Sorotan Timnas Indonesia: 4 Pemain Elite Tak Dipanggil STY, Penggawa Persib & Bali Paling Elok
Dari posisi bek hingga penyerang, pemain muda ini sebenarnya cukup layak untuk masuk ke dalam 29 pemain yang akan tampil melawan Bangladesh.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
![Sorotan Timnas Indonesia: 4 Pemain Elite Tak Dipanggil STY, Penggawa Persib & Bali Paling Elok](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/luapan-kegembiraan-striker-bali-united-ilija-spasojevic-usai-mencetak-gol.jpg)
TRIBUNNEWS.COM - Shin Tae-yong telah memanggil 29 pemain untuk memperkuat Timnas Indonesia dalam laga uji coba melawan Bangladesh pada 1 Juni 2022 besok.
Juru taktik asal Korea Selatan itu memanggil barisan wajah baru dalam skuad yang ia pilih.
Nama-nama yang mampu tampil mentereng di BRI Liga 1 musim 2021/2022 seperti Stefano Lilipaly, Dimas Drajad, hingga Koko Ari ia masukkan ke dalam skuad pilihannya.
![Pelatih Timnas U-23 Indonesia Shin Tae-yong terlihat tak puas saat menginspeksi lapangan Stadion Bai Bang di Vietnam (6/5/2022).](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/pelatih-timnas-u-23-indonesia-shin-tae-yong-terlihat-tak-puas.jpg)
Baca juga: Sorotan Liga 1: Mengapa Jarang Ada One Man Club & Kontrak Jangka Panjang di Klub Indonesia?
Baca juga: Sorotan Liga Italia: Poros Baru AC Milan & Monza, Rekan Bisnis Anyar Rossoneri Musim Depan
Namun, dari sederet nama mentereng yang dipanggil Shin Tae-yong ada beberapa pemain yang penampilannya cukup mengesankan di BRI Liga 1 musim ini namun luput dari perhatian pria asal Korea Selatan itu.
Dari posisi bek hingga penyerang, pemain muda ini sebenarnya cukup layak untuk masuk ke dalam 29 pemain yang akan tampil melawan Bangladesh.
1. Taufik Hidayat, Striker (Persija Jakarta)
![Selebrasi striker Persija Jakarta, Taufik Hidayat setelah mencetak gol ke gawang Persib Bandung dalam lanjutan leg 1 Final Piala Menpora 2021 di Stadion Maguwoharjo, Kamis (22/4/2021).](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/selebrasi-taufik-hidayat-setelah-mencetak-gol-ke-gawang-persib-bandung.jpg)
Taufik Hidayat adalah striker muda yang membuat penyerang sekalber Marco Simic duduk manis di bangku cadangan Persija Jakarta.
Pemain berusia 22 tahun itu tampil sebanyak 28 laga dan mampu menyumbangkan 3 gol serta 3 asisst untuk Persija di BRI Liga 1 musim ini.
Penampilan apik yang ditunjukkan Taufik Hidayat sebenarnya menjawab kerinduan Timnas Indonesia dengan striker murni yang memiliki ketajaman.
Praktis, setelah ditinggal pensiun Bambang Pamungkas dan menuanya Boaz Salossa tak ada striker berkualitas yang hadir di skuat Timnas Indonesia.
Nama Taufik Hidayat pun sempat mencuat ke permukaan setelah berhasil mencetak gol demi gol bagi Persija.
Posturnya yang kekar dan memiliki tinggi badan mencapai 179cm membuat dirinya digadang-gadang sebagai stiker masa depan Timnas Indonesia.
Namun, Shin Tae-yong memiliki pilihan lain terkait seleranya dengan stiker murni di depan.
Nama striker mobile seperti Hanis Saghara dan Irfan Juhari lebih dipilih untuk mengii pos penyerang Timnas Indonesia.
Berkaca dari gelaran Piala AFF lalu, Tae-yong memang lebih menyukai striker dengan mobilitas, dan kreativitas tinggi yang mampu membuka ruang untuk lini sayap Timnas Indonesia.
Sedangkan Taufik Hidayat adalah tipikal target man yang membutuhkan pelayanan dari lini kedua untuk mencetak gol.
Striker bertipikal seperti Hanis dan Irfan jauhari yang stylish dan memiliki kecepatan lebih dibutuhkan Shin Tae-yong guna memaksimalkan skema yang ia usung.
2. Brian Fatari, Bek Tengah (Persipura Jayapura)
![Skuad Persipura Jayapura harus terdegradasi ke Liga 2 pada musim 2022.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/skuad-persipura-jayapura-harus-terdegradasi.jpg)
Skuad Persipura Jayapura harus terdegradasi ke Liga 2 pada musim 2022. (ligaindonesiabaru.com)
Pemain berusia 22 tahun ini tampil reguler mengawal pertahanan Persipura Jayapura.
Dari 36 pertandingan yang diselesaikan di BRI Liga 1, Braif Fatari tampil sebanyak 24 kali.
Bisa dibilang kakak kandung dari Braif Fatari ini merupakan salah satu kunci dari performa apik Persipura di penghujung Liga.
Meski harus terdegradasi, Mutiara Hitam mampu tampil apik di akhir-akhir liga dengan menorehkan 8 kemenangan dan 2 hasil imbang.
Braif yang bermain sebagai bek tengah mampu menghasilkan rasa nyaman untuk pertahanan Persipura.
Postur tubuh Braif yang mencapai 184 cm mampu bersaingan di duel udara melawan striker-striker asing BRI Liga 1.
Ia juga memiliki ketenangan untuk mengambil keputusan untuk kapan harus melakukan tekel atau mendelay pergerakan lawan.
Pelatih Persipura, Alfredo Vera pun tak segan untuk menjadikannya sebagai palang pintu utama Mutiara Hitam menggantikan sang pemain asing, Henrique Marcelino Motta.
Namun, penampilan apik yang ditunjukkan pemain kelahiran Manado tersebut tak cukup untuk membuat Shin Tae-yong terkesan.
Nama Brian Fatari kalah dengan bek tengah mentereng lainnya seperti Alfeandra Dewangga, Elkan Baggott, hingga bek tangguh Persebaya, Rizky Ridho.
3. Beckham Putra, Gelandang (Persib Bandung)
![Aksi Beckham Putra bersama Persib Bandung dalam pertandingan perdana Piala Menpora 2021 fase grup D menghadapi Bali United.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/aksi-beckham-putra-bersama-persib-bandung.jpg)
Beckham Putra adalah gelandang serang Persib Bandung yang memiliki visi bermain dan mobilitas tinggi.
Pemain berusia 20 tahun tersebut mengisi pos nomor 10 yang lebih sering bergerak di area kotak penalti, perannya yang begitu ke depan di-back up oleh dua gelandang pengangkut air maung bandung Marck Klok dan Dedi Kusnandar.
Mengubang sistem 4-4-2 menjadi 4-2-3-1 memang mengharuskan Robert mencadangkan salah satu dari dua striker mahal miliknya, namun itu membuat serangan Persib Bandung menjadi lebih rancak.
Bermainnya Beckham di posisi nomor 10 membuat serangan Persib Bandung menjadi lebih berbahaya di sepertiga akhir.
Beckham adalah jawaban ketika Robert menginginkan kreativitas di lini tengah dan menghadirkan peluang di area kotak penalti.
Bisa dikatakan ia adalah pemain nomor 10 murni yang tak cocok ketika dimainkan lebih melebar untuk menjadi seorang winger, dan Robert pun mulai menyadari hal tersebut.
Kualitas passing dan visi bermain Beckham membuat serangan-serangan Persib Bandung menjanjikan, ia juga bisa menyelesaikan peluang dengan apik.
Dua golnya ke gawang Persipura Jayapura adalah contoh nyatanya.
Gol pertama yang ia sarangkan di menit 46' berasal dari visi bermain dan kecerdasannya membaca situasi permainan.
Sebelum Febri Haryadi melakukan crossing, Beckham berlari dari tengah menuju kotak penalti untuk berdiri tepat di belakang David da Silva.
Tak egois, striker asal Brasil itu melakukan umpan cut back kepada Beckham, dengan keras ia melakukan shooting kaki kanan yang menghujam gawang Persipura.
Bergeraknya Beckham secara tiba-tiba dari lini tengah ke kotak penalti membuat ia lolos dari penjagaan para pemain belakang Mutiara Hitam.
Kecerdasannya dalam menafsirkan ruang menjadi kunci untuk gol yang membuat namanya mampu tercatatat di papan skor di pertandingan tersebut.
Gol kedua yang ia sarangkan ke gawang Persipura lagi-lagi juga berasal dari pergerakannya yang muncul dari lini kedua.
Saat Frets Butuan melakukan gerakan individu, Beckham tak buru-buru untuk masuk ke kotak penalti untuk meminta bola.
Ia menunggu momen dan waktu yang tepat untuk mencari celah pertahanan Persipura yang terlena dengan aksi dribel seorang Frets Butuan.
Barulah ketika winger lincah Maung Bandung itu melakukan shooting dan mengenai pemain belakang Persipura, Beckham datang dari lini kedua dan langsung melakukan sontekan keras yang tak bisa dibendung Fitrul Rustapa.
Menafsirkan ruang, melakuakn fenetrasi, dan mencetak gol adalah atribut spesial yang dimiliki Beckham Putra dan membuat Persib Bandung tampik apik.
Bermainnya Beckham di posisi nomor 10 terbukti membuat Maung Bandung mampu memenangkan pertandingan dengan defisit 3 gol untuk yang pertama kalinya di putaran kedua musim ini.
Sebelumnya, 5 dari 7 pertandingan yang dimenangkan Persib Bandung di BRI Liga 1 pada putaran kedua, mereka hanya mampu unggul dengan defisit 1 gol saja.
Namun, Shin Tae-yong memiliki pilihan lain untuk mengisi plot gelandang Timnas Indonesia.
Beckham kalah bersaing dengan gelandang lainnya yang juga mampu menujukkan penampilan mentereng.
Nama-nama seperti Marselino Ferdinan, Rachmat Irianto, hingga Sahrian Abimanyu lebih dipilih Shin Tae-yong untuk menjadi tumpuan lini tengah Timnas.
4. Ilija Spasojevic, striker (Bali United)
![Selebrasi penyerang Bali United, Ilija Spasojevic usai membobol gawang Madura United dalam lanjutan pekan 32 BRI Liga 1 2021 di Stadion Kompyang Sujana, Senin (21/3/2022) malam WIB.](https://cdn-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/selebrasi-penyerang-bali-united-ilija-spasojevic-usai-membobol-gawang-madura-united.jpg)
Stiker yang dinaturalisasi oleh Indonesia di tahun 2017 itu punya catatan konsisten di Liga Indonesia setiap tahunnya.
Striker milik Bali United tersebut mengemas 16 gol dari 31 penampilan di Liga 1 2019.
Penampilan moncernya untuk Bali sama seperti ketika membela Bhayangkara FC. Ia berhasil mencetak 13 gol padahal baru bergabung di putaran kedua.
Spaso memiliki insting mencetak gol yang tinggi, penamapatan posisinya begitu baik, ia selalu bisa berada di posisi yang tepat untuk menyambut umpan dari rekannya.
Ditopang oleh Privat Mbarga dan eks gelandang serang Timnas Indonesia, Stefano Lilipaly di Bali United, ia sukses menyumbangkan 23 gol di musim ini dan menyabet gelar top skor.
meskipun sudah berusia 34 tahun, Spaso tak kehilangan sentuhan magisnya.
Ia memiliki atribusi yang lengkap sebagai target man, kemampuan kaki kiri dan kanan sama baiknya, dual udara juga begitu mumpuni, ia juga masih memiliki stamina yang prima.
(Tribunnews.com/Deivor)