Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Superskor

Babak Baru Kematian Diego Maradona, 8 Personel Medis Terancam Masuk Sel Selama 25 Tahun

Pengadilan tinggi Argentina menggelar sidang terhadap delapan petugas medis terkait meninggalnya legenda Diego Armando Maradona.

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Claudia Noventa
zoom-in Babak Baru Kematian Diego Maradona, 8 Personel Medis Terancam Masuk Sel Selama 25 Tahun
BOB THOMAS/GETTY IMAGES VIA DAILY STAR
Kematian Maradona berbuntut panjang, delapan petugas medis terancam masuk bui - Gol 'Tangan Tuhan' Diego Maradona yang sangat terkenal dan ikonik, dicetak pada partai Perempatfinal Argentina vs Inggris di Piala Dunia Meksiko 1986. 

TRIBUNNEWS.COM - Delapan orang tenaga medis yang merawat mendiang Diego Maradona terancam terkena hukuman masuk sel tahanan.

Tenaga medis tersebut meliputi dokter, psikolog, psikiater dan perawat ini dibawa ke pengadilan lantaran diduga bertanggung jawab atas kematian Diego Maradona pada 2020 lalu.

Mantan pemain Barcelona dan Napoli itu meninggal pada November 2020 karena serangan jantung di usia 60 tahun.

Baca juga: TANGO D10S, Pesawat yang Dibuat Sebagai Penghormatan untuk Legenda Argentina Diego Armando Maradona

Gol 'Tangan Tuhan' Diego Maradona yang sangat terkenal dan ikonik, dicetak pada partai Perempatfinal Argentina vs Inggris di Piala Dunia Meksiko 1986. Jersey yang dipakai Maradona, dimiliki pemain Inggris Steve Hodge, yang bertukar jersey saat itu dengan Maradona, kini harganya melambung tinggi setelah kematian Maradona. Diperkirakan harga minimal jersey ini sebesar 1 juta poundsterling (Rp 19 miliar).
Gol 'Tangan Tuhan' Diego Maradona yang sangat terkenal dan ikonik, dicetak pada partai Perempatfinal Argentina vs Inggris di Piala Dunia Meksiko 1986. Jersey yang dipakai Maradona, dimiliki pemain Inggris Steve Hodge, yang bertukar jersey saat itu dengan Maradona, kini harganya melambung tinggi setelah kematian Maradona. Diperkirakan harga minimal jersey ini sebesar 1 juta poundsterling (Rp 19 miliar). (BOB THOMAS/GETTY IMAGES VIA DAILY STAR)

Diwartakan oleh Sportbible, Kamis (23/6/2022), delapan personel medis yang merawat Diego Maradona ini akan disidang oleh pengadilan tinggi Argentina atas dugaan menyebabkan kematian manusia.

Hal ini merujuk kepada tindakan sembrono dan lalai selama delapan tenaga medis itu merawat Diego Maradona yang terbaring sakit.

Sebuah dewan medis yang ditunjuk untuk menyelidiki kematian Maradona menyimpulkan pada tahun 2021 bahwa tim medisnya telah bertindak dengan cara medis.

Dalam dokumen setebal 236 halaman yang dilihat oleh Reuters, hakim yang bertanggung jawab atas kasus tersebut mempertanyakan "aksi - aktif atau kelalaian"  dari masing-masing terdakwa yang menyebabkan dan berkontribusi pada dampak yang berbahaya.

BERITA TERKAIT

Hukuman yang menimpa personel medis ini kisaran delapan hingga 25 tahun masuk tahanan jika terbukti menyebabkan kematian Diego Maradona.

Para terdakwa yang disebutkan dalam putusan itu adalah ahli bedah saraf dan dokter pribadi Maradona, Leopoldo Luque, Agustina Cosachov (psikiater), Carlos Diaz (psikolog ), Gisella Madrid dan Ricardo Almiron (perawat), Mariano Perroni, dan dokter Pedro Di Spagna dan Nancy Forlini.

Para terdakwa telah membantah bertanggung jawab atas kematian Maradona.

Kasus Sementara Dihentikan

Hakim mengatakan bahwa pengacara untuk beberapa dari mereka telah meminta kasus tersebut diberhentikan.

Hingga kini belum ada tanggal yang pasti kapan sidang tersebut kembalio dilanjutkan.

Maradona dikenal sebagai salah satu pesepak bola terbaik dunia hingga saat ini.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas