Ancaman Bek Produktif, James Tavernier Motor Gebrakan Glasgow Rangers Mencapai Final Liga Europa
JAMES Tavernier menjadi motor untuk gebrakan mengejutkan Glasgow Rangers mencapai babak final Liga Europa.
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
TRIBUNNEWS.COM, SEVILLA- JAMES Tavernier menjadi motor untuk gebrakan mengejutkan Glasgow Rangers mencapai babak final Liga Europa.
Sang kapten yang juga merupakan bek kanan ini secara menakjubkan menjadi topskor sementara Liga Europa musim ini dengan tujuh gol.
Bek kanan berusia 30 tahun ini memang tipikal pemain yang ofensif, sekali pun beroperasi di lini belakang.
Dia mengaku banyak belajar dari dua bek idolanya yang juga sama-sama ofensif, Dani Alves, dan Marcelo.
"Saya selalu senang menyerang. Bahkan saat sedang latihan. Saya senang cetak gol. Anda lihat Trent [Alexander-Arnold], Reece James, Dani Alves, Marcelo, Roberto Carlos… mereka bek yang sangat ofensif. Yang jadi sentral serangan, dengan umpan silang, assists, maupun gol," katanya di situs UEFA.
Apakah para striker Rangers merasa terancam dengan produktivitasnya?
Tavernier hanya tertawa, "Saya masih mengejar rekor gol Alfredo Morales. Dia topskor kami di berbagai kompetisi musim ini. Saya terpaut tiga gol darinya. Saya akan kejar dia," ujarnya bertekad.
Tuntaskan Mimpi
OLIVER Glasner masih seperti bermimpi timnya, Eintracht Frankfurt bisa berlaga di final Liga Europa kontra Glasgow Rangers di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan, Sevilla, Kamis (19/5) dini hari nanti.
Pelatih asal Austria berusia 47 tahun ini baru melatih tim berjuluk "Die Adler" pada musim panas lalu. Dan dia sebenarnya tak berharap terlalu banyak setelah performa buruk timnya di Bundesliga.
Klub yang bermarkas di Frankfurt, kota terbesar kelima di Jerman, hanya menempati urutan ke-11 di Bundesliga. Mereka gagal memenangkan satu pun dari delapan pertandingan terakhir di liga. Sebuah rapor yang sama sekali tak menjanjikan.
Namun, anehnya, Frankfurt seperti menjelma jadi tim lain yang jauh lebih perkasa saat mentas di Liga Europa. Tak tanggung-tanggung, mereka menyingkirkan dua favorit juara, Barcelona, dan West Ham dalam perjalanan ke final. Tim kuat dari Spanyol, Real Betis juga didepak oleh mereka di babak 16 besar.
Pasukan Die Adler didukung lebih dari 30 ribu fan ketika mengunjungi Spanyol untuk menghadapi Barcelona di babak perempat final. Dan mereka akan menikmati dukungan serupa di Sevilla.
"Dukungan mereka benar-benar menjadi amunisi tambahan bagi kami," kata Glasner.
Mereka akan bersaing dengan armada pendukung Glasgow Rangers, yang akan melakukan perjalanan dalam jumlah ribuan untuk mendukung tim mereka di final Eropa pertama mereka sejak 2008.