Milan Otw Juara, Musim Ini Raup Rp 678 M, Ini 6 Momen Penentuan Scudetto di Laga Terakhir Serie A
Milan yang tinggal selangkah lagi menjadi Juara Serie A musim ini, cuma butuh seri di laga terakhir, mengalami lonjakan pemasukan.
Penulis: Hasiolan Eko P Gultom
Milan Otw Juara, Musim Ini Raup Rp 678 M, Ini 6 Momen Penentuan Scudetto di Laga Terakhir Serie A
TRIBUNNEWS.COM - Penampilan apik AC Milan musim 2021/2022 berbanding lurus dengan pemasukan bagi klub.
Milan yang otw (on the way), tinggal selangkah lagi menjadi Juara Serie A musim ini, cuma butuh seri di laga terakhir, mengalami lonjakan pemasukan.
Dari laporan MilanNews.it, Rossoneri musim ini memperoleh penghasilan yang naik signifikan dibanding musim-musim sebelumnya, bahkan saat sebelum pandemi Covid-19 terjadi.
Laporan itu merinci jumlah pemasukan Milan lewat kehadiran penonton di Stadion San Siro selama musim 2021/2022.
Baca juga: Berita Milan, Investcorp Mundur, RedBird Siap Rp 20 T, Calon Baru Pernah Selamatkan Liverpool
Baca juga: Berita Milan, Tanda-Tanda Brahim Diaz Ditendang, Masuk Grup Berat Liga Champions Kalau Gagal Juara
Milan telah memainkan sebanyak 24 pertandingan di San Siro dalam tiga ajang berbeda dengan total penonton sebanyak 1.034.785 orang.
Dari jumlah penonton itu, Milan meraup penghasilan sebesar 43.801.881 euro atau lebih dari Rp 678,3 miliar.
Angka itu tercatat lebih tinggi sebesar 6 juta euro ketimbang pemasukan Milan pada musim 2018-2019, musim sebelum pandemi.
Berikut rincian pemasukan Milan dari sisi kehadiran penonton di tiga ajang berbeda pada musim 2021/2022:
Baca juga: Berita Milan, Duet Mastermind Berlanjut, Josip Brekalo Opsi Trequartista Pengganti Messias
Serie A:
Total fans : 836.293 penonton
Total revenue: 25.943.938 euro
Liga Champions:
Total fans: 131.286 penonton
Total revenue: 10.180.911 euro
Coppa Italia:
Total fans: 67.206 penonton
Total revenue: 3.519.799 euro
Baca juga: Milan Lawan Inter Berburu Scudetto: Down to The Wire, Rossoneri Cuma Butuh Hasil Seri
Enam Momen Perburuan Scudetto Hingga Laga Terakhir
Baca juga: Berita Milan, Investcorp Mundur, RedBird Siap Rp 20 T, Calon Baru Pernah Selamatkan Liverpool
AC Milan dan Inter Milan berlomba menuju scudetto, di mana sang juara Liga Italia musim ini bakal ditentukan di pekan terakhir.
AC Milan berada dalam trek bagus guna mengamankan gelar Liga Italia 2021-2022.
I Rossoneri unggul dua angka atas Inter Milan di puncak klasemen.
Zlatan Ibrahimovic dkk meraup 83 poin, sedangkan Inter 81.
Sekadar hasil seri pun cukup untuk memastikan scudetto datang ke kubu Merah-Hitam.
Baca juga: Milan Lawan Inter Berburu Scudetto: Down to The Wire, Rossoneri Cuma Butuh Hasil Seri
Minggu (22/5/2022), AC Milan bertamu ke markas Sassuolo, sedangkan I Nerazzurri menjamu Sampdoria di San Siro dalam waktu bersamaan.
Kalaupun perolehan poin kedua tim di klasemen akhir sama, Milan bakal keluar sebagai juara karena unggul head-to-head atas tetangganya.
Musim ini hanya satu dari 28 kesempatan, di mana gelar Liga Italia ditentukan oleh drama di pekan terakhir.
Apabila dikerucutkan sejak era tiga angka diperkenalkan mulai 1994-1995, sudah enam kali penentuan scudetto terjadi di giornata pemungkas.
Sederet kejadian itu pun pernah melibatkan AC Milan dan Inter Milan.
Namun, uniknya baru musim ini kedua klub Kota Mode bersaing langsung sampai pekan terakhir demi titel Liga Italia. Berikut ini perinciannya.
1998-1999
Posisi pekan 33: AC Milan 67 poin, Lazio 66
Pekan 34: AC Milan 70, Lazio 69
Rossoneri mempertahankan keunggulan 1 angka di atas Lazio pada akhir musim.
Kemenangan Lazio atas Parma jadi sia-sia karena Milan di pekan terakhir juga menang 2-1 atas Perugia.
1999-2000
Pekan 33: Juventus 71, Lazio 69
Pekan 34: Lazio 72, Juventus 71
Juventus tersalip dramatis di pekan terakhir gara-gara kalah dari Perugia 0-1, sedangkan Lazio menggilas Reggina 3-0.
Sama nasib dengan Lazio 22 tahun silam, seperti itulah satu-satunya skenario yang bisa memberi Inter Milan scudetto musim ini.
Hal menarik, salah satu gol Lazio kala itu dibukukan Simone Inzaghi, tak lain pelatih Inter sekarang.
2000-2001
Pekan 33: AS Roma 72, Juventus 70
Pekan 34: AS Roma 75, Juventus 73
Francesco Totti dkk memberi gelar Liga Italia terakhir untuk AS Roma setelah mengalahkan Parma 3-1.
Di pihak lain, keberhasilan Juventus menekuk Atalanta tetap sebatas menghasilkan posisi runner-up.
2001-2002
Pekan 33: Inter Milan 69, Juventus 68, AS Roma 67
Pekan 34: Juventus 71, AS Roma 70, Inter Milan 69
Tanggal 5 Mei 2002, salah satu hari terburuk dalam sejarah Inter Milan, di mana mereka membuang kans paling besar untuk juara.
Tak cuma terpeleset dari puncak klasemen di pekan terakhir, Ronaldo dkk tergelincir ke peringkat 3 disalip Juventus dan Roma.
Persaingan memang sengit karena ada tiga tim berlomba meraih scudetto.
Di pekan ke-33, Inter Milan unggul masing-masing 1 dan 2 angka saja atas Juve dan Roma.
Neraka bagi Nerazzurri terjadi di laga terakhir saat Inter dihajar Lazio 2-4 walau sempat unggul 2-1.
Sedangkan Roma (1-0 vs Torino) dan Juve (2-0 vs Udinese) sama-sama menang atas lawan masing-masing.
2007-2008
Pekan 37: Inter Milan 82, AS Roma 81
Pekan 38: Inter Milan 85, AS Roma 82
Momen pekan pemungkas kali ini menghapus trauma 5 Mei bagi Inter.
Mereka sukses memperlebar keunggulan atas Roma, dari 1 poin saja menjadi 3 di akhir musim.
Itu berkat kemenangan Inter atas Parma, sedangkan I Lupi cuma seri di Catania.
2009-2010
Pekan 37: Inter Milan 79, AS Roma 77
Pekan 38: Inter Milan 82, AS Roma 80
Gol tunggal Diego Milito di kandang Siena memastikan scudetto buat Inter Milan di pekan 38, sekaligus membuat kemenangan Roma atas Chievo tak bermakna.
Trofi Serie A musim itu mengawali rentetan trigelar Nerazzurri, sebelum Milito juga cetak gol di final Coppa Italia serta Liga Champions. (oln/*/BeriBagja/BolaSport)