Ancaman Inter Milan Makin Nyata di Liga Italia, AC Milan Justru Kehilangan Sentuhan
AC Milan seperti kehabisan bensin kala Liga Italia mendekati garis akhir. Di sisi lain, Inter Milan semakin mendekat dan kian mengancam
Penulis: Guruh Putra Tama
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
TRIBUNNEWS.COM - AC Milan memang masih berdiri gagah di puncak klasemen Liga Italia hingga pekan ke-33.
Akan tetapi, posisi mereka tak benar-benar aman dari ancaman tim-tim lainnnya.
Inter Milan dan Napoli menjadi ancaman utama AC Milan demi mengakhiri puasa gelar Scudetto.
Ketiga tim ini hanya terpaut empat angka saja secara garis besar.
Baca juga: Pekan Genting Inter Milan di Liga Italia: Momentum Kudeta AC Milan & Pimpin Jalur Scudetto
Rinciannya, AC Milan berada di puncak klasemen dengan 71 angka.
Sedangkan Inter Milan ada di peringkat kedua dengan 69 poin.
Dan Napoli mengekor di tangga ketiga dengan 67 angka.
Namun, Nerazzurri masih punya satu laga sisa yang belum dimainkan.
Baca juga: Manchester United Babak Belur, Legenda AC Milan Tak Rela Erik Ten Hag Jadi Pelatih Setan Merah
Hal ini patut membuat sang saudara sekota resah.
Sebab, Inter bisa sewaktu-waktu mengkudeta posisi mereka di klasemen sementara.
Keresahan Rossoneri semakin memuncak ketika mereka melihat perjalanan dalam beberapa pekan terakhir.
Penampilan anak asuh Stefano Pioli bisa dikatakan semakin menurun dari pekan ke pekan.
Bandingkan dengan kiprah mereka di awal musim ini.
Rossoneri mampu tampil atraktif dengan pola penyerangan yang tajam dan berbahaya.
Momen cederanya Zlatan Ibrahimovic menjadi salah satu sebab tumpulnya lini depan AC Milan dalam beberapa pekan terakhir.
Bila mengambil contoh kiprah mereka dari pekan ke-27 hingga ke-33, Rafael Leao cs sering kesulitan mencetak gol.
Atau, mereka cuma berhasil mencetak satu gol saja di setiap laganya.
Dalam rentang waktu tersebut, hanya kemenangan atas Genoa saja yang berhasil dibukukan dengan selisih dua gol.
Selebihnya, Rossoneri meraih kemenangan 1-0 atau imbang tanpa gol (kecuali lawan Udinese dengan skor 1-1).
Selain absennya Ibrahimovic, AC Milan juga seperti kesulitan mencari sumber inspirasi dari lini tengah.
Sandro Tonali tentu tak bisa bekerja sendirian di sini.
Apalagi ia harus memecah konsentrasi dengan menjaga posisinya agar tak meninggalkan lini belakang Milan terlalu terbuka.
Ia juga harus menjadi filter serangan lawan sebelum bisa memasuki sepertiga akhir lapangan.
Awalnya, kubu Rossoneri memasrahkan urusan ini kepada bintang mudanya, Brahim Diaz.
Pemain pinjaman dari Real Madrid ini diharapkan dapat mengikuti jejak pendahulunya.
Ia mewarisi nomor punggung yang sebelumnya dipakai oleh Hakan Calhanoglu.
Harapannya, ia bisa memberi dampak seperti pemain asal Turki tersebut.
Pada awal musim ini, harapan tersebut sepertinya dapat terwujud.
Diaz tampil apik di tujuh laga awal AC Milan dengan sumbangan di berbagai sektor.
Baik dari sisi assist, gol hingga pergerakan tanpa bolanya mampu merepotkan lini belakang lawan yang menjaganya, sebagaimana dikutip dari laman Sempre Milan.
Namun, masalah bagi dirinya muncul ketika ia terkena Covid-19.
Penampilannya belum bisa menyamai sebagaimana performanya sebelum terserang virus tersebut.
Kini, Pioli harus memutar otak di lima laga sisa demi menghidupkan asa juara AC Milan.
Mereka tak boleh tergelincir dari lawan-lawan yang akan mereka hadapai ke depan.
Ditambah lagi ia harus memikirkan solusi untuk lini depannya yang tak kunjung moncer pasca-ditinggal Ibrahomovic.
(Tribunnews.com/Guruh)