Rekayasa Strategi Liverpool Bungkam Jebakan Real Madrid di Final Liga Champions
Empat rekayasa Strategi Liverpool untuk hentikan pergerakan permainan Real Madrid di final Liga Champions, Minggu (29/5/2022).
Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNNEWS.COM - Sulit membayangkan bagaimana Real Madrid bisa lolos ke final Liga Champions karena berhasil mengalahkan PSG, Chelsea, dan Manchester City.
Real Madrid bahkan tertinggal dua kali di laga tandang atas PSG dan Manchester City, tetapi Los Blancos mampu menunjukkan kualitasnya.
Tak ada yang lebih baik dari kombinasi takdir, nasib baik, dan olah kemampuan dari individu pemain Real Madrid, menurut Telegraph.
Sementara Liverpool main dalam tensi yang berbeda, dominan, tinggi, hingga jangkauan serangan yang lebih luas.
Baca juga: Prediksi Liverpool vs Real Madrid Final Liga Champions, Carney: Luis Diaz Harus Starter Klopp!
Liverpool wajib waspada dengan strategi Real Madrid yang dikomandoi Carlo Ancelotti.
Pelatih kawakan asal Italia itu punya segudang pengalaman, bukan tidak mungkin tangguhnya mental pemain Los Blancos dari racikan pelatih berjuluk Don Carlo itu.
Bila berkaca dari tiga pertandingan Real Madrid di fase gugur Liga Champions menghadapi tim papan atas Eropa di atas, ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh Jurgen Klopp, di antaranya:
Jangan Biarkan Vinicius Junior Bebas
Sisi sayap kanan bagi Liverpool dan kiri bagi Real Madrid bakal menjadi sorotan yang menarik.
Intensitas kedua tim begitu besar di pos tersebut, bagaimana Liverpool mengandalkan Alexander-Arnold.
Sementara Real Madrid punya Vinicius Junior.
Ini yang harus diantisipasi Klopp, Arnold begitu leluasa bergerak ke depan untuk menciptakan ruang dan menambah kekuatan serangan The Reds.
Ia kerap meninggalkan posnya terlalu jauh karena berada di depan.
Tapi, kecepatan Arnold bisa diandalkan.
Baca juga: Final Liga Champions - Mr Champions Milik Real Madrid Punya Kenangan di Rumah Liverpool
Masalahnya bukan hanya ruang kosong yang ditinggalkan Arnold, harus ada satu pemain lagi yang bisa menghandle ketika ruang tersebut dieksploitasi Vinicius Junior.
Apalagi pemain asal Brasil itu punya kecepatan, drible bola yang bagus, serta akurasi tembakan dan umpan yang tepat.
Jordan Hernderson, pemain yang berada paling dekat dengan Arnold sebelum sepertiga pertahanan mereka harus bisa menekan Vinicius terlebih dahulu.
Rekayasa lainnya adalah Jurgen Klopp membangun serangan dari sisi sayap yang berbeda, yakni sisi kiri.
Hal itu bertujuan untuk menjauhkan bola dan membuat sulit Vinicius Junior.
Filter Benzema Lewat Fabinho
Tidak ada yang tahu pasti, apakah Fabinho bakal dimainkan Jurgen Klopp pada laga final Liga Champions nanti.
Pasalnya, pemain asal Brasil itu telah absen di tiga pertandingan terkahir The Reds karena cedera hamstring.
Jika diturunkan, Fabinho punya tugas berat karena harus mengadang Karim Benzema sebelum merangsak ke pertahanan yang dikawal Virgil van Dijk dengan Ibrahima Konate.
Benzema yang merupakan top skor sementara Liga Champions musim ini dengan koleksi 15 gol tidak hanya ancaman di kotak penalti lawan, dia juga penghubung yang baik untuk rekannya.
Dia juga bisa menyebabkan lawan melakukan pelanggaran untuk menghentikan pergerakannya.
Ruang eksploitasi yang dimainkan Benzema saat melawan Chelsea menunjukkan dominasi di ruang tengah, baik di sisi kiri dan kanan.
Sangat penting kehadiran Fabinho pada pertandingan ini untuk memblok Benzema dan gelandang Real Madrid yang bisa menyebabkan masalah lainnya untuk menemukan posisi striker mereka.
Satu pemain di depan, dan di belakang adalah pendekatan yang mungkin untuk menghentikannya.
Pancing Casemiro dengan Mane
Peran Sadio Mane sejak kehadiran Luis Diaz dalam skuat The Reds mengalami perubahan.
Ia yang biasanya bergerak di sisi sayap kiri bermain lebih lebar di area tengah, sebagai pembuka ruang atau yang menciptakan peluang.
Peran yang sebelumnya dimainkan Roberto Firminho dengan kelihaiannya yang tak kalah ketika menggocek bola, melewati lawan dan mencetak gol.
Inilah yang bisa dimanfaatkan Jurgen Klopp untuk menarik pemain tengah Real Madrid, khususnya Casemiro.
Gelandang bertahan asal Brasil itu telah melakukan 17 pelanggaran di Liga Champions musim ini.
Tapi menariknya, dia hanya mengoleksi tiga kartu kuning.
sebuah intriks dan kelihaian yang jeli untuk mengelabui si pengadil pertandingan.
Mane bisa menguasai bola dan memancing Casemiro untuk membuat pelanggaran.
Bila itu terjadi di dekat kotak penalti dan dalam kotak 12 pass tentu bakal menjadi keuntungan bagi Liverpool.
Kekuatan Pemain Muda Real Madrid
Tidak dipungkiri, gelandang Real Madrid seperti Toni Kroos, Luka Modric, dan Casemiro adalah satu kesatuan yang solid dalam beberapa musim terakhir.
Perannya di atas lapangan hampir mustahil untuk dihindari sejak menit pertama.
Tapi, dengan berjalannya waktu, usia berbicara, paruh kedua pemain tersebut bakal dirotasi dengan kekuatan baru yang tak kalah gemilang musim ini.
Carlo Ancelotti punya Valverde, Camavinga, hingga Rodrygo yang siap memberikan tekanan baru dan membuat perubahan.
Rodrygo contohnya, ia dijuluki Mr Champions menurut laporan BBC karena perannya yang menentukan di laga Real Madrid musim ini.
Khususnya ketika tampil di Liga Champions.
Oleh karena itu, persaingan sengit di lini tengah bakal terjadi jika Klopp punya Thiago dan Fabinho yang bisa dimainkan sejak menit pertama.
Namun, bila gagal, Klopp masih punya Naby Keita, Chamberlain, Minamino, hingga Elliot.
(Tribunnews.com/Sina)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.