Kalah Jauh dari Mbappe & Neymar, Messi Sulit Adaptasi Skema Pochettino hingga Rindu Barcelona
Sejak kepindahannya dari Barcelona menuju PSG, Lionel Messi hanya mampu mencetak 3 gol dari 21 pertandingan di Ligue 1.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - Debut musim Lionel Messi bersama Paris Saint-Germain (PSG) dapat dikatakan sangat mengecewakan, ia seperti kehilangan tajinya bermain bersama klub raksasa Prancis itu.
Sejak kepindahannya dari Barcelona menuju PSG, Lionel Messi hanya mampu mencetak 3 gol dari 21 pertandingan di Ligue 1.
Jika dikalkulasi, dari 29 pertandingan yang sudah dijalani Messi bersama PSG pada seluruh ajang, ia hanya mampu menyumbangkan 8 gol.
Jelas catatan tersebut cukup mengecewakan untuk sosok salah satu pemain terbaik di Dunia itu.
Baca juga: Bukan Cristiano Ronaldo, tapi Lionel Messi yang Bakal Menenteng Stempel GOAT
Baca juga: Melihat Karier Cristiano Ronaldo, Pemilik Nomor Keramat & Pecahkan Kutukan Manchester United
Lionel Messi memang sengaja didatangkan oleh PSG untuk merebut kembali takhta gelar juara Ligue 1 dari tangan Lille.
Sekaligus memberi gelar Liga Champions bagi Les Parisiens untuk pertama kalinya sepanjang sejarah.
Namun, alih-alih menunjukkan magis yang sama seperi kala La Pulga bermain untuk Barcelona, penampilannya justru jauh dari apa yang diharapkan.
Yang menjadi pertanyaan, mengapa degradasi performa bisa terjadi kepada sosok fenomal seperti Lionel Messi?
Masalah cedera dan adaptasi taktik Pochettino
Lionel Messi dalam kondisi yang tidak bugar di kedatangannya menuju Paris Saint Germain, kondisi fisik dan cedera di kakinya membuat ia berkali-kali harus menepi.
Jika dikalkulasi, La Pulga dipaksa menepi dari 12 pertandingan bersama Les Parisiens karena mengalami cedera di kakinya.
Kondisi tersebut membuat adaptasi yang dilakukan Lionel Messi begitu terhambat, beli lagi ia harus menyesuaikan filosofi permain yang diusung oleh Pochettino.
Baca juga: Bak Kena Kutukan, Barcelona Tim Paling Apes di Kompetisi Eropa, Momen Liverpool & Roma Paling Sakit
PSG bukanlah tim yang mengandalkan tiki taka untuk menyerang seperti yang biasa Messi lakukan di Barcelona.
Les Parisiens lebih mengandalkan kualitas pemain dari pada mengutamakan kolektivitas pemain.