Pioli menyatakan, Milan layak menang meski kebobolan duluan melawan Verona.

"Kami bermain seperti tidak ada hari esok. Sayang sekali kami kebobolan gol di babak pertama. Kami bermain sangat baik di 25 menit pertama. Kami telah mencapai kemenangan besar dan memang layak menang hari ini," kata Stefano Pioli.

Pioli juga menyinggung momen kebangkitan AC Milan yang dimulai sejak mereka kalah telak 0-5 di kandang Atalanta pada Desember 2019 silam.

"Tim ini lahir setelah kekalahan 0:5 di Bergamo. Itu adalah hari yang sangat buruk, tetapi pada saat itu kami menyadari apa yang benar-benar kami butuhkan. Banyak yang telah berubah sejak saat itu. Kami membentuk grup yang ketat dan solid yang ingin menuju ke arah yang sama," kata dia.

Komitmen itu, kata Pioli, diwujudkan dengan kerja keras hingga Milan membentuk sebuah tim solid dengan efektivitas dan rasa pengertian satu sama lainnya di antara pemain.

"Saya jatuh cinta dengan pemain saya. Saya tahu berapa banyak pekerjaan dan komitmen yang mereka berikan dalam pekerjaan sehari-hari mereka. Kami harus melanjutkan ini dan melanjutkan jalan kami," ujar Pioli.

Sang pelatih, tentu saja memberika pujian terhadap Sandro Tonali yang menjadi bintang lapangan dengan dua golnya di laga tersebut.

Hal menarik, Stefano Pioli kurang sepakat pada pendapat yang menyebut Sandro Tonali merupakan titisan Andrea Pirlo lantaran sama-sama punya peran vital di lini tengah Milan.

Sang pemain, kata Pioli, malah merasa lebih punya karakter permainan seperti legenda AC Milan, Gennaro Gattuso.

Adapun sang pelatih, justru merasa anak asuhnya itu lebih memliki karakter mirip legenda Timnas Italia, Daniele De Rossi

"Ketika saya pertama kali bertemu dengannya, saya bertanya apa posisi favoritnya di lapangan. Sandro menjawab bahwa banyak orang membandingkannya dengan Pirlo, tetapi dia merasa lebih seperti Gattuso. Jika saya benar-benar harus membandingkannya dengan pemain mana pun, saya akan menunjuk ke De Rossi," kata Stafano Pioli. (oln/*)