Hebatnya, Olise terjepit di antara bek sayap Liverpool dan dua pemain utama divisi, Kevin De Bruyne, dan Mohamed Salah.

Ini menjadi bukti kualitas peluang yang dia berikan secara konsisten untuk rekan satu timnya di Palace.

Lima dari tujuh kontribusi gol langsung Olise datang ketika ia masuk dari bangku cadangan.
Dengan demikian, salah satu tantangan besarnya musim ini adalah untuk mendapatkan tempat yang konsisten di starting XI Vieira.

Dan dengan kemampuan yang dimiliki, dia sangat mungkin menyegel tempat utama di lini depan kanan Palace.

Gaya bermain sang gelandang sangat cocok dengan perubahan gya bermain The Eagles di bawah Vieira.

Olise suka menjelajah dengan bola di kakinya sesering mungkin.

Dia rata-rata membawa 16 bola per 90 menit musim lalu, dan menciptakan 20 peluang setelah membawa bola.

Crystal Palace saat ini bermetamorfosis menjadi tim yang cepat, dan penuh dengan percikan kreatif berkat kreasi dari para pemain mudanya.

Dan Olise adalah motor untuk menciptakan momen kreatif sepertiga akhir lapangan.

Untuk melangkah ke level berikutnya di musim mendatang, pemain berusia 20 tahun itu hanya perlu tampil lebih konsisten.

Jika itu bisa dilakukan, maka Olise bisa terbang tinggi, menggapai bintang.

Potensi sang gelandang ini sudah diendus banyak klub-klub besar.

Lille, Chelsea, hingga Arsenal sudah mengajukan penawaran untuknya.

Tak hanya itu, dia juga diperebutkan oleh tiga negara di level internasional.