Ini yang Membuat Prancis Perlu Tampil di Level Maksimal di Laga Ketiga, Bidik Kemenangan Pertama
Prancis tadinya menuju ajang Nations League dengan penuh percaya diri. Namun, Les Bleus langsung tersungkur di laga pembuka dan imbang di laga kedua.
Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
Direct Points
- Prancis kejar kemenangan pertama
- Tampil dengan kekuatan Maksimal kontra Austria
- Austria belum konsisten di bawah asuhan Rangnick
TRIBUNNEWS.COM, PARIS- Prancis tadinya menuju ajang Nations League dengan penuh percaya diri.
Selain menyandang status juara bertahan, dan juara Piala Dunia 2018, mereka juga ditunjang performa impresif dengan meraup tujuh kemenangan sebelumnya, dan mengumpulkan 24 gol dalam prosesnya.
Namun, Les Bleus langsung tersungkur di laga pembuka Liga A Grup 1 di tangan Denmark 1-2 (4/6). Di laga kedua, mereka juga ditahan imbang Kroasia 1-1 (7/6).
Pelatih kepala, Didier Deschamps kembali ke bench dalam laga terakhir di Split, setelah absen pada laga kontra Denmark menyusul meninggalnya sang ayahanda.
Tapi kehadiran sang pelatih tak bisa membantu timnya menggapai kemenangan. Gol pembuka Adrien Rabiot pada menit ke-52 ke gawang Kroasia, dibatalkan oleh gol lewat penalti dari Andrej Kramaric di menit ke-83.
Les Blues kini dituntut meraup hasil maksimal saat melawan Austria dalam laga ke-3 Grup 1 di Stadion Ernst-Happel, Wina, Sabtu (11/6) dini hari.
Kemenangan akan membuat harapan mereka menjuarai Liga A tetap terbuka.
Untuk itu, Deschamps bakal menurunkan kekuatan terbaiknya. Hanya itulah satu-satunya cara mengarahka Les Bleus kembali ke jalur kemenangan.
Dikutip dari situs Sportsmole, Deschamps akan memasang gelandang andalan N'Golo Kante – yang diistirahatkan melawan Kroasia – kembali ke tim, bersama dengan kiper Hugo Lloris, Lucas Hernandez, dan Jules Kounde.
Kylian Mbappe yang juga absen lawan Kroasia, juga bakal masuk dalam barisan di lini depan.
Mbappe yang baru ditahbiskan sebagai pemain paling mahal senilai Rp 3,2 triliun versi CIES Football Observatory ini, bakal ditandemkan dengan Karim Benzema, dan Antoine Griezmann yang cuma jadi pemain pengganti di laga terakhir.
Ini hampir menjadi komposisi skuat terbaik Prancis. Sayangnya, di lini belakang, Deschamps kehilangan Raphael Varane yang absen karena cedera hamstring.
Tapi penggantinya tak kalah kuat, bek Liverpool, Ibrahima Konate diharapkan membuat debut internasional seniornya di posisi bek tengah.
Komposisi ini bisa jadi membuat kubu tuan rumah Austria panas dingin. Mantan pelatih Manchester United, Ralf Rangnick melakoni debutnya untuk Austria dengan gemilang saat melindas Kroasia 3-0 di laga perdana Nationd League.
Namun, mereka kembali pada kenyataan setelah ditekuk Denmark 1-2 lewat gol penentu pemain pengganti, Jens Stryger Larsen pada menit ke-84.
Austria melepaskan 17 tendangan ke gawang Danes, tapi hanya mencatatkan satu tendangan yang akurat.
Karena itulah, Rangnick berharap pasukannya bisa lebih akurat saat menghadapi juara bertahan dini hari nanti.
Das Team, julukan tuan rumah, tak punya masalah dalam produktivitas saat bermain di kandang. Terbukti dengan gelontoran sebelas gol dalam empat laga kandang terakhir.
Namun demikian, pada sisi lain mereka bermasalah di lini pertahanan, dimana mereka gagal clean sheet dalam enam laga terakhir.
Itu bisa menjadi celah bagi Benzema dkk. Les Blues juga punya modal bagus dengan menang tiga kali dan seri dua kali dari lima kunjungan mereka ke Austria.
Selain itu, Prancis pun punya rekor tandang cemerlang dengan tak terkalahkan di 15 laga terakhir di berbagai kompetisi.
Kekalahan terakhir terjadi saat ditekuk Turki 2-0 di Kualifikasi Piala Eropa Juni 2019.
Dengan kekuatan level maksimal, sepertinya Les Bleus sulit dibendung dini hari nanti. (Tribunnews/den)