengah muda Spanyol, Eric Garcia.
Bek berusia 21 tahun itu melakukan pelanggaran yang tidak perlu saat ia melingkarkan kedua tangannya di sekitar Jesper Lindstrom dan menarik gelandang Denmark itu ke dalam kotak penalti tim tuan rumah.
Wasit Artur Dias pun tak ragu menunjuk titik putih dan memberikan penalti.
Kostic, yang bisa dibilang sebagai pemain terbaik Frankfurt di leg pertama, membuat Marc-Andre ter Stegen salah membaca tendangan penalti untuk membuka skor di menit keempat.
- Gol Tendangan Geledek Rafael Borre
Setelah gol ajaib Ansgar Knauff dalam pertandingan leg pertama yang berakhir 1-1 pekan lalu, striker Kolombia Rafael Borre mencetak gol sensasional lainnya pada pertandingan malam ini.
Seperti pada pertemuan sebelumnya antara kedua belah pihak, Frankfurt memanfaatkan ruang yang melebar dan merebut bola kembali dari Ousmane Dembele.
Namun, Borre masih memiliki banyak hal yang harus dilakukan dan tampaknya tidak memiliki dukungan saat ia berlari ke pertahanan Barcelona.
Alih-alih menahan permainan, pemain berusia 26 tahun itu melepaskan tembakan geledek yang membuat Ter Stegen tidak memiliki peluang saat ia melayang ke pojok atas gawang.
Gol tersebut, yang terjadi pada menit ke-36, menggandakan keunggulan Frankfurt dan membuat mereka memegang kendali pertandingan.
- Eintracht Frankfurt Lebih banyak Menyerang Lewat sayap kanan Barca
Sayap kanan Barcelona (atau sisi kiri Frankfurt) menjadi hal yang dimanfaatkan Eintracht Frankfurt.
Setelah Ronald Araujo dicabik-cabik oleh Kostic dan Daichi Kamada di leg pertama, Xavi memasukkan Oscar Mingueza sebagai bek kanan untuk pertandingan berikutnya.
Namun, tidak ada bedanya, karena Frankfurt menargetkan pemuda Spanyol itu sebagai titik kelemahan lawan dan menuai hasilnya. Tim Bundesliga itu mencetak gol kedua dan ketiga mereka malam itu setelah menyerang sisi kanan tim Spanyol itu.
- Xavi Gagal mengatasi kelemahan paling mencolok di leg pertama
Keputusan Xavi untuk menurunkan Adama Traore daripada Ousmane Dembele di leg pertama merugikan timnya.
Bos Blaugrana mengakui kesalahan itu, dia memasukkan pemain Prancis itu ke dalam susunan pemain untuk leg kedua. Dan langkah itu segera membuahkan hasil.
Dembele adalah pemain terbaik Barcelona di sebagian besar pertandingan, mengalahkan lawannya dengan mudah dan memasukkan bola berbahaya ke dalam kotak penalti.
Pierre-Emerick Aubameyang seharusnya melakukan lebih baik pada dua kesempatan karena pemain internasional Gabon gagal mengubur pengiriman Dembele.
Namun, Xavi bertahan dengan lini tengah tiga orang yang sempit, yang terbukti menjadi kehancuran mereka.
Seperti di leg pertama, Eintracht Frankfurt merasa terlalu mudah untuk melewati trio Pedri, Gavi dan Sergio Busquets, tidak ada yang terlalu cepat.
Meski memasukkan Dembele dan Mingueza adalah langkah proaktif, orang dapat berargumen bahwa Xavi gagal mengatasi kelemahan timnya yang paling mencolok dari leg pertama.
- Klimaks Permainan Barcelona terlambat
Barcelona menjadi ancaman nyata di 15 menit terakhir leg kedua (termasuk sembilan menit waktu tambahan).
Raksasa Spanyol itu mencetak dua gol dan satu lagi gol Sergio Busquets dianulir karena offside.
Anak asuh Xavi juga memaksakan kartu merah untuk Eintracht Frankfurt.
Evan Ndicka dikeluarkan dari lapangan karena mendapat kartu kuning kedua setelah melanggar Luuk de Jong dan memberikan penalti.
Pertanyaan di benak fans Blaugrana adalah: mengapa tim tidak menunjukkan permainan seperti itu sebelumnya? Mereka terlambat main seperti itu justru pada menit-menit terakhir.
Tim La Liga memiliki lebih dari 65 persen penguasaan bola di kedua leg namun terlalu puas dengan bermain-main di tengah lapangan daripada langsung menyerang atau mengambil risiko.
Eintracht Frankfurt menyelesaikan pertandingan dengan 31 tembakan dalam dua pertandingan, hampir dua kali lipat dari upaya tembakan pemain Barcelona (17).
Tim Bundesliga itu kini akan menghadapi West Ham United di semifinal Liga Europa tahun ini.