Namun, di babak kedua saat penggawa Persebaya itu menepi, permainan Garuda Muda langsung berubah.

Timnas Indonesia U19 justru lebih banyak mendapat tekanan dari Thailand, bahkan Cahya Supriadi harus dibuat jatuh bangun untuk menyelamatkan gawangnya dari kebobolan.

Garuda Muda hanya sesekali menyerang mengandalkan kecepatan Nico dan etos kerja Hokky Caraka.

Timnas Indonesia U19 beruntung mampu menahan imbang Thailand dengan skor 0-0, Cahya Supriadi patut mendapat apresiasi berkat kegemilangannya di bawah mistar Garuda Muda.

Kesempatan Pemain Muda Persis Solo

Shin Tae-yong harus mampu memutar otak untuk mencari pengganti sepadan Marselino Ferdinan.

Dalam skuad yang ia miliki, ada nama Zanadin Fariz yang belum mendapatkan menit bermain yang banyak.

Pemain Persis Solo itu sebenarnya memiliki atribut yang begitu mentereng perihal mengolah bola dan memuat change created.

Penampilannya di Piala Presiden 2022 adalah bukti nyatanya.

Jacksen Tiago tak segan memberinya kesempatan bermain untuk mengawal lini tengah Persis meski baru berusia 17 tahun.

Zanadin Fariz pun mampu menajwab kepercayaan Jacksen dengan apik.

Ia tak malu-malu untuk berduel dengan penggawa asing lawan dan pemain yang jauh lebih senior darinya.

Di laga melawan PSS Sleman pada partai pembuka Piala Presiden-lah yang membuat nama Zanadin Fariz melejit.

Baru tampil 15 menit, Zanadin langsung membuat lini tengah PSS Sleman kelimpungan dan memaksa penggawa Super Elja bermain keras.

Baca juga: Membongkar Formasi Timnas Indonesia U19 Racikan Shin Tae-yong di Piala AFF U19 2022