Makin Moncer Mo Salah, Makin Abu-abu Pula Kontaknya di Liverpool, The Reds Siapkan Opsi Cerdas
The Reds pun diam-diam telah membidik pengganti Mohamed Salah jika sewaktu-waktu sang pemain memilih untuk hengkang ke tim lain.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNNEWS.COM - Cemerlangnya penampilan Mohamed Salah memang membuat Liverpool makin superior dan membantu The Reds untuk meraih trofi.
Meski gagal memberi trofi Liga Inggris, dua trofi domestik, FA Cup dan Carabao Cup sukses disumbangkan Mo Salah untuk Liverpool.
Salah juga memiliki kans besar untuk memberi trofi Liga Champions bagi Liverpool jika mampu mengalahkan Real Madrid di partai final.
Dan yang paling istimewa, pemain asal Mesir itu berhasil menyabet dua trofi individu Liga Inggris sekaligus.
Adalah gelar top skor dan top assist sukses diboyong Mohamed Salah di musim ini.
Jelas torehan mentereng pemain asal Mesir itu membuat Liverpool semakin bertaji, namun juga mengakibatkan mahalnya harga kontrak yang diminta sang pemain.
Kontrak Mohamed Salah hanya tersisa satu tahun lagi bersama Liverpool. Namun hingga saat ini tak ada kesepakatan perpanjangan kontrak antar kedua belah pihak.
Mo Salah yang terus menunjukkan performa gemilang bersama Liverpool musim ini membuat dirinya sedikit jual mahal dengan berharap kenaikan gaji yang tak sedikit.
Kontrak sang pemain yang akan berakhir pada 2023 membuat Liverpool terus melakukan negosiasi.
Namun hingga saat ini, belum ada kata sepakat antara pihak Salah dan The Reds.
Mohamed Salah sejauh ini memiliki gaji sebesar 200.000 Poundsterling per pekan bersama Liverpool.
Dilansir Si.com, pria asal Mesir itu meminta gaji dua kali lipat dari yang ia dapat sekarang, atau sebesar 400.000 Poundsterling per pekan.
Nominal tersebut memang sepadan dengan kontribusi yang beri untuk Liverpool.
Namun, pihak The Reds akan berpikir dua kali untuk membayar Salah sebanyak itu.
Terlebih saat ini Liverpool berada di posisi kedua setelah Manchester City terkait pengeluaran terbanyak untuk gaji pemain.
Apalagi, dengan usia Mohamed Salah yang menginjak 30 tahun pada bulan Juni mendatang, membuat The Reds begitu berhati-hati untuk memberi nilai kontrak yang fantastis pada sang pemain.
Menjual Salah dengan harga selangit, lalu mendatangkan pemain lain dengan usia yang lebih muda dapat menjadi opsi bagi Liverpool untuk melakukan investasi.
Ya, The Reds pun diam-diam telah membidik pengganti Mohamed Salah jika sewaktu-waktu sang pemain memilih untuk hengkang ke tim lain.
Sejak tahun lalu, dilansir Liverpool Echo, agen Raphinha mengonfirmasi bahwa ada ketertarikan Liverpool untuk kliennya tersebut meskipun belum ada pendekatan secara resmi.
Penampilan Raphinha memang mengesankan, bersama Leeds ia menjadi kunci dalam permainan menyerang Bielsa.
Didatangkan pada bulan Oktober 2020, Raphinha menjalani debutnya saat The Whites ditantang Wolverhampton Wanderers pada pekan kelima Liga primer Inggris 2020/2021.
Dan di pekan yang kesembilan, pemain berusia 24 tahun tersebut mendapatkan kesempatan untuk bermain sejak menit awal menghadapi Arsenal.
Meskipun harus menyerah dengan skor 4-2 menghadapi tim asal London itu, Raphinha berhasil tampil impresif, sejak pertandingan tersebut, Raphinha dipercaya untuk tampil reguler bersama Leeds United.
Pelatih The Whites saat itu, Marcelo Bielsa biasa memasang Raphinha sebagai winger kanan Leeds United, dengan skema menyerang 4-3-3 miliknya.
Sang winger mampu dengan cepat menyesuaikan diri dengan sistem Bielsa yang menuntut para wingernya untuk aktif melakukan pressing dan melakukan serangan dengan cepat.
Hadirnya Raphinha di sisi kanan penyerangan Leeds menjadi momok menakutkan untuk barisan pertahanan tim lawan, pergerakannya begitu cepat, kemampuan dribelnya juga begitu mumpuni.
Dilansir Fbref, dribbles completed Raphinha berada di angka 2.65 per pertandingan, paling mencolok dari winger The Whites lainnya.
Diberi peran sebagai inverted winger juga membuat Raphinha lebih berbahaya di sepertiga akhir serangan Leeds United.
Ia sering melakukan cut inside untuk menciptakan peluang bagi dirinya sendiri ataupun rekannya.
Jumlah sentuhannya di dalam kotak penalti berada di angka 5.13 per pertandingan, dengan total melakukan shoot di angka 2.89 per pertandingan. Tertinggi diantara pemain Leeds Lainnya.
Selain itu, Raphinha memiliki kapabilitas untuk merangsek ke kotak penalti lawan dan mencetak gol.
Gol keduanya untuk Brasil ke gawang Uruguay pada (15/10/2021) merupakan contoh nyatanya, menyambut umpan dari Neymar di sisi kiri, ia merangsek ke kotak penalti lawan dan berhasil mencetak gol dengan dingin lewat sontekan kaki kirinya.
Tak hanya itu, kemampuan tembakan jarak jauhnya pun kerap menghasilkan peluang berbahaya.
Raphinha tak ragu mencoba tembakan jarak jauh, sebagaimana yang ia tunjukkan pada permainan di Leeds musim lalu, saat menghadapi West Brom pada (29/12/2020).
Melakuan atribusi utamanya (cut inside) dari sisi kanan penyerangan The Whites, Raphinha memiliki ruang tembak dari luar kotak penalti.
Dengan spektakuler, pemain berpostur 176 cm tersebut melakukan tendangan plesing kaki kiri yang menghujam pojok kiri gawang West Brom.
Permainan impresifnya tersebut membuat Jurgen Klopp dan Liverpool begitu terkesan, ia dirasa cocok untuk mengisi sisi tepi penyerangan The Reds.
Ia bisa menjadi solusi dari masalah kedalaman skuat Liverpool di lini depan, sejauh ini, selain Mo Salah dan Sadio Mane, hanya Diogo Jota dan Luis Diaz yang mampu mengisi peran winger dengan mumpuni.
Divock Origi dan Takumi Minamino masih tampil angin-anginan, sedangkan Chamberlain yang biasa dipaksa bermain di posisi sayap juga tak menunjukkan kontribusi yang apik.
Ya, Raphinha adalah jawaban dari masalah kedalaman skuat Liverpool. Dia istimewa.
Atribusi Raphinha bukan hanya dalam menyerang, tapi juga bertahan, pemain asal Brasil tersebut memiliki etos kerja yang luar biasa, ia begitu sibuk melakukan pressing dan membantu pertahanan Leeds di sisi kanan.
Rasio pressures Raphinha berada di angka 14.2 per pertandingan, menjadi yang paling mencolok dari penyerang Leeds lainnya.
Catatan clearances Raphinha ada di angka 1.32 per pertandingan, blocks di angka 1.33 dan Interceptions di angka 2.0 per pertandingannya.
Statistik bertahan yang begitu mengesankan untuk pemain yang berposisi sebagai penyerang.
Lagi-lagi hal tersebut sangatlah cocok untuk skema yang dimainkan Klopp di Liverpool.
Permainan gegenpressing yang menjadi ciri khas Klopp akan sangat terbantu dengan kemampuan bertahan Raphinha.
Kemampuan Raphinha dalam merebut bola dapat dijadikan senjata untuk Klopp memulai serangan dari pertahanan lawan.
Kebanyakan gol Liverpool memang hasil dari skema pressing tinggi ke arah pertahanan lawan.
Dan yang menjadi perebut bola pertama adalah seorang pemain depan.
Dengan mampu merebut bola dari pemain bertahan atau tengah lawan, pemain depan Liverpool dapat langsung masuk ke kotak penalti dengan kecepatannya, lalu mencetak gol.
Sebenarnya, Liverpool telah lama mengincar tanda tangan Raphinha.
Dilansir Independent, The Reds mulai mengikuti permainan Raphinha setelah penampilan cemerlang sang pemain di turnamen Copa Sao Paulo U-20 pada tahun 2016 silam.
Namun, Liverpool telah lebih dulu merekrut deretan winger lain seperti Sadio Mane dan Mohamed Salah, nama Raphinha pun tak dimasukkan ke dalam daftar belanja.
Berkat penampilan mentereng sang pemain bersama Leeds United dan Timnas Brasil, membuat The Reds kembali mengincar Raphinha, atributnya dirasa cocok untuk menambah amunisi lini depan Liverpool dan pengganti sepadan Mohamed Salah.
(Tribunnews.com/Deivor)