Magis Bukayo Saka & Kecerdasan Arteta Poles Pemain Muda: Mengangkat Derajat Arsenal di Liga Inggris
Setelah mengalami 3 kekalahan beruntun di Liga Inggris, Arsenal akhirnya mampu meraih kemenangan dari rival mereka, Chelsea.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Drajat Sugiri
TRIBUNNEWS.COM - Setelah mengalami 3 kekalahan beruntun di Liga Inggris, Arsenal akhirnya mampu meraih kemenangan dari rival mereka, Chelsea.
Bermain di Stamford Bridge sama sekali tak membuat Arsenal berkeringat dingin, justru sebaliknya, The Gunners tampil efektif dan mampu unggul dengan skor 2-4.
Gol-gol Arsenal dicetak oleh pemain jebolan Hale End (akademi Arsenal) adalah Eddie Nketiah dengan catatan Brace-nya, dua gol lainnya tercipta lewat kaki Emile Smith Rowe dan eksekusi penalti Bukayo Saka.
Dengan tambahan 3 angka, laju Arsenal untuk finish di empat besar Liga Inggris dan tampil di Liga Champions musim depan semakin terbuka lebar.
Baca juga: Pesan Thomas Tuchel: Dear Arteta, Jangan Sok Paling Menderita di Liga Inggris
Baca juga: Hasil Chelsea vs Arsenal di Liga Inggris: Menang 2-4, Amunisi Muda Meriam London Meledak Hebat
The Gunners kini mengumpulkan poin yang sama dengan Tottenham Hotspur (57 poin) namun posisi 3 klasemen berhak diraih Tottenham lantaran unggul agresifitas gol.
Praktis, nyamannya Arsenal bertengger di posisi ke-4 Liga Inggris hanya akan diganggu Manchester United (54 poin) dan West Ham (52 poin) yang gagal meraih kemenangan di pertandingan terakhir mereka.
Klub yang disebutkan pertama dibantai Liverpool dengan skor 4-0, sedangkan West Ham hanya bermain imbang melawan Burnley dengan skor 1-1.
Ya, Nafsu untuk finish di peringkat 4 dan masuk kembali mengikuti Liga Champions di musim depan adalah mimpi The Gunners.
Mereka terakhir kali tampil di ajang paling bergengsi di benua biru itu pada musim 2016/2017, alias Arsenal telah absen selama lima musim lamanya.
Tangan dingin Mikel Arteta menjadi kunci penampilan solid Arsenal musim ini meski harus ditinggal beberapa nama dan tak aktif di bursa transfer musim dingin.
Kecerdasan juru taktik asal Spanyol itu mampu memanfaatkan kedalaman skuat Arsenal yang banyak diisi oleh pemain-pemain muda.
Meski sempat terseok-seok di awal musim, The Gunners mampu dibawanya bangkit, dan menunjukkan permainan yang menjanjikan.
Dilansir Sky Sports, ada tiga pemain muda Arsenal yang tercatat sebagai pemain di bawah usia 21 tahun yang memiliki kontribusi gol dan assist terbanyak musim ini.
Diantaranya adalah, Bukayo Saka (20 tahun) 11 gol dan 5 assist, Disusul Emile Smith Rowe (21 tahun) 11 gol dan 2 assist, dan Gabriel Martinelli (20 tahun) 5 gol dan 4 assist.
Fakta tersebut menjadi bukti bagaimana kecerdasan Arteta dalam menggodok atribut pemain muda The Gunners.
Meski harus ditinggal top skor mereka selama empat musim, Aubameyang yang memilih hijrah menuju Barcelona, Arteta tak kehilangan akal untuk membuat Arsenal tampil bertaji.
Juru taktik asal Spanyol itu memilki dua formasi andalan yang sering ia terapkan di laga-laga The Gunenrs, adalah bermain kolektif menggunakan pakem 4-4-2 dan 4-2-3-1.
Menjabat sebagai asisten Pep Guardiola kala masih di Manchester City membuat Arteta banyak belajar dari Pep.
Arteta mengusung kolektivitas dan ball possesion untuk membuat Arsenal tampil dominan dalam menekan lawan dan mencetak gol.
Dan jawaban Arteta untuk menerapkan skemanya tersebut adalah dengan menggunakan atribut pemain mudanya.
Salah satu yang paling mencolok adalah penampilan yang dutampilkan oleh winger muda mereka, Bukayo Saka.
Bukayo Saka adalah produk akademi Arsenal yang mencintai klub asal London Utara tersebut sejak kecil, ia tampil melejit di Hale End dan selalu menjadi pilihan utama dalam skuat kelompok umur Arsenal.
Atas penampilan gemilangnya, Saka pun menjadi incaran klub-klub elit eropa. Namun, kecintaannya terhadap Arsenal membuat dirinya memutuskan untuk bertahan.
"Saya mendapatkan tawaran bergabung dari Spurs, Fulham, dan Chelsea, namun saya hanya memilih Arsenal," kata Saka dilansir Football London.
"Saya bahagia di sini dan senang dengan cara Arsenal bermain, jadi itu pilihan yang sangat mudah," lanjutnya.
Baca juga: Penyesalan Arsenal, Pemain Usirannya Tampil Melejit di Munchen, jadi Rebutan Real Madrid & Liverpool
Saka melakoni debutnya bersama skuat utama Arsenal pada musim 2018/2019, kala The Gunners bertanding di Liga Eropa menghadapi tim asal Ukraina, FC Vorskla Poltava.
Saat itu, pemain berusia 20 tahun tersebut dimasukkan pada menit ke-68 untuk menggantikan gelandang Arsenal yang kini bermain bersama Juventus, Aaron Ramsey.
Bermain selama 22 menit, Saka tampil gemilang, kemampuannya dalam melakukan dribel dan menciptakan peluang beberapa kali mampu merusak fondasi pertahanan lawan.
Satu umpan kunci, dua dribble succes, dan satu shots on goal berhasil ia torehkan hanya dalam waktu 22 menit bermain di lapangan.
Atas kegemilangannya tersebut, Saka pun menjadi lebih sering dipanggil untuk mengisi skuat utama The Gunners di era kepelatihan Unai Emery.
Bersama pelatih yang kini menahkodai Villareal tersebut, Saka mendapatkan banyak kesempatan tampil pada musim 2019/2020.
Di ajang Liga Primer Inggris, Saka tampil sebanyak 26 kali. Lalu, di Liga Europa dan Piala FA, Saka bermain sebanyak 10 kali.
Jika dikalkulasi, punggawa Timnas Inggris itu tampil sebanyak 38 kali dan sukses menyumbangkan 4 gol dan 11 assist.
Di musim selanjutnya, kepergian Unai Emery tak membuat Bukayo Saka luput dari sang penerus tongkat kepelatihan, Mikel Arteta.
Di tangan juru taktik asal Spanyol tersebut, Saka lebih diberi kepercayaan untuk bermain sebagai starter dan mendapatkan menit bermain yang lebih banyak.
Di era kepelatihan Arteta juga sang pemain mendapatkan panggilan Timnas Inggris untuk pertama kalinya di usia 19 tahun.
Saka menjadi tumpuan lini depan The Gunners dari musim lalu hingga sekarang, bermain sebagai winger kanan, sang pemain mampu menunjukan performa gemilang dengan rajin menyubangkan assist dan peluang berbahaya.
Sejak musim lalu, Saka telah mencatatkan 18 assist untuk The Gunners di seluruh kompetisi, menjadi yang terbanyak di antara pemain Arsenal lainnya.
Pergerakannya yang gesit dan sering berada di kotak 16 membuat ia menjadi penyumbang penalti terbanyak untuk Arsenal, penalty kicks won sang pemain berada di angka 0.09 per pertandingan.
Saka pun berhasil menendang pemain termahal Arsenal sepanjang sejarah, Nicolas Pepe untuk duduk manis di bangku cadangan.
Kini, dengan kecerdasan Arteta memoles atribut pemain muda The Gunners, tim yang bermarkas di Emirates Stadium itu pun berpotensi besar untuk tampil di Liga Champions musim depan.
Apalagi, dengan terseok-seoknya Manchester United dan inkonsistensinya Tottenham, Arsenal menjadi tim yang paling berpotensi untuk finish di 4 besar Liga inggris.
Bukayo Saka akan terus bermain di sisi kanan penyerangan Arsenal, mencetak gol, memberi assist dan menggendong The Gunners kembali bermain di Liga Champions untuk musim depan.
(Tribunnews.com/Deivor)