Kualitas Raphinha, Inverted Winger Ajaib, Karya Marcelo Bielsa & Kerasnya Liga Inggris
Jelas bukan tanpa alasan mengapa tim-tim elite ingin mendapat tanda tangan Raphinha di bursa transfer musim panas kali ini.
Penulis: deivor ismanto
Editor: Deivor Ismanto
TRIBUNNEWS.COM - Nama Raphinha menjadi winger paling laris di bursa transfer musim panas ini.
Tim-tim sekaliber Chelsea, Barcelona, Liverpool, Arsenal, hingga Bayern Munchen berminat untuk mendatangkan Raphinha di bursa transfer.
Kini, Raphinha semakin dekat dengan Chelsea yang berani menebus sang pemain dengan harga selangit, 65 juta pound dari Leeds United.
Jelas bukan tanpa alasan mengapa tim-tim di atas ingin mendapat tanda tangan Raphinha di bursa transfer musim panas kali ini.
Penampilan Raphinha memang semengesankan itu, bersama Leeds ia menjadi kunci dalam permainan menyerang Bielsa.
Didatangkan pada bulan Oktober tahun lalu, Raphinha menjalani debutnya saat The Whites ditantang Wolverhampton Wanderers pada pekan kelima Liga primer Inggris 2020/2021.
Dan di pekan yang kesembilan, pemain berusia 24 tahun tersebut mendapatkan kesempatan untuk bermain sejak menit awal menghadapi Arsenal.
Meskipun harus menyerah dengan skor 4-2 menghadapi tim asal London itu, Raphinha berhasil tampil impresif, sejak pertandingan tersebut, Raphinha dipercaya untuk tampil reguler bersama Leeds United.
Pelatih The Whites, Marcelo Bielsa biasa memasang Raphinha sebagai winger kanan Leeds United, dengan skema menyerang 4-3-3 miliknya.
Sang winger mampu dengan cepat menyesuaikan diri dengan sistem Bielsa yang menuntut para wingernya untuk aktif melakukan pressing dan melakukan serangan dengan cepat.
Hadirnya Raphinha di sisi kanan penyerangan Leeds menjadi momok menakutkan untuk barisan pertahanan tim lawan, pergerakannya begitu cepat, kemampuan dribelnya juga begitu mumpuni.
Pesona Raphinha
Dilansir FBref, dribbles completed Raphinha berada di angka 2.29 per pertandingan, paling mencolok dari winger The Whites lainnya.
Diberi peran sebagai inverted winger juga membuat Raphinha lebih berbahaya di sepertiga akhir serangan Leeds United.