TRIBUNNEWS.COM, PARIS- Paris Saint Germain (PS) mendapatkan dukungan dari pemerintah Prancis. Presiden Emmanuel Macron. Sang Presiden  telah menyatakan keinginannya agar Zinedine Zidane melatih PSG.

"Saya ingin Zidane melatih PSG dan mempromosikan Prancis," kata Macron dikutip dari Marca.

PSG Tertarik menunjuk mantan pelatih Real Madrid tersebut.

Bahkan harapan itu datang langsung dari Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Dia telah menyatakan keinginannya untuk melihat mantan pelatih Real Madrid Zinedine Zidane kembali ke Prancis untuk memimpin tim Ligue 1.

Pernyataannya muncul di tengah desas-desus tentang minat potensial Paris Saint-Germain dalam menunjuk Zidane untuk menggantikan Mauricio Pochettino musim panas ini.

Meskipun kontrak Mauricio Pochettino masih berjalan hingga 2023.

“Tidak, saya belum berbicara [dengan Zidane], tetapi saya sangat mengaguminya, sebagai pemain dan pelatih,” kata Macron kepada RMC Sport, Rabu.

“Dia memenangkan tiga gelar Liga Champions bersama Real Madrid, yang merupakan sesuatu yang kami inginkan untuk klub kami. Saya ingin dia kembali untuk mempromosikan Prancis," kata Macron.

“Saya berharap, untuk dampaknya pada liga Prancis dan Prancis, bahwa [Zidane] kembali dan melatih klub besar Prancis, itu akan menjadi luar biasa".

"Peran saya adalah untuk mengatakan bahwa Prancis adalah negara yang hebat untuk olahraga dan sepak bola," katanya.

"Bahwa ada orang-orang hebat yang mencintai olahraga ini. Penting bagi kami bahwa para pemain terbaik yang telah kami latih, yang terkadang bersinar di level internasional, bisa datang kembali."

Namun, menurut media Prancis menunjuk pelatih Nice Christophe Galtier sebagai calon pengganti Pochettino di PSG.

Sementara itu, Macron mengakui beberapa hari lalu bahwa dia pernah menyarankan Mbappe untuk tetap tinggal dan memperbarui kontraknya dengan PSG di tengah minat dari Real Madrid.'

Setelah pembicaraan dengan Macron tersebut, Mbappe tidak jadi pindah ke Real Madrid dan memilih tetap di PSG.

“Saya berbicara dengan Mbappe untuk menyarankan dia untuk tetap tinggal,” kata Macron.

"Peran saya adalah membela negara."