Nerazzurri sudah memimpin saat laga baru berjalan tiga menit lewat sundulan Danilo D'Ambrosio dari skema sepak pojok.

Menit ke-16, mereka memperbesar keunggulan tendangan tendangan kaki kiri yang keras dari Lautaro Martinez.

Meski tertinggal dua gol, Lugano tak kalah berani dalam menyerang sejak awal laga.

Boris Babic kemudian kembali membuat percobaan di menit ke-20, tapi belum juga mengarah ke gawang.

Sampai turun minum, skor 2-0 tetap bertahan untuk keunggulan Inter.

Pasukan Inzaghi Inter memperbesar keunggulan menjadi 3-0 di babak kedua.

Menit ke-61, Joaquin Correa yang masuk menggantikan Mkhitaryan, merobek gawang klub asal Swiss itu setelah bola tembakannya dilepas dari sebelah kanan kotak penalti ke sudut kiri bawah gawang.

Inter kembali mencetak gol keempat di menit ke-73.

Martinez mencatatkan brace setelah menuntaskan assist Joaquin Correa.
Menit ke-82, Lugano memperkecil kekalahan menjadi 1-4 setelah Alessandro Casciato memanfaatkan blunder di lini belakang Inter.

Secara keseluruhan, Inzaghi puas melihat kinerja tim, yang baru empat hari lalu berlatih bersama.

“Bagus, meski baru empat hari, tapi kami sudah bermain di pertandingan yang serius dan terorganisir. Saya senang melihatnya," ujar sang pelatih.

Dia juga puas melihat aksi duo Lukaku-Martinez.

“Romelu adalah pemain top. Dia dan Lautaro saling mengenal dengan sangat baik. Tapi kami juga melihat Joaquin Correa yang tampil sangat baik," ujarnya memuji.

Mengenai penggunaan Correa sebagai trequartista di belakang striker, Inzaghi menilai itu menjadi sebuah solusi.