5 Wonderkid Paling Moncer di Liga Italia, Magis Pioli di AC Milan Bikin Rossoneri Sumbangkan 2 Nama
Liga Italia bukanlah liga aki-aki, para maestro uzur adalah guru untuk memberi ilmu bagi para pemain muda di Liga Italia.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Claudia Noventa
2. Sandro Tonali (21 tahun)
Banyak yang menyebut Tonali merupakan titisan Andrea Pirlo, dari posisi, cara bermain dan gaya rambutnya yang memang 11 12 dengan Pirlo.
Nyatanya, kemiripan tersebut bukan sekedar omongan belaka, dari segi kemampuan, Tonali punya kans untuk menjadi salah satu gelandang komplet yang dimiliki Milan.
Visi bermainnya sangat baik, ia juga memiliki kemampuan passing dan dribel yang mumpuni.
Kemampuan passing dan dribel Tonali membuat aliran bola di lini tengah menjadi lebih encer.
Tonali dapat membantu Milan keluar dari pressing lawan ketika menerima bola di kedalaman.
Sejauh ini, Tonali sebagai gelandang memiliki akurasi passing yang bagus, yakni ada di angka 85,33 persen.
Tak cuma itu, progresi umpan lambungnya juga mentereng yaitu di angka 14.45, ia hanya kalah dari gelandang AS Roma, Bryan Crstante.
Tonali pun sering diandalkan Milan untuk menjadi eksekutor bola mati utama, satu gol dari tendangan bebas ia cetak saat Milan menumbangkan Cagliari di giornata kedua Liga Italia.
Baca juga: Siaran Langsung Bola Malam Ini: Liverpool vs Man United Live di SCTV, Inter vs AC Milan di TVRI
1. Federico Chiesa (23 tahun)
Dapat dibilang, Federico Chiesa adalah pemain muda Italia yang paling potensial sekarang.
kelebihan utama Federico Chiesa terletak pada teknik individunya, Ia memiliki kemampuan dribel yang bagus saat melakukan penetrasi ke area pertahanan lawan.
Itu dibuktikan dengan succ. dribbles Chiesa musim ini yang mencapai angka 3.4, paling tinggi kedua setelah Cuadrado.
Chiesa tidak ragu menerobos atau meliuk-liukkan badan meski ada dua pemain lawan mengadang, jika lawan merebut bola yang berada di kakinya, ia tak segan mengejar untuk mendapatkannya kembali.
Ia juga punya kelebihan dalam penempatan posisi ketika tim dalam fase transisi bertahan dan fase menyerang, itu sangat berguna untuk Juventus guna melakukan serangan balik.
Insting mencetak gol Chiesa sangat buas, penilaian itu bersumber dari gol Chiesa untuk Juventus musim lalu.
Bermain sebagai winger, dan perannya yang tertutup oleh Ronaldo, ia tetap bisa memberi kontribusi 15 gol dari 46 pertandingan bersama Bianconeri.
Musim ini, di tangan Allegri, Chiesa menjadi sosok penyerang yang serba bisa, ia dapat diandalkan menjadi penyerang sayap dan tengah dengan efektif.
Sayangnya cedera menghantui karier mentereng Chiesa, ia harus menepi hingga musim ini berakhir.
(Tribunnews.com/Deivor)