Tiga Aksi Kontroversial Ralf Rangnick yang Dituding Jadi Biang Kerok Kehancuran Man United
Ralf Rangnick mewarnai masa kepelatihan lima bulan di Manchester United dengan ucapan penuh kontroversi.
Editor: Hasiolan Eko P Gultom
Tiga Aksi Kontroversial Ralf Rangnick yang Dituding Jadi Biang Kerok Kehancuran Man United
TRIBUNNEWS.COM - Peforma buruk Manchester United musim lalu dinilai tak lepas dari aksi kontroversial mantan pelatih interim Manchester United, Ralf Rangnick.
Rangnick, dicurigai menghancurkan klub dari dalam karena tiga kontroversi yang ia buat.
Ralf Rangnick mewarnai masa kepelatihan lima bulan di Manchester United dengan ucapan penuh kontroversi.
Baca juga: Berita Man United, Darwin Nunez Merapat, Ronaldo Mengamuk Soal Fasilitas Latihan
Baca juga: Berita Liverpool, 3 Kandidat Pengganti Sadio Mane, The Reds Buru Top Scorer Liga Inggris
Sesi jumpa pers kerap diisi Ralf Rangnick dengan komentarnya yang kelewat jujur tentang kondisi tim.
Komentar Ralf Rangnick membuatnya berjarak dengan para pemain dan bahkan tidak dipercaya oleh petinggi klub.
Baca juga: Godaan Man City Bikin Milan Tak Yakin Pertahankan Rafael Leao, Enzo Fernandez Prioritaskan Rossoneri
Kini Rangnick sudah sepenuhnya melepaskan diri dari ikatan dengan Manchester United.
Rangnick memutuskan meninggalkan jabatannya sebagai konsultan di Man United yang seharusnya berlangsung hingga 2024.
Hubungan dengan Manchester United boleh saja sudah berakhir, tetapi Rangnick dan kontroversinya terus diingat.
Berikut tiga kontroversi yang pernah dibuat Rangnick di Man United seperti dilansir BolaSport.com dari Mirror:
Baca juga: Berita Milan, Lima Pemain Potensial Pindah ke AC Milan KW, Galliani Menangis seperti Anak Sapi
1. Silang pendapat dengan Martial, Lingard, dan Pogba
Baca juga: Berita Man United, Darwin Nunez Merapat, Ronaldo Mengamuk Soal Fasilitas Latihan
Tidak hanya satu, tetapi ada setidaknya tiga pemain yang sempat bermasalah dengan gaya kepelatihan Rangnick.
Sebelum dipinjamkan ke Sevilla, Anthony Martial sempat tidak dimasukkan Rangnick ke dalam skuad Man United untuk laga melawan Aston Villa.
Ralf Rangnick menyebut Martial enggan dibawa, tetapi sang striker langsung membantah lewat akun media sosial.
Setelah Martial, ada Jesse Lingard juga sempat memiliki permasalahan serupa.
Dalam sesi jumpa pers, Rangnick mengabarkan bahwa Lingard tidak bermain karena memilih untuk cuti.
Lingard pun langsung membantah dan menegaskan bahwa jika dipanggil, ia siap untuk tampil.
Yang terbaru, Rangnick juga memiliki masalah dengan Pogba menjelang akhir musim.
Cedera betis membuat Pogba absen panjang dan Rangnick menyatakan musimnya telah usai.
Pogba lalu angkat bicara bahwa ia masih berusaha agar bisa pulih dan membela Man United di partai terakhir meski akhirnya gagal terlaksana.
Baca juga: Berita Milan, Calon Tandem Tonali Diendus Penemu Mbappe, Plan B Rossoneri Buat SItuasi Romagnoli
2. Ambisi yang minim
Salah satu komentar kontroversial Rangnick adalah saat ia menyatakan ambisi minim klubnya.
"Saat ini, kami hanya perlu finis di urutan keempat. Inilah kemauan kami," ucap Ralf Rangnick.
Man United saat itu sebenarnya masih mampu menetapkan target lebih tinggi lagi karena hanya tertinggal tujuh poin dari Chelsea.
Namun Man United justru hanya menang empat kali dalam 13 laga terakhir Liga Inggris.
Akibatnya, peringkat empat lepas dari tangan dan Man United hanya finis di urutan keenam.
Baca juga: Berita Man United, Darwin Nunez Merapat, Ronaldo Mengamuk Soal Fasilitas Latihan
3. Perbedaan pernyataan tentang rencana transfer
Ralf Rangnick mengakui bahwa ia memiliki skuad yang cukup baik sebelum pembukaan bursa transfer musim dingin 2022.
Hasilnya, Man United pun tidak mendatangkan pemain pada pertengahan musim.
Namun menjelang musim berakhir, Ralf Rangnick justru mengeluarkan pernyataan yang berbeda
"Saya berbicara dengan petinggi klub dan mengusulkan untuk mendatangkan satu atau dua pemain tetapi akhirnya ditolak," kata Rangnick.
Segala kontroversi ini pun akhirnya membuat Rangnick harus berpisah dengan Man United lebih awal.
Kini sang pelatih akan fokus menangani tim nasional Austria tanpa harus mengambil peran ganda. (Sri Mulyati/BolaSport)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.